Sabtu, 18 Januari 2014

Ketika Merpati Putih Datang Kembali (part3)




     Hitam, jangan kau pikir aku tak tau bagaimana perasaanmu. Aku mengerti, sangat mengerti. Begitu juga dengan perasaanmu, Putih. Tapi, apa maksudmu? Suara pada satu hari itu membuatku tercengang akan kedatanganmu kembali dengan penyesalan. Kala itu, kau memberikan pernyataan penyesalan padaku. Aku meresponnya dengan baik. Aku pikir kau benar-benar menyesal. Tapi? Aku sudah tau faktanya, Putih. Aku tidak lagi bodoh. Kau datang pada waktu itu menceritakan semuanya. Semua tentang Hitam. Bahkan, kau menyesali telah pergi dari ku dan datang pada Hitam. Apa maksumu?? Kau pikir aku apa? Robot? Sandal? Atau apa? Sebutkan apa yang mau lakukan padaku. Lakukanlah! Apa yang bisa ku balas? Apa aku akan membalasmu? Sulit untuk membalas dan sakit rasanya bila membalasnya. Tapi, kau tidak pernah menyadarinya.
                                                                        ***
            Untukmu hitam. Aku tak bermaksud merusak hubunganmu dengan ayahmu. Tapi, kau telah mengambil hakku. Memang, Putih menjadi milikmu, saat aku sudah melepaskannya dan Putih telah melepaskanku. Tapi, kau pernah memberikannya padaku. Bahkan saat itu, kau sudah memiliki yang lain. Aku melepasnya dengan rela. Tapi apa kau tau Hitam? Aku menyimpan duka. Duka bukan karena Putih kembali kau ambil. Tapi, semua disekitarku membuatku tertekan. Sangat tertekan. Aku tau betul bagaimana perasaanmu.
            Ketika suara Putih kembali menghiasi rumahku, aku tak senang, tak sedih pula. Aku tau, kau takut. Takut bila Putih benar-benar menjadi milikku lagi. Itu semua rekayasa. Jangan takut, aku tak akan mengambilnya darimu. Aku sudah tak ingin memilikinya lagi. Dia kembali padamu, itu yang terbaik.

            Dendam. Aku tak ingin kau menyebut itu, Hitam. Aku tak ingin menyimpan dendam. Lebih baik, aku tak melihatmu, dibanding aku melihatmu dan menimbulkan dendam. Berbahagialah kau dengannya. Tak logis jika aku ingin kembali memilikinya demi kebahagiaan ku yang hanya semata. 
Setiap ada kesulitan, mucul kemudahan. Setiap ada kecurangan, muncul keadilan. Aku percaya itu. Tuhan tau yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar