Minggu, 01 Oktober 2017

Today October...

Bolehkah aku sekedar mengingat atau mengingatkanmu tentang yang ku ingat?
Aku ingat beberapa minggu yang lalu, beberapa bulan yang lalu, atau mungkin beberapa tahun yang lalu, dihari Senin. Kita melewati senja bersama, menikmati suara bising Jakarta, bertukar cerita denngan ramainya kota dan kamu berkata 'senang bukan bisa melewati itu semua denganku?' Ya, kataku.
Aku ingat beberapa minggu yang lalu, beberapa bulan yang lalu, atau mungkin beberapa tahun yang lalu, dihari Jum'at. Hari yang suci. 
Kita kembali bertemu dengan bisingnya Kota Jakarta dan berada diantara mobil besar. 
Bukan hanya senja yang kita lalui, tapi melalui senja bersamamu dan rintik hujan dengan ritmenya yang indah juga teratur.
Aku ingat betul bagaimana Petrichor itu menembus indra penciumku dengan sempurna.
Aku juga ingat, kau ragu untuk menerjang hujan bersamaku, 'takut' katamu. 
Hujan yang mereda untuk menderas, tebakmu. 
Masih ingat bukan aku? Kita pernah mengawali di hari Senin dan mengakhirinya di hari Jum'at. 
Aku hanya ingin mengingat dan ingatan itu membuatku rindu. Rindu segala yang pernah mengalir, meski berakhir lebih cepat dari yang kuduga.

Hari ini hari pertama di bulan Oktober. 
Oktober menyambutku dengan rasa rindu. Iya, rindu yang tak bisa kuutarakan.
Setelah bergulat dengan kisah di bulan Mei, aku disambut rindu bulan ini.
Berapa waktu sudah berlalu, tanpamu.
Tanpa kisah yang berseri. 
Seri yang indah, manis hingga rumit.

Hey, aku rindu... Rindu dengan sedikit sesak.
Bagaimana denganmu? Munculkah sedikit rasa rindu itu? Semoga bahagia selalu bersamamu... 


Tanpa Nama

Yang Terselip di Sudut Kasur Tua