Selasa, 15 September 2020

Tentang Kala dan Rasa Takut

Takut. Semua orang pasti punya rasa takut bukan? Hal yang wajar. Tapi bagaimana, takut menjadi alasan masalalunya? Ya, Kalana merasakaannya. Bertahun-tahun sudah Kala melewati masalalunya yang kelam tentang cinta. Pertama kali jatuh cinta, justru malah benar-benar jatuh. Pertama kali mempercayakan hatinya kepada orang yang disayanginya, justru sirna dalam waktu yang singkat. Miris bukan?

Butuh waktu empat tahun lebih untuk Kala mencoba percaya lagi dengan yang namanya cinta. Tapi nihil, itu hanya membuatnya mundur dan selalu mundur. Bukan menyamakan semua orang, tapi itu fakta yang dia rasakan.

Bangkit selama masa sulit

Percaya bahwa takdir baik itu nyata

Bersabar walau sering tertampar

Bagai gundukkan tanah dilalui, tetap saja kotor

Berjalan lurus penuh tatapan

Tanpa melihat bunga merkar cantik disekitarnya

Iya, rasanya sulit. Semua pahit.

Bagaimana caranya?

Beruntungnya mendapat emas, namun ditukar dengan tembaga

Menyesal? Tidak

Kala belajar untuk mengejar

Mengejar segala yang pernah rusak

Kepercayaan dan keberanian

 

-kusampaikan cerita dari Kala

Sabtu, 14 Maret 2020

Namanya juga proses.. end


Bener banget! Gak akan kekejar September kalau aku pakai metode ini. Tapi, rencana Allah itu selalu baik, ya. Semua judulku yang pakai metode ini, di acc gais.... okelah aku mulai pasang target. Memang gak akan kekejar, tapi aku harus punya target dan aku harus usaha dulu, kalau memang bener gak kekejar, yasudahlah..... J Kucoret-coret targetku, “April awal paling lambat sempro ya, Tan. Biar Mei bisa turun lapangan.”
Alhamdulillahnya, jalannya dipermudah. Aku udah cicil bab 2 dari lamaaaa banget. Jadi aku mulai perbaiki bab 1 dan 3 ku. Proses disini nih, kan revisi bab 2 harus ke perpustakaan. Aku selalu pilih ke kampus, biar lebih enak juga. Itu, yang berat. Masa-masa ini tuh salah satu masa terberat. Setiap ketemu orang tuh, pasti ditanya “eh, udah di acc?”, “eh, metode lo apa?”, “eh, udah dapet bukunya?”. Pertanyaan kedua yang bikin pengen aku pukul tuh orang. Karena kalau aku jawab, sebagian besar dari mereka kaget dan tanya “mau lulus kapan itu?”, “eh, yakin? Itukan lama, jangan pilih itu tau. Yang lain aja.”  Astaghfirullah al adziim ukhtiiii.... Pukul ya?! dan itu yang bikin aku gamau ketemu temen-temen aku. Aku gamau ke kampus karena itu yang bikin aku down. Ya wajarlah cuy, aku tau itu lama tapi ya... aduh. Dosen sudah meyakinkan, aku juga sudah yakin dengan itu. Tapi, kalau dengar respon orang-orang tuh bener-bener bikin aku atau mungkin teman lain yang senasib jatuh banget. Ditambah, teman sekelompokku gak ada yang metodenya sama dengan aku. Jadi, kalau bimbingan aku takut, aku minder. Pas mau bimbingan, nih kita kan nunggu diluar. Teman-temanku kuantitatif semua, mereka suka sharing. Sedangkan aku yang mix method beda banget yang disharing sama mereka. Mereka bisa contek-contekkan jawaban pas ditanya sama dosen, aku nyontek jawaban ke siapa? Wkwk sumpah sih, ini aja drama banget buat aku, sampe nangis. Lebaayyy, emang kan udah dibilang drama WKWK. Tapi, semua kawanku pengertian kalau temannya ini panikkan, takutan, dan cengeng. Mereka bantuin aku mikir dan sebaliknya. Pembimbingku juga kebetulan jago sama metode pilihanku. Ya memang takdir mah gak pernah salah, ya gaiiss...
Oke tahap ditanya soal metode ini belum kelar, fren. Drama aku down, merenung, ngembeng, bingung, takut, dan mau nangis ini juga masih berlanjut. Agak lucu sih tapi. Aku bertemu teman yang metodenya sama kayak aku dan aku memutuskan untuk bergaul lebih sama dia terlebih untuk sharing. Nah, masih revisi bab 2 nih. Ini kocak sih asli. Ceritanya habis di revisi, nih. Kok revisiannya banyak terus dibilang gak pernah bimbingan. Aduh. Yaudah deh. Udah ngembeng parah, kedip sekali langsung netes itu airmata. Aku memutuskan gak menemui teman-temaku dan pergi ke masjid untuk menenangkan diri. Pas aku ke masjid, bertemulah aku sama temanku yang gak begitu akrab, dia lagi sama temannya yang aku juga cuma tau namanya aja. Melipirlah aku, ntah kenapa tiba-tiba aku nangis didepan mereka, padahal gak begitu akrab. Aduh ini terkocak sih. Terus mereka kaget. Yah dari situlah aku bertemu teman yang teorinya sama. Sharinglah kita dan sampai sekarang malah jadi akrab dan saling semangatin.
Maju terus, maju terus sampai akhirnya aku di acc sempro dibulan Mei (jauh dari target). Namanya manusia cuma bisa berencana dan berusaha, sisanya Allah yang punya kuasa, kan?. Sampai aku di acc sempro ini aku gak bilang ke teman-teman. Aku baru bilang H-2. Karena, gimana ya, memang gak mau mau aja woro-woro, karena ya aku takut aja. Deg-degannya luar biasa. Tapi semua lancar diakhiri dengan nangis bombay. Heran bgtdah. Uh banyak banget yang sayang dan semangatin. Btw, akirnya sempro bersama temanku yang tiap hari ngembeng sama aku.. hepi banget. Sampai kita latihan presentasi bareng di telpon. Revisilah kita...
Akhirnya bisa turun lapangan bulan Agustus sampai September, fren. Lumayan berasa sih. Bikin media buat 1 siklus. Ya perannya kayak guru biasa. Sampai rumah, beresin dokumentasi dan nyusun catatan lapangan. Setelah itu, lanjut siapin media dan materi buat hari besoknya. Kegiatan itu bersiklus jadi rutinitas aku. Sampai awal Oktober bab 4-5 skripsiku rapi. Mulailah aku bimbingan menuju acc sidang akhir. Ada aja cobaannya... cobannya ya diri sendiri. Panik, khawatir, takut, dan gak percaya diri tuh selalu ada menjelang sidang yang selalu diundur.
Kalau kayak gitu, aku cuma pegang sholawat, dzikir, dan do’a yang gak pernah berubah. Gais, asli deh itu obat paling manjur. Manjur semanjurnya obat manjur. Saban hari lagi ngapain aja tuh bengong karena kepikiran apa yang akan terjadi saat sidang. Hal-hal negatif bener menguasai aku saat itu. Ini yang aku bilang, dramanya lebih ke mental. Sedrama itu. Bahkan lagi mandi aja nangis, karena khawatir akan hari besok-besok. Sampe mikir apa harus ke psikolog WAKKAKAK SUMPAH GAIS DRAMA BETUL. Tiga obat itu selalu aku lakuin. Dan........... manjur lagi lagi dan lagi!
Ini bukan apa-apa sih, mungkin masih banyak cerita orang lain yang lebih menarik, lebih berbobot dan nilainya lebih banyak. Aku cuma mau sharing versi aku yang penakut, gak percaya diri, dan merasa argumen aku selalu salah.
Dear kalian yang sedang berjuang, semangat ya. Jangan pernah berhenti. Capek boleh, nangis boleh, lupa caranya bangkit? Jangan. Aku juga belajar banyak dari kakak-kakak diatas aku, mereka cerita banyak. Pokoknya, berjuang terus kalau mampu berjuang sampe keringet segede jagung, kenapa harus berhenti saat belum keringetan? Kerjain yang kita mampu, jangan tunda. Menerima hal yang gak kita inginkan itu susah banget.... tapi, gak salah kita buat coba. Terus berpikir positif. Jangan berhenti berharap, karena harapan itu selalu ada kalau kitanya juga terus berusaha. Wkwkwk aku ngomong gede banget ya mulutnya. Apa yang baik silakan diambil, yang buruk dibuang aja. Di revisi aja, kerjain yang benernya. Hehe see you next blog!!

-bonus-
Pagi ini aku baca berita yang tidak menyenangkan. Sangat tidak menyenangkan.
Corona, namanya lucu tapi ternyata dampaknya bikin aku atau kita atau sebagian dari kita atau kita semua hampir diam. Kita yang gak punya power dibidangnya terutama.
Diam, hanya berusaha terus berdo’a, melindungi diri, bahkan membantu melindungi orang lain.
Dia meresahkan banyak orang, terutama aku. Aku yang tiap harinya berada dilingkungan yang sensitif. Aku yang selalu berusaha menjaga kebersihanku. Aku yang terus berusaha menjaga kontak fisik dengan anak-anak disekitarku.
Pagi ini, berita wisuda yang sempat aku tunda dari waktu yang seharusnya mungkin ditiadakan. Wisuda yang seharusnya seminggu lagi, diundur sampai minggu pertama bulan depan, sampai berita pagi ini mungkin ditiadakan. Sedih. Bingung.
Pasti beberapa diantara kamu sudah menyiapkan kebaya, sudah mengambil toga, sudah membooking MUA, sudah mengatur jadwal untuk bisa berkumpul dimomen tersebut. Iya, aku sudah. Kamu?
Siapapun kalian yang juga merasakan, ayo terus berdo’a. Berdo’a yang terbaik. Semoga dia sudah dapat kita lawan dan kita bisa membuat momen bersama.
Jika itu di acc juga dengan yang Maha Kuasa, ayo sama-sama yakin dan saling meyakinkan bahwa accNYA adalah yang terbaik.
-Intan, yang masih terus berharap, 2020-

hey hey heeyyy!!! kenapasih cerbungku gak selalu aku tuntaskan sedihhh. btw, aku mau seidikit kenalin imajin baru aku. aku mencoba buat Alternate Universe (AU), tapi masih dasar lah ya. konten Kim Yohan dan banyak lagi castnya. kalau tertarik atau mau kasih masukan, boleh dm aku di instagram @intaanutami 
thankyouuuu!!!! see youuu.....
with love,
intan author alittleimagine alias penulis amatir suka suka