Bener banget! Gak akan kekejar September kalau aku pakai
metode ini. Tapi, rencana Allah itu selalu baik, ya. Semua judulku yang pakai
metode ini, di acc gais.... okelah aku mulai pasang target. Memang gak akan
kekejar, tapi aku harus punya target dan aku harus usaha dulu, kalau memang
bener gak kekejar, yasudahlah..... J
Kucoret-coret targetku, “April awal paling lambat sempro ya, Tan. Biar Mei bisa
turun lapangan.”
Alhamdulillahnya, jalannya dipermudah. Aku udah cicil bab 2
dari lamaaaa banget. Jadi aku mulai perbaiki bab 1 dan 3 ku. Proses disini nih,
kan revisi bab 2 harus ke perpustakaan. Aku selalu pilih ke kampus, biar lebih
enak juga. Itu, yang berat. Masa-masa ini tuh salah satu masa terberat. Setiap
ketemu orang tuh, pasti ditanya “eh, udah di acc?”, “eh, metode lo apa?”, “eh,
udah dapet bukunya?”. Pertanyaan kedua yang bikin pengen aku pukul tuh orang. Karena
kalau aku jawab, sebagian besar dari mereka kaget dan tanya “mau lulus kapan
itu?”, “eh, yakin? Itukan lama, jangan pilih itu tau. Yang lain aja.” Astaghfirullah al adziim ukhtiiii....
Pukul ya?! dan itu yang bikin aku gamau ketemu temen-temen aku. Aku gamau ke
kampus karena itu yang bikin aku down. Ya wajarlah cuy, aku tau itu lama
tapi ya... aduh. Dosen sudah meyakinkan, aku juga sudah yakin dengan itu. Tapi,
kalau dengar respon orang-orang tuh bener-bener bikin aku atau mungkin teman
lain yang senasib jatuh banget. Ditambah, teman sekelompokku gak ada yang
metodenya sama dengan aku. Jadi, kalau bimbingan aku takut, aku minder. Pas mau
bimbingan, nih kita kan nunggu diluar. Teman-temanku kuantitatif semua, mereka
suka sharing. Sedangkan aku yang mix method beda banget yang disharing
sama mereka. Mereka bisa contek-contekkan jawaban pas ditanya sama dosen, aku
nyontek jawaban ke siapa? Wkwk sumpah sih, ini aja drama banget buat aku, sampe
nangis. Lebaayyy, emang kan udah dibilang drama WKWK. Tapi, semua kawanku pengertian
kalau temannya ini panikkan, takutan, dan cengeng. Mereka bantuin aku mikir dan
sebaliknya. Pembimbingku juga kebetulan jago sama metode pilihanku. Ya memang
takdir mah gak pernah salah, ya gaiiss...
Oke tahap ditanya soal metode ini
belum kelar, fren. Drama aku down, merenung, ngembeng, bingung, takut, dan mau
nangis ini juga masih berlanjut. Agak lucu sih tapi. Aku bertemu teman yang
metodenya sama kayak aku dan aku memutuskan untuk bergaul lebih sama dia
terlebih untuk sharing. Nah, masih revisi bab 2 nih. Ini kocak sih asli.
Ceritanya habis di revisi, nih. Kok revisiannya banyak terus dibilang gak
pernah bimbingan. Aduh. Yaudah deh. Udah ngembeng parah, kedip sekali langsung
netes itu airmata. Aku memutuskan gak menemui teman-temaku dan pergi ke masjid
untuk menenangkan diri. Pas aku ke masjid, bertemulah aku sama temanku yang gak
begitu akrab, dia lagi sama temannya yang aku juga cuma tau namanya aja.
Melipirlah aku, ntah kenapa tiba-tiba aku nangis didepan mereka, padahal gak
begitu akrab. Aduh ini terkocak sih. Terus mereka kaget. Yah dari situlah aku
bertemu teman yang teorinya sama. Sharinglah kita dan sampai sekarang malah jadi
akrab dan saling semangatin.
Maju terus, maju terus sampai akhirnya
aku di acc sempro dibulan Mei (jauh dari target). Namanya manusia cuma bisa
berencana dan berusaha, sisanya Allah yang punya kuasa, kan?. Sampai aku di acc
sempro ini aku gak bilang ke teman-teman. Aku baru bilang H-2. Karena, gimana
ya, memang gak mau mau aja woro-woro, karena ya aku takut aja. Deg-degannya
luar biasa. Tapi semua lancar diakhiri dengan nangis bombay. Heran bgtdah. Uh
banyak banget yang sayang dan semangatin. Btw, akirnya sempro bersama temanku
yang tiap hari ngembeng sama aku.. hepi banget. Sampai kita latihan presentasi
bareng di telpon. Revisilah kita...
Akhirnya bisa turun lapangan
bulan Agustus sampai September, fren. Lumayan berasa sih. Bikin media buat 1
siklus. Ya perannya kayak guru biasa. Sampai rumah, beresin dokumentasi dan
nyusun catatan lapangan. Setelah itu, lanjut siapin media dan materi buat hari
besoknya. Kegiatan itu bersiklus jadi rutinitas aku. Sampai awal Oktober bab
4-5 skripsiku rapi. Mulailah aku bimbingan menuju acc sidang akhir. Ada aja
cobaannya... cobannya ya diri sendiri. Panik, khawatir, takut, dan gak percaya
diri tuh selalu ada menjelang sidang yang selalu diundur.
Kalau kayak gitu, aku cuma pegang
sholawat, dzikir, dan do’a yang gak pernah berubah. Gais, asli deh itu obat
paling manjur. Manjur semanjurnya obat manjur. Saban hari lagi ngapain aja tuh
bengong karena kepikiran apa yang akan terjadi saat sidang. Hal-hal negatif
bener menguasai aku saat itu. Ini yang aku bilang, dramanya lebih ke mental.
Sedrama itu. Bahkan lagi mandi aja nangis, karena khawatir akan hari
besok-besok. Sampe mikir apa harus ke psikolog WAKKAKAK SUMPAH GAIS DRAMA
BETUL. Tiga obat itu selalu aku lakuin. Dan........... manjur lagi lagi dan
lagi!
Ini bukan apa-apa sih, mungkin masih
banyak cerita orang lain yang lebih menarik, lebih berbobot dan nilainya lebih
banyak. Aku cuma mau sharing versi aku yang penakut, gak percaya diri, dan
merasa argumen aku selalu salah.
Dear kalian yang sedang berjuang,
semangat ya. Jangan pernah berhenti. Capek boleh, nangis boleh, lupa caranya
bangkit? Jangan. Aku juga belajar banyak dari kakak-kakak diatas aku, mereka
cerita banyak. Pokoknya, berjuang terus kalau mampu berjuang sampe keringet
segede jagung, kenapa harus berhenti saat belum keringetan? Kerjain yang kita
mampu, jangan tunda. Menerima hal yang gak kita inginkan itu susah banget....
tapi, gak salah kita buat coba. Terus berpikir positif. Jangan berhenti
berharap, karena harapan itu selalu ada kalau kitanya juga terus berusaha. Wkwkwk
aku ngomong gede banget ya mulutnya. Apa yang baik silakan diambil, yang buruk
dibuang aja. Di revisi aja, kerjain yang benernya. Hehe see you next blog!!
-bonus-
Pagi ini aku baca berita yang tidak
menyenangkan. Sangat tidak menyenangkan.
Corona, namanya lucu tapi
ternyata dampaknya bikin aku atau kita atau sebagian dari kita atau kita semua
hampir diam. Kita yang gak punya power dibidangnya terutama.
Diam, hanya berusaha terus berdo’a,
melindungi diri, bahkan membantu melindungi orang lain.
Dia meresahkan banyak orang,
terutama aku. Aku yang tiap harinya berada dilingkungan yang sensitif. Aku yang
selalu berusaha menjaga kebersihanku. Aku yang terus berusaha menjaga kontak
fisik dengan anak-anak disekitarku.
Pagi ini, berita wisuda yang
sempat aku tunda dari waktu yang seharusnya mungkin ditiadakan. Wisuda yang
seharusnya seminggu lagi, diundur sampai minggu pertama bulan depan, sampai
berita pagi ini mungkin ditiadakan. Sedih. Bingung.
Pasti beberapa diantara kamu
sudah menyiapkan kebaya, sudah mengambil toga, sudah membooking MUA, sudah
mengatur jadwal untuk bisa berkumpul dimomen tersebut. Iya, aku sudah. Kamu?
Siapapun kalian yang juga
merasakan, ayo terus berdo’a. Berdo’a yang terbaik. Semoga dia sudah dapat kita
lawan dan kita bisa membuat momen bersama.
Jika itu di acc juga
dengan yang Maha Kuasa, ayo sama-sama yakin dan saling meyakinkan bahwa accNYA
adalah yang terbaik.
-Intan,
yang masih terus berharap, 2020-
hey hey heeyyy!!! kenapasih cerbungku gak selalu aku tuntaskan sedihhh. btw, aku mau seidikit kenalin imajin baru aku. aku mencoba buat Alternate Universe (AU), tapi masih dasar lah ya. konten Kim Yohan dan banyak lagi castnya. kalau tertarik atau mau kasih masukan, boleh dm aku di instagram @intaanutami
thankyouuuu!!!! see youuu.....
with love,
intan author alittleimagine alias penulis amatir suka suka