tag:blogger.com,1999:blog-63048591527416435422024-03-05T02:40:51.744-08:00A Little ImagineMeihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.comBlogger55125tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-79174968911956450392023-07-22T08:45:00.002-07:002023-07-22T08:50:17.363-07:00Gerobak Gudeg<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx4rFhBzu7OfAJgCwhe8UtdxtfnfRdJA8He4ecmXNRZFYBLpUIrA6UoXyRmXQORMSrTAvZq7kAy-3H7r9gpatdBZqglrgzoNl1V77EbF6OgeGgxWF9C2JpjKrEga_j5hNjqRRGqfCRBd-VnU3dkDkPCtLXehUxBOVtgwO9nPK2zRR2lK1sR5Cf1LSze_OD/s1080/png_20230722_224930_0000.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx4rFhBzu7OfAJgCwhe8UtdxtfnfRdJA8He4ecmXNRZFYBLpUIrA6UoXyRmXQORMSrTAvZq7kAy-3H7r9gpatdBZqglrgzoNl1V77EbF6OgeGgxWF9C2JpjKrEga_j5hNjqRRGqfCRBd-VnU3dkDkPCtLXehUxBOVtgwO9nPK2zRR2lK1sR5Cf1LSze_OD/s320/png_20230722_224930_0000.png" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>"aku mau punya warung", katanya<p></p><p>"Warung apa?"</p><p>"Warung yang tidak ada yang jual disini"</p><p>"Maksudmu?", tanyanya</p><p>"Warung gudeg? Makanan khas belahan jiwaku lahir. Aku mau jadi bagiannya."</p><p>___________</p><p>Percakapan singkat yang sedikit menyakitkan, pasalnya itu adalah sebuah amanah terakhir yang paling tidak, harus diwujudkan. Ntah bagaimana caranya, mewujudkannya adalah tujuan hidup pasangannya saat ini. </p><p><br /></p><p>Pergi setelah bermimpi. Mungkin itu kalimat yang tepat. Mimpi yang terkubur bersama jasadnya. Mimpi yang tidak pernah bisa kembali ia wujudkan, sama dengan wujudnya yang tidak bisa kembali.</p><p><br /></p><p>Amanah tetaplah amanah. Sinar datang bak pelangi setelah hujan. Gerobak itu datang untuk dipinang.</p><p><br /></p><p>"Ini uang mukanya, saya lunasi nanti, bisa?"</p><p>"Santai saja, Tuan. Lunasi semampumu." </p><p><br /></p><p>Kebetulan adalah jawaban dari takdir Tuhan.</p><p>Iya, yang bermimpi ternyata bisa mewujudkan mimpinya. Ia salurkan melalui tangan orang lain dari hasilnya selama hidup. Ia pergi meninggalkan duka, namun duka bagi kami menjadi suka baginya "disana".</p><p><br /></p><p>"Ini, untuk melunasi gerobaknya", kata kerabat.</p><p>"Tidak, jangan pinjamkan saya uang. Cukup saya yang berusaha." </p><p>"Bukan, ini usahanya selama hidup. Tak disangka memang diperuntukkan mewujudkan mimpinya. Ia uangnya, tabungan selama hidupnya. Gunakan untuk mewujudkan mimpinya,"</p><p><br /></p><p>Bagaimana bisa Tuan tidak menangis. Nyatanya, sang pemimpi gerobak Gudeg sudah menyiapkannya dengan sebuah kebetulan yang menjadi jawaban, bahwa dia masih bersama Tuan. </p><p><br /></p><p style="text-align: center;"><i>Alittleimagine • meynulis.id</i></p>Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-27571476246441574462023-05-05T07:21:00.002-07:002023-05-05T07:21:41.374-07:00New Mom<p><span style="font-family: courier;"> <i>Life as a new mom is not easy.</i> </span></p><p><span style="font-family: courier;">Rasanya, semua ibu baru layak berkata dan memvalidasi kalimat tersebut. Tidak ada yang dengan siap 100% menjadi orang tua. Iya, bukan hanya "tidak ada lelaki yang siap jadi ayah". Gak ada yang siap, pak mohon maaf.</span></p><p><span style="font-family: courier;">Bukannya kesiapan itu justru dibangun berdua? Saling menyadari, bahwa tidak ada yang siap dengan situasi, rutinitas, dan anggota baru. Semua berubah, TOTAL. Seharusnya, bukan hanya kehidupan ibu saja yang berubah, tapi ayah juga. Bagaimana bisa tidak merasakan perubahan? Apa artinya minim kontribusi? Ntah.</span></p><p><span style="font-family: courier;"><br /></span></p><p><span style="font-family: courier;">Banyak yang hilang. Iya betul, lebih tepatnya semua ibu menyadari bahwa ketika ia dikaruniai anak, maka banyak yang hilang. Saya yakin, tidak ada perempuan yang Denial akan hal tersebut. Hanya saja, mereka sadar dan memilih untuk menunda mengembalikan yang hilang (itupun, jika bisa kembali). Mempertahankan perasaan dan mental saja sudah kesulitan, bagaimana mempertahankan hal-hal yang hilang itu? </span></p><p><span style="font-family: courier;"><br /></span></p><p><span style="font-family: courier;">Omong-omong soal new mom, pasti sering dong dapat pertanyaan2 yang menurut saya justru itu pertanyaan bodoh, yang seharusnya gak ditanyakan, misalnya "kamu capek ya?". Belum lagi komentar-komentar orang sekitar, tentang anak atau bahkan dirinya, misalnya </span></p><p><span style="font-family: courier;">"beratnya 3 kilo? Oh gedean anak saya, 10 kilo",</span></p><p><span style="font-family: courier;">"kok bisa sih di Caesar?" kayak....... Terus? </span></p><p><span style="font-family: courier;"><br /></span></p><p><span style="font-family: courier;">Belum lagi yang hidup dengan orang tua mereka yang punya pikiran dan pola asuh yang kuno, misalnya </span></p><p><span style="font-family: courier;">"dibedong, biar lurus kakinya", </span></p><p><span style="font-family: courier;">"pakein bedak, biar lucu", </span></p><p><span style="font-family: courier;">"abis melahirkan gak boleh tidur siang",</span></p><p><span style="font-family: courier;">"eehh, kok gendongnya begitu? Nanti tulangnya bengkok-bengkok"</span></p><p><span style="font-family: courier;"><br /></span></p><p><span style="font-family: courier;">Ataauuuu, dihantui dengan tekanan-tekanan, misalnya </span></p><p><span style="font-family: courier;">"jangan dibawa keluar"</span></p><p><span style="font-family: courier;">"udah didalem aja, kasian"</span></p><p><span style="font-family: courier;"><br /></span></p><p><span style="font-family: courier;">Kawan, percayalah setidaksiapnya orang tua, dia akan menyiapkan yang terbaik untuk anaknya. Setiaksiapnya orang tua, mereka akan cari tahu yang terbaik untuk anaknya.</span></p><p><span style="font-family: courier;"><br /></span></p><p><span style="font-family: courier;">Jadi, terimalah apa-apa saja yang sudah disiapkannya itu. Jangan pernah mematahkan, apalagi mengganti yang sudah disiapkan tanpa adanya kesepakatan.</span></p><p><span style="font-family: courier;"><br /></span></p><p><span style="font-family: courier;">Sebaik-baiknya ibu dan ayah adalah ibu dan ayah mereka sendiri. </span></p><p><span style="font-family: courier;"><br /></span></p><p><span style="font-family: courier;">Salam waras dan sehat selalu,</span></p><p><span style="font-family: courier;">New Mom</span></p>Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-39022303634739015472022-04-07T17:51:00.004-07:002022-04-07T17:52:54.238-07:00Nikmat<p>Hampir seminggu ini, termenung aja kl di motor. Meresapi hal-hal yang terjadi selama menikah kurang dari sebulan, iya memang masih begitu dini untuk diceritakan. </p><p>Lama mengenenal suamiku, tapi tidak begitu. Hanya satu tahun utk mempelajari sifat-sifatnya. Selama pacaran, sudah sadar bahwa love languagenya itu physical touch. Selama itu pula, aku selalu menolak. Ya karena kan belum muhrim (gaya) tp beneran. Saat menikah, love languagenya makin terlihat dan jelas aku terima dengan sangat. </p><p>Ada beberapa momen dengan love languagenya itu yg bkin aku senang, blushing, tersentuh, ntah kenapa. Tapi yang pasti, karena aku menahan utk merespon itu sejak lama. Bahkan ada beberapa yang jadi kebiasaan dan yang mungkin kalau dia gak melakukan itu perasaanku gak enak dan ada rasa sedih pun aku mau suamiku selalu begitu.</p><p>Itu adalah sebuah proses kecil, sederhana diawal menikah. Menyadari beberapa hal yang sebelumnya gak kita rasa. Menyadari kalau rasa yang dibagi itu ternyata ada. Menyadari kalau kita itu berdua, bersama. Proses kecil ini yang mengawali proses2 besar lainnya dan aku mau nikmatin itu. </p><p>Memutuskan untuk menikah bukan berarti melepaskan semua permasalahan hidup, justru kita menambah konflik dan masalah baru. Masalah internal bahkan eksternal. Bukan seberapa besar masalahnya, tapi bagaimana kita berdua menyelesaikan masalah itu, tentang waktu, perasaan, menghargai, sampai bertemu dengan solusi. Meskipun menikah bukan solusi untuk terhindar dari masalah, tapi bukan berarti menikah juga beban. </p><p>Menikah itu nikmat. Menikah itu ibadah seumur hidup. Menikah memang berat, tapi semua yang menikah pun pasti prosesnya sama. Cukup dinikmati prosesnya, nikmatnya selalu terasa.</p><p></p><p> </p><p></p><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><p></p><blockquote><p style="text-align: left;">MEyNULIS</p></blockquote><p></p></blockquote></blockquote></blockquote></blockquote><p style="text-align: left;"></p><blockquote style="border: none; margin: 0 0 0 40px; padding: 0px;"><p style="text-align: left;"><br /></p></blockquote><p></p>Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-89125591501667255482021-11-22T20:26:00.006-08:002021-11-22T20:32:38.295-08:00Senandika<p>Berjalan menyusuri waktu dengan segala rahasia yang
dimilikiNYA. Mau berlari, terlalu cepat. Mau berhenti, terlalu pasrah. Mau berjalan,
tapi terlalu banyak rintangan. Lalu mau apa?</p><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Putuskanlah berjalan bersama waktunya. Waktu dimana penuh
dengan kejutan. Berdiri sendiri, berjalan sendiri, mau berhenti, sudah jauh. Mau
berhenti, tapi bukan itu yang dimau. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Perlahan menghirup udara, lalu dihembuskan dengan kasar. Berharap
tidak bertemu dengan segala kesulitan dan keresahan. Halah, nyatanya mustahil. Ya
tidak akan mungkin. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Kalau memilih berjalan, tapi tidak semua orang sejalan. Kalau
memilih berhenti, tidak semua orang ada di permberhentian yang sama. Maunya hidup
sudah enak, tanpa berusaha. Konyol. <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Lalu aku diam, bingung, benci dengan diri sendiri. Apalah yang
dimau wahai diri? Apakah tidak ada celah baikmu? <o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Memang berbagi dengan diri sendiri paling bisa diandalkan. Dialah,
Senandika. <o:p></o:p></p><p class="MsoNormal"><br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: right;">MEyNULIS</p>Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-1551823187765573622021-09-15T07:52:00.004-07:002021-09-15T07:53:09.556-07:00Kata Jadi Petaka<p><span style="font-family: courier;"> Pernah gak ada diposisi kita selalu berhati dalam berkata, tapi lawan kita tidak? </span></p><p><span style="font-family: courier;">Pernah gak tersakiti karena sebuah kata, tapi semua biasa saja? </span></p><p><span style="font-family: courier;">Pernah gak berusaha menjaga tapi karena kata, tidak dijaga? </span></p><p><span style="font-family: courier;">Bener banget. Satu hal yang perlu kita pahami "gak semua orang bisa jadi seperti apa yang kita mau". Meskipun, kita sudah menahan segala hal buruk yg kita lakukan untuk orang lain. Menagan diri untuk tetap santun, tetap beradab, tetap menjaga perasaan orang, tapi justru yang kita dapatkan sebaliknya atau mungkin justru perilaku kita salah dimata orang. </span></p><p><span style="font-family: courier;">Memang sebagian manusia tidak bisa intropeksi diri atas kesalahannya kepada orang lain. Tidak bisa dan gak akan bisa. Karena porsi dan persepsi setiap manusia berbeda. </span></p><p><i><span style="font-family: courier;">Think before you talk. </span></i></p><p><i><span style="font-family: courier;">Think before your words become disastrous.</span></i></p><p><i><span style="font-family: courier;">(for others)</span></i></p><p><span style="font-family: courier;"><br /></span></p><p style="text-align: right;"><i><span style="font-family: courier;">- Mey, 15 September 2021 • 21.50 WIB</span></i></p><div><br /></div>Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-91519058110661719692021-08-24T06:54:00.006-07:002021-08-24T06:56:04.625-07:00Duka dan Luka<p><span style="font-family: courier; font-size: 12.8px;">- Pesan untuk Mama -</span></p><span style="font-family: courier;"><span face="sans-serif" style="font-size: 12.8px;">Dear Mama...</span><br style="font-size: 12.8px;" /><span face="sans-serif" style="font-size: 12.8px;">Assalamualaikum, apa kabar ma? Gimana disana? Terang kan? Kami bisa pastikan dari sini. Ma, udah keliatan belum pintu surganya? Semoga sudah ya, Ma...</span><br style="font-size: 12.8px;" /><span face="sans-serif" style="font-size: 12.8px;"> Ma, ini hari ke 13 tanpamu. Biasanya, 13</span><span face="sans-serif" style="font-size: 12.8px;"> hari kami tanpamu itu kalau kau pergi pulang kampung atau mengunjungi saudara, kalaupun rindu kami bisa mendengar suaramu. Tapi semenjak hari itu kami sadar suara itu begitu berharga ditelinga kami, keluhanmu, celotehmu kala kami tak menjadi anak baik, iya memang dulu kami kesal sekali dengar itu, tapi semenjak hari itu, kami rindu. Bahkan, segala makian kami rela untuk kembali mendengarnya, meski kami tau dirimu tidak akan pernah memaki kami, sesalah apapun kami.</span></span><div><span style="font-family: courier;"><span face="sans-serif" style="font-size: 12.8px;"> Ma, benar ternyata katamu. Semua akan terasa kalau orang itu sudah tidak ada di dunia. Benar katamu, canda gurau itu yang akan menjadi luka terberat dari sebuah kehilangan.</span><br style="font-size: 12.8px;" /><span face="sans-serif" style="font-size: 12.8px;"> Ma, kata orang kalau kita kehilangan ibu rasanya seperti separuh nyawa kita juga hilang. Benar, Ma. Mereka bukan asal bicara.</span><br style="font-size: 12.8px;" /><span face="sans-serif" style="font-size: 12.8px;"> Ma, aku pernah berpikir dan bertanya sama Tuhan, "Tuhan, siapa yang duluan kau ambil? Ambillah aku, supaya keluargaku masih bisa melanjutkan kehidupan." Tapi kemudian aku berpikir, <i>jika aku pergi duluan, kalian semua akan bersedih tak berkesudahan</i>. Setelahnya, Tuhan putuskan mengambil kamu duluan, Ma.</span></span><div><span face="sans-serif"><span style="font-family: courier; font-size: 12.8px;"> Ma, dukaku kini nyata. Daksamu tak lagi dapat kuraih. Perih. Rindu. Kini menjadi luka yang tak akan pernah sembuh.<br /></span></span><div><span style="font-family: courier;"><span face="sans-serif" style="font-size: 12.8px;"> Ma, jangan pernah lihat kami bersedih, ya. Kalau lihat, anggap saja kami sedang bersandiwara. Kalau tidak bisa, ya maaf. Kesedihan itu tidak bisa disembunyikan. Maaf membuatmu bersedih dari sana. Tapi kamu dijaga Tuhan kan? Pasti.</span><br style="font-size: 12.8px;" /><span face="sans-serif" style="font-size: 12.8px;"> Ma, awasi kami dari duniamu, ya. Ingatkan kami jika kami salah, kami keliru, ingatkan kami dengan caramu, cara yang baik ya, Ma. Ma, kami semua baik-baik saja seperti yang kamu lihat. Meski tidak disetiap waktu kami baik-baik saja. Ma, salam untuk Tuhan, ya...</span><br style="font-size: 12.8px;" /><span face="sans-serif" style="font-size: 12.8px;">Sampaikan bahwa kami ingin bersama kembali. Aamiin.</span><br style="font-size: 12.8px;" /><br style="font-size: 12.8px;" /><span face="sans-serif" style="font-size: 12.8px;">Surat ini ditulis pada hari ketigabelas sepeninggalanmu selamanya, menuju tempat indah yang kekal disana.</span><br style="font-size: 12.8px;" /><br style="font-size: 12.8px;" /><span face="sans-serif" style="font-size: 12.8px;">Salam.</span><br style="font-size: 12.8px;" /><span face="sans-serif" style="font-size: 12.8px;">Kami yang selalu rindu padamu.</span></span></div></div></div><div><span face="sans-serif" style="font-size: 12.8px;"><br /></span></div>Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-89543771414777117012021-08-22T05:58:00.001-07:002021-08-22T06:05:25.388-07:00Kisah Kami<p style="text-align: justify;"><span style="font-family: courier;">- Tentang Berbuat Baik -</span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: courier;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: courier;"><span> </span>Setiap manusia
pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Setiap manusia juga
punya sifat yang berbeda-beda. Kalau kata mama, kita gak akan pernah bisa
dapetin orang yang sifatnya kayak yang kita mau. Jadi, ya pinter-pinternya kita
menghadapi si manusia itu. Kata mama juga, tetep jadi diri kita semampu kita
dan tidak merugikan orang lain.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: courier;"><span> </span>Jangan heran
kalau cerita ini akan banyak menyebut subjek mama, ya karena udah jarang banget
nyebut subjek itu. Rasanya belum sebulan bliau pulang ke kehidupan yang kekal,
tapi kayak udah kangen aja manggil subjek itu. Tapi, gak apa-apa. Yuk, baca
cerita aku bersama mamaku. Kenapa buat ini? Karena buat jadi media aja, selama
ini rasanya kurang ruang buat berbagi. Bukan karena gak ada tempat, tapi memang
aku gak tahu caranya buat melepaskan apa yang aku rasa. Cuma punya ruang saat
duduk setelah sembahyang, ditambah lagi aku punya dua orang berharga yang harus
aku jaga seluruhnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: courier;"><span> </span>Ok, ini
tentang mama yang selalu punya slogan “selalu berbuat baik”. Bliau adalah
seorang yang bekerja keras, banget. Tidak begitu peduli apa yang dia rasa, dia
selalu mau lakukan yang terbaik (ini nurun banget ke aku HAHAHA). Setiap orang
yang butuh bantuan, dia akan bantu semampunya, meski hanya memberikan sebotol
air. Pernah suatu ketika, mama hanya memberikan tenaganya untuk membantu. Bagi dia,
itu gak seberapa. Tapi, buatku yang melihat segala prosesnya, itu bukan hal
yang kecil, ya memang gak ada bentuk fisiknya, tapi jelas dia korbankan
tenaganya. Tapi, ada kalanya hal kecil itu gak dihargai orang, ya bisajadi
karena bantuannya kecil dan tidak terlihat.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: courier;">“Padahal udah di rela-rela in, tapi gak akan kelihatan, kak
kalau pandangannya tentang dibantu itu perihal harta.” Katanya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: courier;">“Kan udah aku bilang, Ma. Gak usah terlalu <i>ngoyo </i>bantuin
orang kalau ujung-ujungnya cuma diomongin.” Kataku, yang selalu gak mau
keluargaku ternodai. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: courier;">“Gak apa-apa kak, berusaha ikhlas. Manusiawi kalau kita
minta dilihat kebaikan kita ke orang, tapi ikhlas insyaallah semua kembali dari
mana dan siapapun.” Mulia. Banget.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: courier;"><span> </span>Sampai
semasa hidupnya, dia gak pernah berhenti berbuat baik. Sampai kadang diriku sendiri
berpikir, apa nantinya dia dapatkan selayaknya? Sampai mama pergi meninggalkan
dunia pun, segalanya kembali. Fisikmu tidak ada, tapi aku yakin, mama tersenyum
melihat timbal balik dari segala yang pernah dilakukannya. Semua orang sibuk
membicarakan kebaikannya. Sampai akupun, terlalu bersyukur. Alhamdulillah,
mamaku pergi dengan meninggalkan kebaikan yang bisa jadi bahan pembicaraan
orang ketika mengenang segala tentangnya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: courier;">“saya inget banget, mbak dia tuh pernah kasih saya kue
waktu saya pesen, ya allah belum ilang itu wajahnya ternyata terakhir senyum
sama saya.”<o:p></o:p></span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: courier;">“saya gak nyangka banget, mbak. Rasanya baru kemarin dia
ke warung terus nyapa kita-kita.”<o:p></o:p></span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: courier;">“kayak mimpi, mbak. Jadi inget pas kita abis private
ngaji, dia ajak saya makan terong. Padahal dia cuma masak dikit, tapi saya
dibagi, mbak. Kamu inget kan?”<o:p></o:p></span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: courier;">_________________________<o:p></o:p></span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: courier;">Pokoknya, harus berbuat baik. Sama siapapun kita harus
berbuat baik semampu kita. Percaya aja, Allah gak ciptain manusia baik cuma
satu. Jangan pikirkan imbalannya, meskipun tetap manusiawi kalau merasa tidak
dihargai, tapi keikhlasan itu kuncinya. <o:p></o:p></span></i></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: courier;">Dan keikhlasan kami melepasmu,
insyaallah kami yakin engkau mudah bertualang menuju syurga, tempat terakhir
dan abadi yang terbaik untukmu. Tunggu kami, ya. Do’a saya sebelum hari itu
datang hanya satu <i>“saya tetap mau bersama kalian (wahai orang tuaku) di
surga nanti”. Aamiin.<o:p></o:p></i></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><o:p><span style="font-family: courier;"> </span></o:p></i></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: right;"><i><span style="font-family: courier;">Cerita singkat ini
ditulis dengan jemari yang menggebu, penuh emosi dan air mata yang mengalir
dengan bebas tanpa memikirkan apapun –Intan, yang selalu rindu</span><o:p></o:p></i></p>Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-41688664124559372812020-09-15T05:38:00.007-07:002020-09-15T06:17:56.595-07:00Tentang Kala dan Rasa Takut<p><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Takut. Semua orang
pasti punya rasa takut bukan? Hal yang wajar. Tapi bagaimana, takut menjadi
alasan masalalunya? Ya, Kalana merasakaannya. Bertahun-tahun sudah Kala
melewati masalalunya yang kelam tentang cinta. Pertama kali jatuh cinta, justru
malah benar-benar jatuh. Pertama kali mempercayakan hatinya kepada orang yang
disayanginya, justru sirna dalam waktu yang singkat. Miris bukan?</span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Butuh waktu empat
tahun lebih untuk Kala mencoba percaya lagi dengan yang namanya cinta. Tapi nihil,
itu hanya membuatnya mundur dan selalu mundur. Bukan menyamakan semua orang,
tapi itu fakta yang dia rasakan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Bangkit selama
masa sulit<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Percaya bahwa
takdir baik itu nyata<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Bersabar walau
sering tertampar<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Bagai gundukkan
tanah dilalui, tetap saja kotor<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Berjalan lurus
penuh tatapan<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Tanpa melihat
bunga merkar cantik disekitarnya<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Iya, rasanya
sulit. Semua pahit.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Bagaimana caranya?
<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Beruntungnya
mendapat emas, namun ditukar dengan tembaga<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Menyesal? Tidak<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Kala belajar untuk
mengejar<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Mengejar segala
yang pernah rusak<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";">Kepercayaan dan
keberanian<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Comic Sans MS";"><o:p> </o:p></span></p>
<p align="right" class="MsoListParagraph" style="text-align: right;"><i><span style="font-family: "Comic Sans MS";">-kusampaikan cerita dari Kala<o:p></o:p></span></i></p>Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-90889537820576198182020-03-14T19:39:00.002-07:002020-03-14T19:50:03.471-07:00Namanya juga proses.. end<br />
<div class="MsoNormal">
Bener banget! Gak akan kekejar September kalau aku pakai
metode ini. Tapi, rencana Allah itu selalu baik, ya. Semua judulku yang pakai
metode ini, di acc gais.... okelah aku mulai pasang target. Memang gak akan
kekejar, tapi aku harus punya target dan aku harus usaha dulu, kalau memang
bener gak kekejar, yasudahlah..... <span style="font-family: "wingdings"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span></span>
Kucoret-coret targetku, “April awal paling lambat sempro ya, Tan. Biar Mei bisa
turun lapangan.”</div>
<div class="MsoNormal">
Alhamdulillahnya, jalannya dipermudah. Aku udah cicil bab 2
dari lamaaaa banget. Jadi aku mulai perbaiki bab 1 dan 3 ku. Proses disini nih,
kan revisi bab 2 harus ke perpustakaan. Aku selalu pilih ke kampus, biar lebih
enak juga. Itu, yang berat. Masa-masa ini tuh salah satu masa terberat. Setiap
ketemu orang tuh, pasti ditanya “eh, udah di acc?”, “eh, metode lo apa?”, “eh,
udah dapet bukunya?”. Pertanyaan kedua yang bikin pengen aku pukul tuh orang. Karena
kalau aku jawab, sebagian besar dari mereka kaget dan tanya “mau lulus kapan
itu?”, “eh, yakin? Itukan lama, jangan pilih itu tau. Yang lain aja.”<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>Astaghfirullah al adziim ukhtiiii</i>....
Pukul ya?! dan itu yang bikin aku gamau ketemu temen-temen aku. Aku gamau ke
kampus karena itu yang bikin aku <i>down</i>. Ya wajarlah cuy, aku tau itu lama
tapi ya... aduh. Dosen sudah meyakinkan, aku juga sudah yakin dengan itu. Tapi,
kalau dengar respon orang-orang tuh bener-bener bikin aku atau mungkin teman
lain yang senasib jatuh banget. Ditambah, teman sekelompokku gak ada yang
metodenya sama dengan aku. Jadi, kalau bimbingan aku takut, aku minder. Pas mau
bimbingan, nih kita kan nunggu diluar. Teman-temanku kuantitatif semua, mereka
suka sharing. Sedangkan aku yang <i>mix method</i> beda banget yang disharing
sama mereka. Mereka bisa contek-contekkan jawaban pas ditanya sama dosen, aku
nyontek jawaban ke siapa? Wkwk sumpah sih, ini aja drama banget buat aku, sampe
nangis. Lebaayyy, emang kan udah dibilang drama WKWK. Tapi, semua kawanku pengertian
kalau temannya ini panikkan, takutan, dan cengeng. Mereka bantuin aku mikir dan
sebaliknya. Pembimbingku juga kebetulan jago sama metode pilihanku. Ya memang
takdir mah gak pernah salah, ya gaiiss... </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
Oke tahap ditanya soal metode ini
belum kelar, fren. Drama aku down, merenung, ngembeng, bingung, takut, dan mau
nangis ini juga masih berlanjut. Agak lucu sih tapi. Aku bertemu teman yang
metodenya sama kayak aku dan aku memutuskan untuk bergaul lebih sama dia
terlebih untuk sharing. Nah, masih revisi bab 2 nih. Ini kocak sih asli.
Ceritanya habis di revisi, nih. Kok revisiannya banyak terus dibilang gak
pernah bimbingan. Aduh. Yaudah deh. Udah ngembeng parah, kedip sekali langsung
netes itu airmata. Aku memutuskan gak menemui teman-temaku dan pergi ke masjid
untuk menenangkan diri. Pas aku ke masjid, bertemulah aku sama temanku yang gak
begitu akrab, dia lagi sama temannya yang aku juga cuma tau namanya aja.
Melipirlah aku, ntah kenapa tiba-tiba aku nangis didepan mereka, padahal gak
begitu akrab. Aduh ini terkocak sih. Terus mereka kaget. Yah dari situlah aku
bertemu teman yang teorinya sama. Sharinglah kita dan sampai sekarang malah jadi
akrab dan saling semangatin.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
Maju terus, maju terus sampai akhirnya
aku di acc sempro dibulan Mei (jauh dari target). Namanya manusia cuma bisa
berencana dan berusaha, sisanya Allah yang punya kuasa, kan?. Sampai aku di acc
sempro ini aku gak bilang ke teman-teman. Aku baru bilang H-2. Karena, gimana
ya, memang gak mau mau aja woro-woro, karena ya aku takut aja. Deg-degannya
luar biasa. Tapi semua lancar diakhiri dengan nangis bombay. Heran bgtdah. Uh
banyak banget yang sayang dan semangatin. Btw, akirnya sempro bersama temanku
yang tiap hari ngembeng sama aku.. hepi banget. Sampai kita latihan presentasi
bareng di telpon. Revisilah kita...</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
Akhirnya bisa turun lapangan
bulan Agustus sampai September, fren. Lumayan berasa sih. Bikin media buat 1
siklus. Ya perannya kayak guru biasa. Sampai rumah, beresin dokumentasi dan
nyusun catatan lapangan. Setelah itu, lanjut siapin media dan materi buat hari
besoknya. Kegiatan itu bersiklus jadi rutinitas aku. Sampai awal Oktober bab
4-5 skripsiku rapi. Mulailah aku bimbingan menuju acc sidang akhir. Ada aja
cobaannya... cobannya ya diri sendiri. Panik, khawatir, takut, dan gak percaya
diri tuh selalu ada menjelang sidang yang selalu diundur. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
Kalau kayak gitu, aku cuma pegang
sholawat, dzikir, dan do’a yang gak pernah berubah. Gais, asli deh itu obat
paling manjur. Manjur semanjurnya obat manjur. Saban hari lagi ngapain aja tuh
bengong karena kepikiran apa yang akan terjadi saat sidang. Hal-hal negatif
bener menguasai aku saat itu. Ini yang aku bilang, dramanya lebih ke mental.
Sedrama itu. Bahkan lagi mandi aja nangis, karena khawatir akan hari
besok-besok. Sampe mikir apa harus ke psikolog WAKKAKAK SUMPAH GAIS DRAMA
BETUL. Tiga obat itu selalu aku lakuin. Dan........... manjur lagi lagi dan
lagi! </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
Ini bukan apa-apa sih, mungkin masih
banyak cerita orang lain yang lebih menarik, lebih berbobot dan nilainya lebih
banyak. Aku cuma mau sharing versi aku yang penakut, gak percaya diri, dan
merasa argumen aku selalu salah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
Dear kalian yang sedang berjuang,
semangat ya. Jangan pernah berhenti. Capek boleh, nangis boleh, lupa caranya
bangkit? Jangan. Aku juga belajar banyak dari kakak-kakak diatas aku, mereka
cerita banyak. Pokoknya, berjuang terus kalau mampu berjuang sampe keringet
segede jagung, kenapa harus berhenti saat belum keringetan? Kerjain yang kita
mampu, jangan tunda. Menerima hal yang gak kita inginkan itu susah banget....
tapi, gak salah kita buat coba. Terus berpikir positif. Jangan berhenti
berharap, karena harapan itu selalu ada kalau kitanya juga terus berusaha. Wkwkwk
aku ngomong gede banget ya mulutnya. Apa yang baik silakan diambil, yang buruk
dibuang aja. Di revisi aja, kerjain yang benernya. Hehe see you next blog!!</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<i>-bonus-</i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
Pagi ini aku baca berita yang tidak
menyenangkan. Sangat tidak menyenangkan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
Corona, namanya lucu tapi
ternyata dampaknya bikin aku atau kita atau sebagian dari kita atau kita semua
hampir diam. Kita yang gak punya power dibidangnya terutama. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
Diam, hanya berusaha terus berdo’a,
melindungi diri, bahkan membantu melindungi orang lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
Dia meresahkan banyak orang,
terutama aku. Aku yang tiap harinya berada dilingkungan yang sensitif. Aku yang
selalu berusaha menjaga kebersihanku. Aku yang terus berusaha menjaga kontak
fisik dengan anak-anak disekitarku. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
Pagi ini, berita wisuda yang
sempat aku tunda dari waktu yang seharusnya mungkin ditiadakan. Wisuda yang
seharusnya seminggu lagi, diundur sampai minggu pertama bulan depan, sampai
berita pagi ini mungkin ditiadakan. Sedih. Bingung. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
Pasti beberapa diantara kamu
sudah menyiapkan kebaya, sudah mengambil toga, sudah membooking MUA, sudah
mengatur jadwal untuk bisa berkumpul dimomen tersebut. Iya, aku sudah. Kamu? </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
Siapapun kalian yang juga
merasakan, ayo terus berdo’a. Berdo’a yang terbaik. Semoga dia sudah dapat kita
lawan dan kita bisa membuat momen bersama. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
Jika itu di acc juga
dengan yang Maha Kuasa, ayo sama-sama yakin dan saling meyakinkan bahwa accNYA
adalah yang terbaik. </div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right;">
<i>-Intan,
yang masih terus berharap, 2020-<o:p></o:p></i></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right;">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
<i>hey hey heeyyy!!! kenapasih cerbungku gak selalu aku tuntaskan sedihhh. btw, aku mau seidikit kenalin imajin baru aku. aku mencoba buat Alternate Universe (AU), tapi masih dasar lah ya. konten Kim Yohan dan banyak lagi castnya. kalau tertarik atau mau kasih masukan, boleh dm aku di instagram @intaanutami </i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
<i>thankyouuuu!!!! see youuu.....</i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right;">
<i>with love,</i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right;">
<i>intan author alittleimagine alias penulis amatir suka suka</i></div>
Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-12861123327433840112019-12-16T05:16:00.000-08:002019-12-16T05:16:20.872-08:00Namanya juga proses.. (pt.1)<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Yash! Im back...kembali bukan dengan imajinasi-imajinasi, duh
udah nunggak sama blog banget gak dilanjut-lanjutin, maafin aku blog. Aku kembali
dengan kenyataan dan semoga memotivasi. Ya engga bermaksud memotivasi juga,
intinya mau sharing aja, kalau dibaca alhamdulillah ya diambil yang baiknya aja kalau ada, kalau ga dibaca ya gapapa juga siik HEHEHE. Iyap pasti udah pada
kebaca sih mau sharing tentang apa. Tentang, perjalanan menuju sarjana. Bukan
hasilnya sih, tapi prosesnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Semua yang sedang atau yang sudah pasti punya beragam cerita
dan drama didalamnya. Ya gatau juga sih, kalau ada yang gak pakai drama. Kalau
aku, yaaaaa jelaslah..... <i>queen of drama</i>. Sedrama itu sih buat aku. Aku
mulai skripsi ini di awal tahun dengan segala sumber dan permasalahan yang aku
pegang. Sebenernya udah yakin kalau mau pilih metode kualitatif dan yakin
seyakin yakinnya! Pertama kali ketemu pembimbing, tiba-tiba merasa kalau aku
susah sejalan sama bliau. Artinya, apa yang aku mau tidak tersampaikan baik ke
bliau, begitu juga dengan pesan bliau yang tidak sampai dengan baik ke aku. Jujur,
untuk skripsi yang subjeknya ada di TK tuh tahun ini bener-bener keos. Kita
semua (aku) bener-bener harus kejar-kejaran sama jadwal tahun ajaran baru
dibulan Juli. Sedangkan, posisi skripsi kitapun sampai bulan Januari masih
konsultasi judul. Gimana? Kita harus berpikir gimana caranya bisa turun
lapangan sebelum tahun ajaran baru dimulai supaya bisa ikut seminar proposal
maksimal bulan Maret akhir, turun lapangan maksimal bulan April-Mei (Mei aja beberapa
sekolah udah libur), olah data maksimal bulan Juni, sidang akhir minimal bulan
Agustus awal, dan wisuda bulan September. Sok mangga dipersilakan berpikir. <b><i>Dan
gak semua orang paham itu. Mereka tetep aja sibuk nanya kenapa belum lulus.</i></b>
Ya Allah, baru juga mulai </span><span style="font-family: "wingdings"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">L</span><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> WKWKWK
heran akutu. Yaudah namanya orang kan juga mau tau, siapa tau mau nyemangatin
ya. AAMIIN....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Akhirnya, aku berpikir... ketemulah, dengan mengganti metode.
Oke, karena tadi metode kualitatifku muter-muter dan tidak menemukan hasil
akhir (sedih), aku memilih metode lain. Oleh karena aku mulai kejar-kejaran
dengan tahun ajaran baru, aku pilih metode yang waktunya gak perlu lama dan
subjeknya masih anak-anak, tapi kuantitatif banget nih, gais. Aku tetep kekeuh subjekku
anak-anak, karena aku suka mengajar. Konsultasilah aku dengan pembimbingku.
Sama aja geeeesss, maksud masing-masing kita tidak tersampaikan dengan baik.
Hal tersebut terjadi karena, aku tidak menguasai metode itu. Ya kenapa dipilih?
Ya itu tadi, kejar-kejaran supaya gak kelewatan tahun ajaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12pt;"> Akhirnya, ditolak, ditolak,
ditolak. Oke fix, gabisa nih aku pilih metode ini. Aku pilih ini bukan karena
kemampuan aku, tapi karena aku takut gak kekejar wisuda September. Dihukum
kamu, Tan hahaha. Okelah, akhirnya aku pilih metode yg aku paham dan pemahaman
aku lebih paham dari sebelumnya, tindakan kelas (cari sendiri). Metode ini tuh
prosesnya lama, tindakannya butuh 2-3 siklus dengan beberapa kali pertemuan.
Makin lama dong?..............</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<span style="font-family: "comic sans ms";"><i>(berlanjut geess)</i></span><br />
<span style="font-family: "comic sans ms";"><i><br /></i></span>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "comic sans ms";"><i>p.s: jika istilah-istilah penelitian atau lainnya, yang gak banyak dan tidak dimengerti, silakan ditanya ke embah ya, teman-teman </i></span></div>
</div>
Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-77491329385842920162018-05-13T06:49:00.000-07:002018-05-13T06:49:02.804-07:00-----<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">4#Do(not)Fun<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Atta<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Kinuy!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Sombong bat lo, Nuy! Gue di rumah, nih.
McD, yuk... Siap-siap sana, gua jemput 10 menit lagi.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Me<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Yah, Ta gak bisa. Gue mau pergi, Ta<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Atta<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">TUMBEN LO, NUY!!! Mo kemenong?? <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Ama siapa????? <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Oyy <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">.....<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">.....<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Aku
mengabaikan pesan terakhir Atta, karena lima menit lagi Fandy sampai rumahku.
Gak lucu kan, ya kalau Fandy sudah duduk menunggu di sofa, aku masih berlarian
mencari pentul. Aku pastikan kali ini, Fandy akan bertemu bunda untuk yang
pertama kalinya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nan,
temen kamu udah nunggu, tuh dibawah. Itu si Fandy itu? Mama kira yang mau
jemput kamu Atta. Gak pernah main lagi tu anak.” Sembari masuk kedalam kamar
dan membawa lipstick yang beberapa waktu lalu bunda pinjam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Apasih,
Bun? Kok Atta, deh. Gak fokus ya dari kemarin aku cerita panjang tentang Fandy.
Gak tau deh tu, Atta lagi sibuk sama pacarnya kali.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Fandy
anak teknik elektro itu? Cakep, sih. Tapi masih cakepan Atta. Demi apasih, Nan,
Atta punya pacar? Gagal dong bunda tanya-tanya.” Seperti anak gaul dong,
bundaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ya
iyalah cakepan Atta, orang bunda sering ketemu dia. Lah, bun jangan ngaco
please....” Seruku sambil memoleskan blush on di pipiku. Ciee pakai blush on.
Biasanya lipstick dioles ke pipi. Diajarin bunda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Siapa
pacar Atta???” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Bunda
kepoo, nanti dulu deh, Bun. Aku juga gatau, sih. WA aja sana Attanya, punya
kan? Aku kan mau pergi kasian Fandy nunggu lama. Bunda udah ketemu Fandy?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Udah,
sih. Tapi, bunda bingung ngomong apa. Bunda di kamar aja, deh.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Yaudalah,
aku kebawah ya, bun...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sepertinya,
aku akan melewati hari ini bersama Fandy. Dengan alunan musik korea yang
sengaja ia putar karenaku, ia turut menggoyangkan kepalanya. Tanpa obrolan tengah
perjalanan ini. Fandy fokus dibalik kemudinya dan aku yang sedari tadi mengikuti
lirik lagu yang diputarnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">I don’t know why... (lupa lirik) no no no
no<span style="color: #666666;">... <o:p></o:p></span></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Make me feel so high, michigesseo nal
meomchul sun eopseo...<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">You make me feel so high... I’m so
crazy... (lupa lirik)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">I’m feelin’ so energetic, oneul bam duri
out of control yeah I’m feelin’ so energetic....<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Ou yeahh... <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">#Now Playing-Wanna One_Energetic<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tak
lama setelah satu album hampir diputar mengiringi kemacetan jalan menuju Dufan,
Fandy membuka mulut. Ternyata nguap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ngantuk
ya, Fan? Ngantuk gara-gara gue nyanyi apa pusing dengernya?” Tanyaku sambil
mengecilkan musik di mobil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Wakakakakaa...
sbenernya pusing dengerin lo yang lupa lirik, tapi gak papa deh kan lo yang
nyanyi. Apa sih yang enggak buat Kinan.” Seperti biasa, senyum setengah bibir
dan menaikkan alis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“YAELAH,
NDRO SA AE!!. Masih lama apa, ya. Capek duduk. Semacet inikah? Berapa jam lagi,
Fan? Ini udah hampir sealbum, heett...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Justru
gua berharap macet terus. Biar bisa lama-lama sama lo, Nan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Eh,
bodo amat gitu terus. Kambing juga.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Mau
ngapain disana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ngapain,
ya... Make tiket yang dari Fandy, sih.” Jawabku sambil memasang sabuk pengaman.
Sudah setengah jalan, tapi lupa memakai sabuk. Untung nyanyinya masih bisa
dikrontrol, kalau enggak udah naik ke dashboard kali karena gak pakai sabuk.
Tapi, kok Fandy gak ngingetin, ya. Adakan, lelaki macam itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Lah
iya, belom pake seat belt. Untung gak ada papol, Nan.” Ledeknya sambil tertawa
geli.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Lo
kok gak kayak si itu, tuh. Siapa paracarnya Awkarin dulu. Si siapa dah lupa
namanya. Kalo jalan sama Awkarin selalu makein seatbelt ke Karin.” Tanya ku
sambil berusaha mencari ponsel untuk mencari lelaki yang ku maksud.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Siapa
anjir. Gaga????? Wah, suka nonton ya lo, Nan. Emang, kalau gue kayak Gaga, lo
mau jadi Awkarinnya?” Sepertinya ia mengurangi kecepatan mobilnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Hah?
Ya gila kali ah. Pegel, cui duduk gak sampe-sampe.” Fandy hanya melirik sambil
setengah tersenyum. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Setelah
sampai, hari ini weekdays dan dufan lumayan sepi. Tidak perlu menunggu lama
untuk mengantri. Lagi pula, wahana yang kunaiki benar-bener cupu. Aku
sebenernya senang berwisata disini, tapi apalah daya, jantungku sudah lebih
dulu sakit melihat orang-orang berteriak. Ragunan better then Dufan. Cupu lo,
Nan!!!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kita
naik gininan, Nan?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Hehe...
gue menetralisir detak jantung gua naik ini dulu, ya. Jadi, lo kudu ikut.” Maaf
ya, Fan. Kita naik komidi putar. Pasar malem kali ah komidi putar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Netralisir
apaan anjir, naik yang serem aja belom. Pasar malem deket rumah gue juga ada
ini mah.” Keluh Fandy sambil menunduk malu. Tubuhnya yang tinggi tidak pantas
naik wahana ini, berbeda denganku yang masih pantas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sebenarnya,
aku bukan tipe orang yang senang bermain di outdoor. Bukan karena tidak tertarik,
tapi karena kepalaku yang tidak bisa diajak kerja sama. Jika terlalu lama aku
terkena sinar matahari siang, kepalaku akan pusing dan kemungkinan mimisan.
Itulah sebabnya aku tidak ingin menambah masalah dengan menaiki wahana yang
menantang adrenaline.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Coba
list tadi kita naik apa aja?” Tanyanya sambil menyodorkan eskrim yang baru saja
ia beli. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Naik
gajah bledug, kora-kora, terus ke hello kitty adventure, ice age, rumah miring,
sama apa tu glow glow tadi. Audah.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Menantang
adrenaline banget, ya Nan. Yang penting Kinan happy.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Wakakakakkk...
maaf ya jadi gak naik yang laki banget. Gue takut soalnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Agak
nyesel, sih ngasih tiket ini. Tapi yang penting seharian sama Kinan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Eskrimnya
nikmat sekali ditengah teriknya matahari siang. Eskrim vanila dengan cone yang
crunchy (yaiyalah). Jadi teringat patbingsoo. Tiba-tiba ingin makan patbingsoo,
bukan bersama Fandy tapi Atta. Seperti rindu. Aku rasa, hari ini tidak
semenyenangkan yang diharapkan Fandy dan juga aku. Aku menikmati eskrimku
sambil memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang didepanku. Sesekali aku
menyadari Fandy yang melirikku lalu kembali menatap kedepan. Hal yang sama juga
kulakukan. Situasinya terasa canggung. Sesekali aku mengayunkan kakiku,
menyipitkan mata karena terik matahari, dan menjilat eskrim yang semakin lama
semakin mencair. Oh iya, aku lupa belum membalas pesan terakhir Atta. Tapi,
tidak mungkin aku membuka hp, karena fokusku akan terbagi dan itu akan lebih
terasa canggung. Aku yakin, Fandy akan marah dan merebut ponselku. Enggak juga
sih, tapi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Itu
meleleh, Nung.” Menarik eskrimku dan membalutnya dengan tisu yang baru.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Cuy,
untung gak jatoh eskrimnya. Pelan-pelan, kalau jatoh nangis banget gua.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ya,
gua beliin yang barulah, yakali.” Fandy kembali menatap pohon didepannya.
“Pantai, yuk. Nikmatin ombak. Makan seafood, suka kan?” Ajak Fandy yang sudah
lebih dulu berdiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Langsung
ke restonya aja, ya? Gausah liat ombak gimana? Udah sore, masa ngantuk.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kebiasaan
kan. Yaudah, yuk.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Akhirnya
Fandy mengiyakan dan saat ini kami sedang menikmati sore di restaurant seafood.
Aku memesan udang asam manis, sedangkan Fandy memesan cumi-cumi bakar. Sebagai
tambahannya kami memesan gurame sambel mattah. Sebagai pelepas dahaga Fandy
memesan es kelapa muda, sedangkan aku tertarik dengan es jeruk. Selama kami menunggu
makanan, memang lebih banyak diam. Aku menatap gelombang ombak, serasa ingin
menceburkan diri agar segar. Sayup-sayup mata kantukku sangat ketara. Beginilah
resiko membawa bayi sampai sore hari tanpa stroller<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nan,
ngantuk parah? Ah payah. Tukang molor banget, deh.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Iya
beneran ini, makanya pengen cepet-cepet nyender.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Lo
seneng gak hari ini?” Tanya Fandy dengan penuh harap. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ya
seneng lah, Fan. Ketawa girang ketakutan dari tadi pagi masa gak keliatan
happy, sih. Berarti misi lo berhasil dan dufan benar-benar membantu lo
hahaha...” Tapi, memang benar Fandy membuat aku tertawa senang sedari pagi.
Tanpa ingat tugas kuliah, bahkan Atta. Sampai aku lupa membalas pesan
terakhirnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">10.30 (Line)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Atta<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Nuy, lo tau kan gue udah jadian sama
Reina? Gue yakin lo pasti tau walaupun gue belum kasih tau. Habisnya gue mau
cerita, tapi lo jarang-jarang dan gak mood gitu bales line gue. Gue juga gamau
ganggu lo sm si elektro itu, sih. <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Atta missed call (10.57)<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Atta missed call (11.30)<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Atta missed call (12.00)<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Oh, lo masih sama si elektro ya? Yaudah
deh.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Me<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">ATTAAA... SORRY BARU BALES BANGET. Iya
gue tau kok dari ig nya Rei. Cuma gue emang gmau nanya dl ke lo, nunggu lo
sndri yg cerita gitu. Terus kenapa, Ta?<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Atta<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Lo udah balik? Tadi gua ke rumah lo, kata
bunda lo pergi sama Fanda, eh Fan siapa gitu. Itu si elektro kan? <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Gue butuh telinga hehe, makanya gue
ngajak lo ke McD<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Me<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">DEMI APA LO KE RUMAH??!! Yaampun maaf,
Ta. Tadi gue gak sempet bales, gak enak sama Fandy udah nunggu.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Belom balik, masih makan. Iya, telinga
gue selalu siap, kok. Gimana? <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Atta<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Iya kan gue bilang 10 menit lgi sampe. Mana
pernah w boong.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Nanti aja klo di rumah. Gak enak
elektronya di anggurin. Have fun.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">“Siapa, Nan? Bunda, ya? Kemaleman kayaknya gue minjem lo nya,
nih...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ah,
iya nih bunda. Nanya udah pulang apa belum. Tapi, yaudahlah kita makan dulu.
Kelaperan nanti dimobil.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ah,
kenapa aku jadi gelisah. Ini kali pertamanya Atta merasakan perlakuan jutekku
tanpa kesahalannya. Aku juga tidak sadar selama aku dekat dengan Fandy, aku
sudah terlalu sering mengabaikannya. Pernah dulu satu hari aku tidak menanggapi
Atta sama sekali, lalu dia datang kerumah tidak menemuiku, melainkan menemui
bunda dan dia bilang ke bunda, “<i>Bun, bilang Kinan maaf. Atta gak sengaja. Gitu
aja, bun. Gak usah, Atta gak usah makan (padahal bunda tidak menawarkan makan),
Cuma mau titip kalimat itu ke bunda. Kinannya gak bales, bun. Sampein ya, bun. Assalamualaikum.”</i>
Iya, waktu itu karena dia mengajakku pulang bersama, tapi karena dia sedang
masa pendekatan dengan Reina, dia lebih memilih pulang bersama Reina yang
padahal aku sudah menunggunya selama satu jam. Kejam memang kadang. Otaknya suka
buntu. Makan tuh oli.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> "</span>Iyalah,
masa gue balikin anak orang dalam keadaan kelaperan. Nanti niat gue
terurungkan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Niat
apaan? Bikin gue hidup sehat? Wakakakkk ada aja lo, Fan Fan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Niat
gue banyak buat lo.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Boom!!!
Pasti kalau ikan punya banyak nyawa, gurame ini akan hidup kembali dan menyosor
bibir Fandy yang selalu membuat aku tercengang dan budeg tiba-tiba. Tapi kalau
kata Nindy, budegku permanen. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Kami berdua menikmati makan malam dengan alunan musik pop dan angin
yang semilir. Udangnya enak, tapi jelas lebih enak udang buatan bunda.
Guramenya juga enak, tapi lebih enak gurame buatan mamanya Atta yang waktu itu
Atta bawa ke kampus. Cumi-cuminya enak, tapi lebih enak cumi-cumi buatan ibunya
Fandy, katanya. Ya, aku berharap bisa juga mencobanya agar terlihat imbang dan
adil. Lucu ya...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Fan,
gue ke toilet dulu ya. Titip hp sama tas.” Izinku meninggalkan nasi yang sudah
kusendok karena aku kebelet. Kebelet buang air kecil, kok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Siap
bosku. Buruan, jangan ngompol!!” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Lalu,
aku berlari menuju toilet yang belum aku ketahui posisinya. Mencari toilet dan
mbak-mbak restauran sangat membuang-buang waktu dan tenagaku untuk menahan,
bahaya kalau ngompol, nasibku akan berakhir seperti Gya yang turun dipinggir
jalan. Tapi, karena Fandy yang takut mobilnya bau pesing. Hehe...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">18.30<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Atta<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">(Sticker hug)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Ketinggalan stickernya, kan kurang afdol
kalo gak pake sticker. Wkwkwk</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Atta missed call (18.33)<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Atta missed call (18.34)<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Masih diluar apa? Lama banget :( <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Aku
melanjutkan makan malamku yang sempat tertunda. Nasi yang sudah siap ku
masukkan mulut sudah dingin. Tanganku masih memegang tisu toilet, jorok. Aku
lupa membuangnya. Nasiku sudah dingin, sepetinya AC nya terlalu dingin. Rasa
lauknya juga sudah beda. Aduh Kinan, padahal gak sampai sepuluh menit ke kamar
mandi masa udah beda rasanya. Sepertinya perbedaan rasa makanan hanya alasanku.
Tapi, ada sesuatu yang harus cepat-cepat aku tangani. Ah iya, Atta. Anak kecil
itu kupastikan sedang menungging diatas kasur sambil memeluk guling, menunggu
pesan masuk. Aku yakin. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Berkali-kali
Fandy menyatakan perasaannya, membuatku sama sekali tidak tertarik untuk
menjalin kasih dengannya. Memang dari awal aku terpesona, apa dengan itu
menandakan aku siap menjalin hubungan dengannya? Sama sekali tidak. Malam ini
adalah malam yang paling ku takuti kehadirannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nan,
udah makannya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Udah
ah, kenyang. Udah ngantuk juga gitu jadi kayak gak mood.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kayaknya
gue tau kenapa selama ini lo selalu ngehindar kalau gue berusaha nyatain
perasaan gue, Nan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>HAMPIR
NYEMBUR ES JERUK YANG UDAH GAK ADA RASANYA.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Uhuk,
maksudnya??” Tanya berusaha menetralisir detak jantung dan getar suaraku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Yaudah
gue jujur aja, deh. Lo gak bisa dikodein ya soalnya. Gue suka sama lo, Nan.
Kayaknya bukan sekedar suka, deh. Tapi udah nyaman. Kalau gue stuck di lo
gimana? Gue gamau basa-basi nunggu. Gue takut keduluan orang lain, Nan. Tapi,
lo selalu minggir kalau gue tanya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Sejak
kapan, Fan? Aduh, jujur sebenernya gamau sampe sejauh ini, tapi ternyata kita
emang jauh, ya.” Ini baru to the point banget. Selama ini, dia gak pernah sejelas ini. Ya hanya, kode-kode yang penuh makna. Tapi, aku pura-pura bodoh.<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Lo
pasti tau dari kapan, Nan. Enam bulan kita sama-sama lumayan lama, loh. Lo
racun banget. Bikin gue nyaman secepat itu, biasanya gak segininya. Tapi,
mungkin gue kalah sama Atta, ya? Gua gamau keduluan dia, Nan.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Gosh!
Kenapa sefrontal ini. Benarkan, malam yang ku khawatirkan datang juga. Inisih namanya
sudah ngantuk, tersiram air. Gak jadi ngantuk. Kenapa jadi bawa-bawa Atta. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“HAH???
Atta? Lo kenal?” Mataku terbelalak. Dia kenal Atta? Tapi, Atta selalu bertanya
siapa anak elektro itu. Nahlo, Kinan. Bukannya apa, sih tapi jadi salah paham.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Enggak.
Nebak aja. Udah, yuk. Pulang aja gue juga ngantuk, Nan lo juga gak bakal jawab,
kan. Udah ketebak, ah. Bunda nanti telpon lagi, atau Atta hehehe...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Gak
mungkin. Alasannya sangat tidak masuk akal. Aku harus memecahkan misteri ini.
Kenapa dia bisa tau Atta? Kenapa juga dia bilang kalau aku selalu menghindar
karena Atta? Artinya, dia menganggap bahwa Atta seseorang penting bagiku, lebih
penting dan berharga dari Fandy, jadi dia pesimis (?) iya, sih Atta lebih-lebih
dari dia, tapi tau dari mana dia. Duh, ramalanku bahwa hari ini tidak akan
sehappy dan seseru yang Fandy dan aku harapkan terbuktikan sudah. Lalu, aku
tidak bisa berkata selama perjalanan.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nan,
gue gak ketemu bunda, ya. Lo langsung masuk aja. Udah terlalu malem juga.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Hmm...
Yaudah deh. Oh iya, Fan, makasih ya... Gue happy banget hari ini. Gue makasih
sama dufan bisa bantu Fandy bahagiain gue. Hehehe...” Oh shit man! Aneh banget
nih. Awkward parah. Aku tidak pernah merasakan secanggung ini. Pasti banyak
pertanyaan di otak Fandy yang harus aku jawab dan luruskan. Tapi, ah
yasudahlah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nan...”
Menarik tanganku dengan energinya yang dikurangi. Deg!!!!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ya???”
Tutup pintu mobil lagi, deh. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Itu
mobil siapa? Parkir di depan gerbang kamu?” Iya, Fandy parkir di depan gerbang
rumahku tepatnya di belakang mobil yang juga sedang parkir. “Wah gila,
deg-degan banget gue liatnya, Nan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Liat
apaan anjir?!! Gue gak liat.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Sableng
tuh asli dah, umur sekita udah boleh liat begituan belum, sih????” sambil
menunjuk kearah mobil di depan kami. Aku yang justru fokus <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pada jarinya, juga turut deg-degan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Fandy
pea!!” Ternyata bukan seperti yang Rasyid dan Disa lihat si Seaworld. Walaupun
sama-sama di tempat parkir, tapi ini bukan dua sejoli yang sedang berkecimpung
di dunia percintaan pada malam hari. Syukurlah hanya sepasang kucing yang
tertangkap tidur bersama. Konyol. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Hahahaa..
biar gak bingung lo, Nan.” Tiba-tiba hening. “Masuk sana. Selamat malam yang
ternyaman. Semoga tidurnya nyenyak.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>See?
Fandy bersikap seolah tidak sedang terjadi apa-apa. Padahal, aku merasakan
sesuatu yang belum beres antara kami. Fandy memang selalu begitu, dia selalu
bersikap menyenangkan dalam keadaan apapun. Tapi, tadi di mobil suasana yang
sangat menegangkan, aku takut. Ternyata, Fandy lebih memilih bungkam dan
menggantinya dengan gurauan yang justru membuatku semakin khawatir. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Iya,
Fan. Makasih yaaa...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Jleb...
budeg seketika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Salam
buat Atta, semoga bisa jagain lo.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Itu
terdengar berbisik. Ya Tuhan, kenapa seperti sinetron. Ini bukan yang seperti
dipikirkan Fandy, tapi aku bingung bagaimana menjelaskannya. Aku juga tidak
tahu awal mula Fandy kenal Atta. Ah, Tuhan nyenyakkanlah tidurku malam ini.<o:p></o:p></span></div>
Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-64701678549825759392018-04-11T07:02:00.004-07:002018-04-11T08:14:31.230-07:00-----<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">3#Bungkus Kado Buzz<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kinan,
si Fandy nyariin lo masa, Nan. Gila kali ya dia, gak punya rasa bersalah banget
sumpah.” Keluh Nindy ketika ia baru duduk dikursinya yang tepat berada di
depanku. Jelas Nindy tidak dengan nada yang lembut. Sambil menaruh tasnya dan
memutar tubuhnya dengan kasar kearahku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Waduh,
masih pagi, Nin. Santai dong. Gua aja biasa aja ahahahaha...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Gak
mungkin lo santai, lo pasti kepo. Gua tau isi hati lo. Nih, ya tadi gue ketemu
Fandy di halte, dia ngalangin gue jalan, ya gue berhenti dong ya. Terus dia
nanyain lo, sumpah gue udah males banget, rada eneg gitu liat mukanya tanpa
dosa banget sumpah deh. Dia masih line lo?” tanya Nindy dengan penuh semangat
dan emosi yang sangat dalam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nanya
apa, Nin? Hmmm... enggak line gue sama sekali deh perasaan. Udah gue block
juga. Tapi, lima menit kemudian gue unblock lagi, deng wahahahaa...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Agak
bloon juga ya lo, Nan. Kayak gini, nih yang mancing. Tapi dia sama sekali gak
bahas masalah itu? Ih bener-bener, deh. Benci banget gue. Kenapa lo diem aja
sih, Nan? Lo tuh di dzalimi, Nan. Melek napa, masih aja diem, heran gue.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Yaaa...
Gimana ya, gua udah males juga, sih. Lagian udah sebulan yang lalu.
Bodoamatlah, urusan dia sama Tuhan sekarang.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Lo
tuh semacam tolol atau legowo sih? Heran gue, kalau gue jadi lo mah, hih gua
telanjanginlah, bodoamat.” Jelas Nindy sambil merobek kasar kertas yang akan
dia gunakan untuk menulis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Fandy
Bagasditya, mahasiswa jurusan teknik elektro angkatan 2014. Kisah singkat yang
pernah aku alami bersamanya justru membuat kami saling menjaga jarak. Padahal,
kami saling mengawalinya dengan baik dan mengakhiri yang seharusnya berakhir
dengan baik. Aku yang membuka tali silaturahim dengannya justru merasa sia-sia
dan tak berarti. Aku merasa mungkin ada yang salah pada dirinya, sehingga
membuatnya menghindar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ya,
kan gara-gara lo juga, Nin. Seandainya, buku lo gak jatoh dia gak akan nemuin
gue. Jangan teledor makanya!” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Lo
juga sih, Nan. Segala ngepoin dia di mawapres. Dari sekian banyak lelaki di
mawapres, kenapa lo kepo banget sama dia, deh?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Gatau,
ya. Mukanya gak asing soalnya, Nin. Tapi, gak ada hubungannya, ya,
wahahhaaaa...” Lalu aku tertawa terpingkal-pingkal dengan kalimatku sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Gak
beres lo, Nan. Banyak-banyak ibadah.” Sarannya sambil menepuk pundakku. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">----<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Berawal
dari keterpesonaanku kepada seorang mahasiswi yang berhasil mempresentasikan
hasil penelitiannya dalam ajang Mahasiswa Berprestasi tingkat universitas.
Rambutnya yang tertata rapi dengan gaya ‘poni lempar’ ala Iqbal Coboy Junior,
eh Dilan, kacamata yang pas tersangkut pada hidungnya yang terlihat lancip,
sepatu pantofel yang mengkilat berwarna hitam, kemeja putih yang dibalut dengan
almamater kebanggaan universitas dan jam tangan berwarna hitam yang terlihat
jelas karena lengannya digulung dua lipat. Aku yakin, jika aku berada
disampingnya pasti aku mencium jelas aroma maskulin yang melekat pada dirinya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tepat
setelah presentasi itu selesai dan ia dinyatakan lolos pada babak berikutnya,
entah kesengajaan atau ketidaksengajaannya, ia menghampiriku yang sedang duduk
di bangku tunggu yang ada didepan aula saat itu. Aku duduk sendiri dan sedang
menunggu Nindy, si Miss. Ngaret. Ia menghampiriku tentu bukan tanpa alasan. Ia
mengampiriku dengan membawa sebuah buku berwarna pink yang aku pun tak tahu
milik siapa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Sorry,
lo Kinan ya? Hmm... kenalin gue Fandy, teknik elektro 2014.” Dia memperkenalkan
dirinya, padahal aku sudah tahu. Kamu yang membuat aku terpesona, Fan. Dari
sekian banyaknya kandidat mahasiswa berprestasi, kamu yang menarikku. (halah)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ah?
Iiya, gue Kinan. Kenapa, ya?” tanyaku dengan ragu dan jantung yang mulai
marathon, sepertinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ini
buku... Nindy. Nindy temen lo, kan?” Wow... dia magician sepertinya. Dari mana
dia tahu bahwa Nindy temanku? Dan dia mengenalku?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kok
tau Nindy, ya? Dari mana? Kok tau gue Kinan?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ini
di dalem bukunya ada namanya Nindy Alika dan diselipan sampul dalam ada
fotonya. Terus dibelakang fotonya ada keterangannya <i>Nindy & Kinan</i>.
Terus, tadi pas gue keluar dari aula, gue liat lo dan muka lo mirip di foto
ini. Gue nemuin buku ini kemarin di pendopo teknik.” Begitu panjangnya
penjelasan yang dia berikan. Beberapa kalimat itu diakhiri dengan senyuman yang
membuat para wanita sekitar kami mungkin meleleh. Cokelat kali ah, meleleh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Aku baru ingat, beberapa hari yang lalu aku
dan Nindy pergi ke pendopo teknik untuk belajar bersama karena akan ada ujian
lisan. Pendopo teknik merupakan tempat favorit Nindy, karena ia dapat cuci mata
dan menunggu kasih tak sampainya lewat, ya walaupun sampai kami selesai belajar
pun lelaki itu tidak memunculkan batang hidungnya. Lalu, Nindy ngedumel kesal
dan menyesal belajar disana. Begitu juga buku catatan berwarna pink itu memang
milik Nindy yang didalamnya terselip foto kami berdua. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pada
saat itu, aku berterima kasih pada Nindy dan buku catatannya. Berkat pertemuan
itu, aku dan Fandy menjadi sangat dekat. Bersama Fandy, aku melupakan Atta yang
selama ini menjadi pahlawan kesianganku. Memang terkadang kami bertemu, tapi
tak sesering dulu. Rasanya, aku lupa untuk nebeng Atta (pasti Atta sedang
bersyukur). Tak jarang juga aku dan Fandy menghabiskan waktu bersama setelah pulang kuliah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nan,
apa yang lo rasain kalau lo lagi sama gue? Seneng gak? Kan udah lama lo main
deket-deket ama gua.” tanya Fandy sibuk menatap aku yang faktanya benci sekali
ditatap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Apaansi,
Fan? Ya, senenglah. Masa iya gak seneng.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Asiiikkk...
Kinan seneng kalau sama Fandy. Kalau gua punya pacar gimana, Nan?” terasa
dipanah banget gak si, jalan bareng ya tetap tidak kendor bertanya hal-hal
klasik. “Marah kek.” Katanya sambil menyipitkan mata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Basi
basi basiiii.... Rada gak nyambung ya, Fan. Itu semacam memancing keributan!”
Lalu aku memekarkan hidungku sebagai pertanda sudah males melanjutkan topik
yang <i>Jaka Sembung Bawa Golok </i>ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Jelek
kalo gitu, Nan. Tapi, gua tetep suka.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Weeeiiitttsss!!!
Ngerdus, shayyy...” Tegasku sambil mengangkis tangannya yang hendak menyentil
jidatku. Padahal yang bermasalah hidungku, mungkin dia geli menyentil hidungku,
atau ada upil, ya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kemudian
hening. Jus dan makananku datang. Kali ini bukan Patbingsoo, tapi Jus Alpukat
dan kentang goreng dengan saus cabai dan mayonaise disampingnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Lo
punya pacar, Nan?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Enggaklah,
Fan. Kalau punya, dua bulan full makan, main, pulang bareng dan ngerjain tugas
bareng lo, masa pacar gue gak marah.” Mengerjakan tugas bersama, padahal
jurusan kami berbeda. Ini adalah trik kami berdua agar bisa terus bersama.
Namanya juga anak muda dilanda asmara. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Enggak
punya atau belum punya? Kalau belum, bentar lagi bakalan punya.” Wah, Fandy
benar-benar memancing keributan dimalam hari dengan bibirnya yang terangkat
sebelah saat senyum. Senyum yang memancing lagi. Iya, memancing Kinan khilaf. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Yee..
apaan dah, Fan. Kayak Mbah Mijan lo ye..”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Yee..
malah ngajak bercanda si Nunung.” Aibku kembali terbongkar setelah ia berhasil
menarik jus yang hendak ku sedot menjauh dari bibirku. Ia menarik gelasku saat
aku sedang mengambil ancang-ancang untuk menyedot. “Yhaaa!!! Monyong amat,
Nung.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Sialan,
kan. Bisa gak iseng sehari, gak sih?!” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kata
orang iseng itu salah satu tanda sayang. Cie, deg-degan ya, Nan.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“JADI
GAK NAFSU.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Gak
nafsu makan sendiri kan maksudnya? Sini gue yang suapin.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Coba
suapin coba. Buruan kalau berani.” Aku menganga dan mendekat ke arah Fandy.
Tapi tidak dengan jarak yang..... sangat dekat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Gak
ada sekup tapi, ya?” Ledeknya sambil mencari sekup, sepertinya. Kemudian aku
menyiramnya dengan jus alpukat. Tapi, terhenti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Iya,
begitulah Fandy. Menggemaskan dan menyebalkan. Tapi aku belum mulai menyukainya
dengan hati. Masih sama, hanya sekedar kagum dan nyaman bersamanya. Baru
nyaman, belum sayang. Mending mana?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Makasih
ya, Fandy buat hari ini. Main basket di lapangannya seru, makasih juga udah
disuapin pake sekup. Gue tunggu suapan selanjutnya pake cangkul.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Berarti
kalau gua ngelamar lo gua kasih satu set sekup kali ya buat peralatan dapur.
Huahahahahaaa.....” Hobi terbaru Fandy, terbahak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“PERGI
LO!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Untung
diusirnya pergi dari rumah, bukan dari hati. Hehehe... Ohiya, Nan ini buat lo.
Sengaja ngasihnya pas udah mau masuk rumah, biar kebayang sampe mau tidur,
kalau bisa sampe kebawa mimpi. Malah sampe gabisa tidur. Wakakak...” Serunya
sambil melempar sebuah benda yang dibungkus rapi dengan kertas kado. Kenapa
harus dilempar, ya? Karena, sudah larut ia memutuskan untuk tidak bertemu bunda
malam ini dan ia masih bertengger dimotornya untuk bergegas pulang. Ini kali
pertamanya ia mengantarku sampai rumah. Entah kapan ia akan bertemu bunda untuk
yang pertama kalinya. Jujur, aku benar-benar tidak enak karena ia masih harus
melewati jalanan yang panjang menuju rumahnya, Tebet-Cawang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Lalu
benar, aku tidak bisa tidur.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">(Notif Line)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Fandy<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Morning....<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Morning....<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Morning....<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Me<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Bujug, ampe 3 kali. Padahal waktunya
sama. Nge ping cara baru ya?<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Morning juga yaa..<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Fandy<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Sengaja tiga kali<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">(Sticker matahari)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Me<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Kenapa gitu? Hobi nyepam ya?<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Fandy<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Soalnya, kalo sama orang yang spesial ga
cukup sekali doang ngucapinnya <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">(Sticker hug)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Me<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">YAELA MBAH MIJAN, SA AE!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Hari ini aku libur ke kampus, ya karena memang jadwalnya libur.
Tapi, mataku seperti panda. Fix. Bukan karena mengerjakan tugas, tapi karena
kutukkan Fandy malam tadi. Kado yang dilemparnya menjadi sebab aku tidak bisa
tidur dengan nyenyak. Biasanya, aku merasakan kenyenyakkan istirahat malamku
bersama bayangan anak dan ayah, Guanlin bin Chanyeol. Tapi, posisi mereka malam
tadi terganti oleh kado bersampul Buzz Lightyear dari Fandy. Padahal hanya
sebuah kado, ya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Luarnya sangat menarik. Fandy memang paham
betul aku sangat suka dengan Buzz Lightyear. Lalu, Fandy bertanya, <i>‘kenapa
suka Buzz? Paling suka Toy Story yang keberapa?’</i>, dan aku menjawab <i>‘gak
pernah nonton Toy Story sampe habis. Gatau juga urutannya yang mana, cuma tau
yang si Woody nya sedih.’ </i>Sambil melihat dan memilih mainan yang cocok
untuk hadiah ulang tahun keponakannya, Fandy kembali membuka mulutnya, <i>‘gimana
ceritanya suka Buzz tapi gak nonton Toy Story sampe tamat? Aneh banget dah.’ </i>kemudian
aku mengklarifikasi agar tidak ditertawakan, <i>‘soalnya perpaduan warna Buzz
itu cantik. Hehe...’</i> Alhamdulillah, Fandy tidak tertawa hanya, melirik
sinis aku yang sedang mendangak melihat boneka Buzz dan kawan-kawannya di
etalase bagian atas, yang tingginya lebih dariku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Wow,
malam yang mengejutkan. Penyesalan yang tak berujung karena membukanya ketika
sudah siap untuk tidur. Aku sangat suka dan terkejut dengan isinya. Sebuah
binder custom Buzz Lightyear. Untung saja bukan bunga. Bunga apa kek, percuma
kan ya, dia bakalan layu dan aku bukan tipe orang yang senang diberi bunga,
lebih baik ditraktir makan KFC Wingers, hehehe. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Bindernya
biasa saja, tidak ada nilai lebih selain Buzz dan warnanya. Tapi, setelah aku
membuka isinya, menarik dan membuatku tidak bisa tidur dengan tenang. Lembar
kertas putih biasa tertata rapi sebagai isinya. Namun, terlihat berbeda di
bagian pembatasnya yang dijadikan satu disisi depan. Masing-maising pembatas
memiliki perbedaan pada kalimat didalamnya. Ooo... kalimat motivasi ternyata.
Lumayan juga, ya si Fandy Teguh ini. Lumayan aneh setelah dibuka. Tapi, patut
diapresiasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Pembatas 1 <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: Selamat datang....<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Pembatas 2 <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: Semoga kuliahnya tetap semangat!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Pembatas 3 <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: Jangan males-males ya nulis materinya. Tulisannya bagusan
dikit! </span></i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">(agak meledek)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Pembatas 4<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: Minimal lulus 4 tahun, kalau bisa 3,5 tahun ya!!!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Pembatas 5 <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: Biar ‘mau fokus kuliah’ bukan lagi jadi alasan kita untuk
bersama. To infinity and beyond!!! </span></i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">(mulai tak enak hati)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Pembatas 6 <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: Tertanda, Buzz Lightyear-mu. </span></i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">(ternyata benar)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Lalu, kantung depan dalam bindernya diselipkan photocard Kai dan Chanyeol,
Exo edisi Power. Diakhri dengan Jihoon dan Bae Jinyoung, Wanna One edisi Nothing
Without You dikantung belakang. Biar selalu ingat dia, katanya. Ingat apanya,
ya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Me<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Fan, dimana?<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Makasih ya kadonya, hehe. Kan gak ulang
tahun. Suka luar dan isinya.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">(Sticker happy)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Fandy<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Di rumah, nih. Udah balik.
Alhamdulillah....<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Oh udah dibuka? Syukurlah kalau suka. Gak
seberapa, ya tapi...<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Suka sama oppa nya gak? Biar gak berisik ngomongin Yal Yeol, bihun bihun deep apa itu. Jangan
ilang itu photocardnya. Kalau ilang gak ada yang mau beliin tu nanti. Mahal!!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Suka pembatasnya gak? Atur sendiri ya
yang mana motivasi yang prioritas semoga sih yang ke lima. Wkwk <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Me<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">KAYAK GAK IKHLAS GITU Y. Suka, kok. Btw,
beli photocard dimana coba? Jangan-jangan lo follow akun olshop kpop,
yaaa?????? Maaf ya selalu bawel tentang mereka, tapi jangan salah sebut yaaa
wkwk. Tapi, hubungan Buzz sama mereka apaan coba?? Lo ganti nama aja kali jadi
Jaka Sembung Bawa Golok.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">HMMM AJALAH YAAA.... <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Fandy<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Buzz nya kan ceritanya gue, jadi pas baru
ambil bindernya, lo bakal inget gue. Terus, gakpapa lo suka sama oppa oppa itu.
Simpen oppa itu di binder dari gue, udah gue kasih fasilitas. Nih ya, biar lo
inget gak boleh nyimpen tuh oppa di hati lo. HALU, NAN HALUUUUU... Ngomong apasi gue. Yaudah intinya
itu buat lo, nanya mulu ribet banget deh!!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Me<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Hahaha... tetep gak ada hubungannya :( Tapi
bisa gitu yaaa... POKOKNYA, MAKASIH YAAAAA!!
Tapi, gak usah nge gas!!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Fandy<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Sama-sama yaaa... walaupun tetep gak
nyambung, lo harus pikirin dari sekarang isi bindernya. Biar nanti kalau
ditanya gak bingung. HEHE. Bercanda, tp klo lo mau anggep beneran gapapa,
siii... Anggep beneran, kek!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Yeu nunung!!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Apa hanya aku yang tidak bisa tidur karena hal sekecil itu? Bukan
karena romantis, tapi aku mulai takut. Takut pokoknya. Takut semua ini semakin
menjadi diluar kendaliku. Ditambah lagi dengan obrolan kami saat paginya. Aku
yang harus mengucapkan terimakasih dan ia mengingatkanku untuk melanjutkan
tindakannya. Bagaimana ya, bukan ini yang kuharapkan. Tapi, tunggu ada yang
terselip dibalik photocard itu...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Me<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Fandy!! Kok ada 2 tiket dufan??<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Fandy<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Tanggal segitu free kan? Bawa 2 tiketnya,
ya. See you!!!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">(Sticker bye)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Me<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Kita ke dufan?? Apa lo jualan? Apa salah
masukin, cui?<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Fandy<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Gak kok buset. Gue cuma mau bikin lo
seneng dan biar si dufan yang bantuin gue bikin lo seneng.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kemudian,
aku tidak tenang lagi melewati malam. Tidak sabar menunggu hari itu tiba. Perlu kubuat list yang akan kulakukan bersamanya kah? <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;">***</span><span style="color: red; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> </span></div>
Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-963148892317946722018-03-13T06:47:00.001-07:002018-03-13T07:45:38.682-07:00-----<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">2#Sweet Patbingsoo<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> Pagi
ini aku harus berangkat kuliah seperti biasanya. Selesai sholat shubuh aku
harus cepat-cepat pergi agar tepat jam delapan aku sudah duduk santai di kelas.
Memang terasa melelahkan tiap hari harus bergulat dengan kemacetan, kesempitan,
dan keharuman kemeja-kemeja kerja didalam angkutan umum sepanjang jalan. Wow,
harum parfum dan asap jalan yang berpadu dengan apik. Syukurlah pagi hari masih
terasa harum parfum seperti di televisi yang harumnya sepanjang hari. Aku tak
akan berkomentar saat aku kembali menaiki angkutan umum ini saat jam pulang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Cihuuyy...
hai Kinaaann...” Teriak Atta dari belakang lemari yang suaranya sudah terdengar
jelas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sebelum
aku memasuki kelas aku harus mampir sebentar ke ruang dimana tempat aku dan
Atta dipertemukan. Iya, tepat sekali ruang Unit Kesenian Mahasiswa. Organisasi
inilah yang mempertemukan kita sampai kita seakrab ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Apa,
Ta? Gak kelas lo?” tanyaku sambil mencari buku yang sengaja kutinggal di
lokerku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Gaklah,
masih jaman kelas? Lo balik gak nanti? Ama gue, yuk. Gua juga mau balik, nih.
Gak kangen sama gue? Btw, capek kali naik trans, sendiri pula.” Ajak Atta
dengan basa-basinya. Padahal jelas aku pasti pulang kenapa dia masih bertanya. Hmm...
iya sendiri, ya Ta. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Jangan
mau, Nan. Ngajak Kinan, itu si Gya gimana? Bisa aja lo buaya.” Sahut seniorku
yang sedang asik bermain <i>Mobile Legend</i> sambil bersandar ke tembok. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Apasi,
Bang? Buaya teriak buaya. Bikin Kinan bete ama gua aja, sih. Bete ya, Nuy?
Jangan dooonngg... kan mau pulang bareng kita. Nanti makan eskrim gimana?
Vanilla ya? Suka kan?” bujuk Atta sambil menarik-narik lengan kemejaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Berisik
lo Atta. Bawel banget da ah. Gue mau kelas. Bye.” Jawabku sambil memakai
sepatu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nanti
<i>Line</i> gue aja, Nuuuyyy...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Rasanya
Atta memang selalu manis, saat bersamaku. Jika boleh aku jujur, aku terbawa
perasaan dengannya. Memang aku dan Atta jarang bersama, sangat jarang. Tapi,
jika sekali bersama, Atta akan melimpahkan seluruh sikap manis dan
keberhargaannya aku untuknya, bahkan betapa pedulinya dia padaku. Tak sedikit
orang yang menganggap kami adalah pasangan kekasih, termasuk Mas Raffi. Saat
pertama kali bertemu, Mas Raffi langsung mengulurkan tangannya dan berkata <i>‘Alhamdulillah,
Mas bisa liat bentukkan masa depan kamu, Ta.’</i> Saat itu pula Atta
mengaminkan sembari tertawa. Aku yang hanya diam membeku berusaha menyerap
pembicaraan mereka yang baru kupahami dari ruang tamu rumah Atta. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Memikirkan
perkataan seniorku tentang Gya yang diperkirakan menjadi calon kekasih Atta,
aku tiga puluh persen yakin, tapi lebih banyak ketidakyanikannya. Mana mungkin
Gya menjadi incaran Atta? Perempuan yang sama sekali bukan tipe Atta. Ups,
mungkin aku belum mengenal Atta sejauh itu. Entah kenapa aku berdo’a <i>semoga
tidak</i>, padahal apapun yang Atta lakukan seharusnya aku mendukung. Tapi
rasanya, tidak untuk kali ini. Gya sangatlah kekanak-kanakkan dan aku rasa dia
memang tidak cocok dengan Atta. Jika sikap kanak-kanak berpacaran dengan
sesamanya, habislah sudah. Keposesifan Gya juga sering menjadi bahan
pembicaraan antara aku dan Atta saat kami menjadikan kisah Gya dan kekasihnya
sebagai makanan sehari-hari di sekret, bahkan di tempat parkir. Mana mungkin
Atta tahan dengan itu?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pernah
beberapa bulan yang lalu, kami melihat Gya turun dari motor seorang lelaki
dipinggir jalan. Aku dan Atta hanya saling melirik di spion, berpikir antara
mepilir untuk menghampiri Gya atau tetap berjalan lurus. Ya, memang pada
akhirnya kami melipir dan menciduk Gya yang sedang mengusap air matanya. Lagi-lagi
Atta membuka mulutnya tentang keheranannya dengan Gya. Belum lagi beberapa
minggu setelah itu, Gya membawa kekasih barunya ke sekret yang membuat kami
berdua kembali saling melirik, bahkan mendorong siku satu sama lain. Saat itu
juga Atta menarikku kebelakang sekret dan berbisik ‘<i>Gila si Gya, kmrn
nangis-nangis di trotoar sekarang udang gandeng yang baru. Lo gitu ya, Nuy? Wah
gila sih, cepet banget, Nuuy.’</i> Dengan terheran-heran Atta sesekali
mengintip dan mendengarkan pembicaraan antara Gya dan kekasih barunya. Dasar tukang
nguping!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Atta<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Kinuy, mau bareng gak? Aku tunggu di
ruang Kesenian ya. <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Me<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Mau. Tunggu bentar. Satu soal lagi kelar.
Tunggu!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Atta<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">BOOOMM!!! Sudah kuduga, Nuy. Tukang nebeng
tapi gengsi. Siap boskuu<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Me:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Bacot ya lo!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">Atta: <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">(Sticker peluk)<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><i> </i>K</span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">uaktifkan mode pesawat agar aku tetap fokus menyelesaikan satu
nomor pada tugas individuku. Hal yang sangat biasa ketika dosen tidak hadir,
mereka pasti menitipkan secarik kertas yang berisikan soal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kinanku.
Kins. Kinuy. Mungkin beberapa orang yang mendapatkan panggilan itu akan
menyebutnya panggilan kesayangan. Begitu juga Atta, ia mengganggap itu adalah
panggilan sayangnya untukku. Normalnya, semua temanku memanggilku dengan nama
Kinan. Tidak ada panggilan lain dan itulah kenapa orang tuaku meletakkan Kinan
ditengah-tengah nama panjanganku Nayla Kinan Azzahra. Atta tidak akan
membiarkan orang lain memanggilku selain Kinan, terlebih sama seperti panggilan
yang ia sediakan untukku, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terutama
Kinuy. Nama ku di ponselnya pun Kinuy dengan emot eskrim untuk sedikit
mengindahkannya, ungkapnya. Entah kenapa ia sangat nyaman memanggilku Kinuy.
Aku juga paling hafal dengan gaya bicaranya ‘aku-kamu’ ia lebih sering
menggunakan ‘aku-kamu’, herannya itu hanya berlaku saat melalui <i>chatting </i>dan
ketika sikap kemanjaannya muncul. Unik dan menyebalkan, tapi aku mulai sayang
untuk kehilangannya, karena dia memang tempatku kembali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Baru
dua bulan kami dekat, aku sudah hafal trik yang selalu ia gunakan ketika ia
menginginkan sesuatu. Wajah melas dan suara yang dibuat-buat sebenarnya sedikit
menjijikan dan menyebalkan. Tapi, kadang memang momen seperti itu yang kutunggu
darinya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Lo
gak mungkin nolak, Nuy. Kecuali kalau lo diajak pulang bareng sama anak teknik
elektro itu, iyakan?! Lo juga diturunin dipinggir jalan kan? Sukurin aja tuh
lama-lama kayak si Gya, nangis di trotoar. Norak.” Ejek Atta sambil berkespresi
meledek.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Gak
gitu juga. Gak boleh kayak gitu, Ta. Gak suka ah. Kita kan satu perumahan, ya
lo nganter sampe gue ketemu bunda dan ayah lah. Dia kan beda arah. Dari kampus
aja beda, Ta.” Bantah ku sambil memakai jaket yang sebelumnya kupakai saat
berangkat ke kampus. Iya, itu masih jaket Atta yang kupinjam. “Ta, ini gak bisa
masuk tangannya, nyangkut apa gimana, ya? Tadi pagi bisa padahal.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ah!
Sial. Tanganku tersangkut didalam lengan jaket Atta dan tidak bisa keluar.
Jaket yang tadi pagi ku pakai dalam keadaan baik-baik saja. Lalu kenapa ini
tersangkut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“JANGAN
DIPAKSA!!! Ini jaket terbaik gue, nanti jebol gue musuhin lo. Gue turuinin
dipinggir jalan!!!!” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Egila,
iya enggak, ini gimana? Gabisa di tarik keluar juga. Gue dorong aja ya biar
muncul telapaknya, masa gini gue. Tangannya buntung hahahaa...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Jangan
didorong dong Dian Sastro, nanti jebol itu ketarik. Sini bentar...” Atta mulai
mencari tanganku melalui lubang diujung lengan jaketnya. Ia mencari dengan mata
dan berusaha meraih telapak tanganku yang terkepal di dalam lengan jaket itu. Dalam
posisi sama-sama berdiri, ini cukup memakan waktu yang lama. Tengkleng kepala
ke kanan, begitu juga sebaliknya pertanda bahwa aku sudah bosan. Ku gerak-gerakkan
kaki pertanda lelah. Atta juga tidak berinisiatif mengajak duduk sembari
mencari kepalan tanganku. Begitu juga Atta yang mulai menyipitkan matanya
sampai ia berhasil membuka lubang pada lengan jaket dan meraih tanganku . <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Cepet
tangannya udah kebuka ini. Pelan-pelan, Bu. Ibu bisa... udah keliatan
kepalanya.” Serunya dengan penuh semangat layakya dokter kandungan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“EMANG
GUE MAU LAHIRAN?! Yes! Good job Atta hahahaa... Besok-besok kalau minjemin yang
ikhlas, ya. Biar gak kesumpel gini, kan pusing gu...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ahahahaaa...
Im sowy Kinan.” Usapan tangannya dikepalaku yang terbalut jilbab membuatku
terhenti melanjutkan kalimatku. “Udah ayuk, naik udah aman kan tangannya?” Aku
tersadar bahwa sedari tadi aku memandangi Atta. Momen ini ternyata menambah
kapasitas kami dalam berpandang. Tak jarang kami sama-sama tertangkap sedang
memandang. Ah, aku yang memandangnya, manis ternyata. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kalau
ngantuk bilang, ya. Soalnya nih ya, kayaknya motor ini lebih nyaman dari yang
kemarin. Pegangan pinggang gue, Nuy. Ahahahaa bercanda kali! Gemeter lo sampe
kerasa, nih.” Itu kalimat yang tak pernah absen dari mulut Atta ketika aku akan
duduk dimotor kesayangannya. Lagi-lagi ia bercanda yang sama sekali tidak lucu.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kampret!!
Siapa juga yang mau pegangan pinggang lo.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Atta
kembali mencegah tragedi yang beberapa waktu yang lalu hampir terjadi saat aku
diboncengnya. Sifat Atta yang peka dan sigap membuatku menunda jatuh dari motor
karena mengantuk yang keduakalinya. Belum terlambat aku menikmati rasa
kantukku, Atta sudah memarkirkan motornya di sebuah kedai eskrim. Tentu saja
dengan alasan aku yang tak lagi bersuara, karena mengantuk yang ia intip dari
kaca spion. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Sebelumnya
aku memang pernah naik motor yang lain yang membuat aku hampir jatuh karena
mengantuk, motor itu pemberian Mas Raka, yang sekarang diminta kembali. Motor
pemberian Mas Raka itu motor gigi, sedangkan motor baru pemberian Mas Raffi,
motor metic yang jelas lebih nyaman dibanding motor yang sebelumnya. Sebenarnya
tidak ada hubungannya, tapi entah bagaimana aku bisa mengingat sedetail itu,
bahkan plat nomor motor Atta sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Nan,
enakan naik motor ini atau yang kemarin?” tanya Atta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Enakan
inilah, Ta hahahahaa... Gue juga suka sama bentuk dan warnanya. Seksi gitu, Ta
body nya. Warnanya gak banyak cuma hitam putih. Lebay banget ya, gue. Tapi
beneran, ganteng lho, Ta...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Gue
ganteng gak, Nuy? Jujur! Tapi, aku juga nyaman sama dia, nih. Gak bakal
diambill juga sama Mas Raffi ahahahhaaa...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Dia
kayaknya cocok sama Tulus, deh. Soalnya warnanya monkrom” ucapku spontan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Hmmm...
hitam putih ya? Dasar Tulus ya, lo.” Aku suka dengan penyanyi Tulus, apalagi
dengan lagunya yang berjudul Pamit. Itulah sebabnya aku mengucap monokrom
dengan spontan dan Atta mulai menggoda karena ada cerita dibalik lagu Pamit
menjadi lagu favoritku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Karena
dia bikin kita nyaman dan lo yang pertama gue bonceng pakek motor baru ini, gue
resmikan julukan motor ini, Monokrom.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Hai,
monokrom. Please jaga temanku, ya. Jaga siapapun yang kamu bawa.” Do’aku untuk
monokrom yang baru terlahir kedunia tanpa di aqiqah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Love
you, Krom... Jangan pamit, Krom. Iya, jangan pamit kayak dianya Kinuy.” Ledek
Atta sambil tertawa cengengesan. Sedangkan aku, hanya bisa memukul helmnya yang
membuat kepalanya turut terguncang dan terasa sedikit sakit. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Hampir
setengah perjalanan, Atta menghentikan motornya disuatu toko eskrim. Atta
sangat paham bahwa temannya ini hobi sekali mengkonsumsi eskrim. Aku pikir, ini
toko eskrim biasa. Ternyata, toko ini menjual eskrim seperti toko eskrim di
Korea yang pernah aku bahas juga dengannya. Suasananya juga mengambil suasana
Negara Korea.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Saat
kita masuk Patbingsoo Korean, kita disambut dengan suasana seperti di stasiun
kereta api Korea Selatan. Terdapat petunjuk arah dengan huruf Hangul. Terdapat
juga kursi panjang yang terdapat di Namsan Tower, salah satu objek wisata di
Korea Selatan. Aku kebingungan memilih menu eskrim. Sedangkan, Atta hanya
memandangiku dan mulai lelah karena aku tak kunjung menemukan menu yang tepat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Berapa
menit lagi bisa ngasih keputusan? Kayaknya seminggu, nih.” tanya Atta sambil
meletakkan kepalanya diatas meja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ahaahahhaaa...
ini lucu soalnya. Jadi, kebayang oppa. Yaudah gue mau ini, deh.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Aku
memesan Yeuido Patbingsoo. Namanya lumayan sulit dilafalkan tapi tampilannya,
mempesona. Resto ini menyediakan es serut kacang merah ala Korea Selatan. Ya,
seperti eskrim yang dimakan Daehan Minguk Manse si Triplets yang menggemaskan.
Es yang ku pesan ini es serut kacang merah dengan tambahan eskrim lembut
diatasnya. Yang unik dan membuat aku terpesona adalah terdapat kue ikan diatas
eskrimnya atau nama Koreanya Bungeoppang dengan tambahan coklat cair diatasnya yang
menambah kesan eksotis eskrim ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Happy?”
tanya Atta yang hanya memesan Patbingsoo dengan topping oreo, almond dan choco
stick. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Happy
banget. Kesampean juga makan eskrimnya Minguk.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kumaaaaattt!!!!!!!!!!
Jangan buru-buru, masih sore nikmatin aja. Biar ga nyesel, besok gak ada yang
ngajak lagi soalnya.” Ledek Atta sambil menggigit choco sticknya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Aku
sangat bersyukur jadwal kuliah kami hanya sampai pukul satu siang. Aku juga
bersyukur memiliki Atta yang peka dengan kawannya. Sendok demi sendok aku
berusaha menikmati eskrim yang eksotis ini. Tapi, enggan rasanya
menghabiskannya. Ingin sekali aku mengabadikannya dan ku kirim pada Chanyeol
Oppa. Tapi sayangnya, ponselku mati. Apa rasanya Patbingsoo yang indah ini
tanpa kehadiranmu, Chan? Rasa eskrimnya tetap manis, dong, karena seseorang
tertangkap benar-benar sedang memberhatikanku dengan anggukan kepala mengukuti
alunan musik korea yang diputar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">#NowPlaying-Kim Ez_Because Of You</span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;">***</span><span style="color: red; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<br />Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-40286519501467349412018-01-28T20:54:00.002-08:002018-01-28T21:22:36.277-08:00Let It Go<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">1#Tentang Atta<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> “Wey,
bareng gak, Nan?” dengan suara klakson motor metiknya yang khas. Padahal hanya
dengan memanggilku saja sudah cukup. Ia pun belum mengeluarkan motor dari
tempat parkirnya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> “Astaghfirullah!
Kaget, ampun, Ta. Enggak deh, gue lagi nunggu temen gue, Ta.” Sambil mengelus
dada aku yang tadinya hendak duduk tenang, tanpa aku sadar motor dan
pemiliknya, Atta, terparkir ditarget bangku yang akan kududuki. Ini mungkin penolakku
yang pertama kali untuk Atta.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> “Siapa?!
Sembarangan, lo Nan!” teriak Atta yang belum juga mengeluarkan motornya.
Sedangkan, sarung tangan dan jaket sudah rapi dikenakannya. “Gue kecewa lo
pulang sama orang lain.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> “Apasi,
Ta. Udah sana pulang.” Tolakku lagi yang keduakalinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Hmmm...
Tumben banget, Nan lo nolak tumpangan gue. Yaudah, sejujurnya gue beneran sedih
lo menolak gue. Hikz... Tapi, yaudalah ya gue duluan sendiri di motor, sepi
ngomong ama knalpot doang gue. Hati-hati, Kinan anak maniss....” pamit Atta
sambil memberikan <i>kiss bye</i> dengan mata genitnya. Huuuhh... Andai saja,
Ta. Andai saja. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Devano
Attala Kusumahadi. Iya, dia temanku yang belum lama juga aku mengenalnya. Kami
bertemu karena suatu acara yang diadakan di kampus. Atta merupakan mahasiswa
Jurusan Ekonomi dan aku mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi. Kami menjadi akrab
karena ternyata kami berasal dari perumahan yang sama. Itulah sebabnya, Atta
sering mengajakku pulang bersama. Sayangya, ajakan itu tak tiap hari
dilontarkannya. Atta kerap kali tidak pulang ke rumah, ia lebih sering menginap
di rumah tantenya yang berada di sekitar kampus. Herannya, jarak rumah Atta dan
kampus tidaklah jauh, ya mungkin Atta memang pemalas.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> “Gimana
kemarin?” tanya Atta sambil membawa minuman kaleng.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Sejak
kami saling tahu bahwa kami satu perumahan, Atta sering kali membuat janji
denganku meski hanya sekedar meminum minuman kaleng favorit kami dipinggir
lapangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Gimana
apanya?” aku kembali bertanya sambil berusaha membuka minuman kalengku. Memang
Atta bukanlah lelaki yang peka. Untuk membukakan minumanku saja, aku harus
berpura-pura tertusuk penjepit kalengnya. “Aww, sakit. Ahelah.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">“Tettottt!!!
Pura-pura lagi. Udah hafal aku, Kinan.” Seraya merebut minumanku dan
membukanya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> “Hehehe
ahelah.” Glek... Glek... Glekk...</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Ih,
kan ditanya gimana kemarin pulang barengnya? Seru ya, bentar lagi gue jadi
sendiri lagi, deh.” Sesal Atta dengan jurus memelas terjitunya. “Hari ini gue
balik deh, bareng yuk.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Lo
kenapa si, Ta. Ampun deh.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Atta
memang tergolong anak yang manja. Jika bersamaku, dia selalu menunjukkan sikap
manis dirinya terhadapku dan juga sikap manjanya. Memang yang aku tahu, keadaan
keluarganya tidaklah baik. Ia mulai terbuka denganku semenjak kami rutin pulang
bersama. Ia menceritakan segala hal yang menjelaskan bahwa ia membutuhkan
seorang pendengar. Ia anak ketiga dari tiga bersaudara. Wajar saja ya, kalau
dia terlihat sangat manja. Kedua kakak laki-lakinya sudah berkeluarga. Tak
jarang Atta mendengar beberapa perdebatan antara kedua kakaknya itu, karena
mereka sering bertengkar mengenai keadaan orang tua dan Atta yang saat ini
menjadi satu-satunya tanggungan keluarga. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">*12 Juli 2017 -– Perjalanan menuju
kampus*</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> <i>“Ya,
kamu harusnya sadar, Mas. Aku gabisa bolak-balik kesini buat jagain ibu sama
ayah. Mana mungkin bisa aku pulang-pergi, Purwokerto-Jakarta seminggu sekali
seperti yang kamu minta. Emang keringet saya uang apa. Harusnya kamu yang siap
siaga disini. Kita gak bisa terus-terusan jagain Atta yang belum punya
penghasilan yang tetap untuk ibu dan ayah. Dia cuma mahasiswi.” Dengan sedikit
penekanan Mas Raffi, kakak pertama Atta bicara dengan Mas Raka, kakak pertama
Atta.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Kamu
tau aku sibuk kan? Emang kamu yang paling deket sama ibu dan ayah. Mendingan
resign dan cari kerjaan baru disini, biar bisa jagain ibu sama ayah. Liat tuh,
Atta jarang pulang, kan? Aku lebih sibuk dari kamu, Raff.” Bantah Mas Raka
sambil mengambil jaket dan meninggalkan Mas Raffi di ruang makan.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Aku
yang duduk di ruang tamu untuk menunggu Atta sangat bingung. Suara mereka
terdengan jelas ditelingaku. Mas Raffi yang membukakan pintu dan bersikap manis
kini jadi sosok yang sedikit menyeramkan karena ketegasannya, namun tetap manis
karena dia sangat ramah. Mas Raka yang memang sama sekali tidak menunjukkan
sikap ramahnya sangat membuat aku takut. Terlebih saat dia menggambil jaket
yang terletak di soffa ruang tamu tanpa melirik aku yang menundukkan kepala.
Andai saja buku Atta tidak tertinggal, aku tidak akan ada pada posisi ini.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Kinan
nunggu Atta lama, ya? Mau dibuatin susu sama roti dulu gak?” aku terkejut,
tiba-tiba Mas Raffi menghampiriku. <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Ah,
gak usah, Mas. Kinan udah sarapan kok tadi. Oh iya, Om Tri sama Tante Niken
dimana? Aku belum salim, Mas hehehe...” sebenarnya, sedari tadi aku lebih sibuk
mencari orang tua Atta dibanding mendengarkan perdebatan kedua kakak Atta.</span></i><br />
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Oh,
ayah sama ibu lagi keluar. Emang tiap pagi gitu kebiasaannya. Olahraga deh
katanya. Udah umur jadi harus banyak-banyak menghirup udara pagi. Ya meskipun
udara di Jakarta udah gak baik. Bener gak, Nan?”</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Iya
sih, Mas bener. Mas kesini sendiri? Kata Atta abang-abangnya udah berkeluarga.”
<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Iya
anak sama istri di Purwokerto, Nan. Eh, gak mau Mas bikinin susu sama roti? Dibawa
aja ke kampus apa?” tanya Mas Raffi yang kedua kalinya. <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Enggak,
Mas. Beneran gak usah. Kinan udah sarapan.”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Sosok
Mas Raffi memang pantas jadi panutan bagi Atta. Sebelumnya Atta belum bercerita
penuh tentang kedua kakaknya. Tapi, Atta selalu bercerita kalau dia ingin
menjadi sosok lelaki seperti Mas Raffi yang sayang dengan keluarga.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Ayuk,
Nan. Mas, aku jalan dulu.” Atta yang berlari menghampiri Mas Raffi
memperlihatkan rambutnya yang terjuntai.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Iya,
hati-hati. Itu Kinan gamau disuruh sarapan. <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Kami
berdua bergegas keluar rumah. Aku yang sejak tadi menunggu kedua orang tua Atta
ternyata belum juga kembali. Aku yang sejak tadi pula berpikir bagaimana sifat
Atta sesungguhnya, dibalik Atta yang manis dan manja ketika bersamaku. Apa iya
Atta memang anak yang manja?<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Kinan,
kayak gitu deh keadaannya hehe... Kita aja yang tau ya.” Pinta Atta saat
keributan kecil itu terjadi di depan mataku. Sambil memakai helm dan
mengulurkan jaket ditangannya. <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Ah?
Iya, Ta. Sumpah gue.. gue bingung ini sekarang. Ini jaket gue pake? Padahal gak
usah, Ta. Punya siapa? Lo atau Mas Raffi” Jawabku yang kebingungan harus
berbuat apa.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Maunya
punya Mas Raff ya? Punya gue padahal itu. Dibeliin Mas Raffi, sih.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Sepanjang
perjalanan, aku dan Atta belum memulai perbincangan. Aku yang tak berani
memulai dan Atta yang belum mendapatkan topik terbaik untuk memulai setelah aku
melihat kejadian di rumah Atta. Sesekali aku melihat Atta memandangiku dari
kaca spion. Jantungku berdebar karena aku bingung, seperti suatu kesalahan
besar aku mengiyakan tawaran Atta untuk berangkat bersama ke kampus. <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Itu
tadi Mas Raffi keren ya, Nan. Dia doang yang berani gitu ke mas Raka. Gue mah
gak berani walaupun bener.” Yes, Atta membuka perbincangan. <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Ah
hmm iya, Ta. Cocoklah sama mukanya Mas Raffi. Kalau lo gak ada tampang-tampang
pemberani gitu. Pantes ya kemarin lo bilang, motor lo diambil Mas Raka.
Sepasrah itu, Ta hahahahaa...” aku mulai menggunakan jurusku. Iya, jurus
melawak padahal sama sekali tidak lucu. Ini benar-benar kali pertama aku canggung
berbicara dengan Atta. Sesekali aku juga melirik ekspresi wajah Atta dari spion
meski yang terlihat hanya matanya karena ia menggunakan masker. <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Apa
yang bisa lo simpulkan dari kejadian itu, Nan? Hmmm... gue rada gak enak hati,
sih. Tapi, yaudalah ya udah kejadian juga.” Sesal Atta ditengah-tengah
kemacetan jalan.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Hmmm...
kaya gitu udah lama, Ta? Maaf nanya, habisnya lo cerita, sih.”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Kadang
ya, Nan, gue butuh banget pendengar yang baik. Gue gatau harus cerita ke siapa
gitu. Abang-abang gue aja gak berguna gitu. Mereka gatau kalau ibu sama ayah
suka cerita ke gue. Minta tolong bilangin ke Mas Raka buat sering tengok ibu
sama ayah yang udah gak muda lagi. Jujur ya, ibu tuh kayak kulino gitu sama Mas
Raka. Namanya juga anak pertama kali, ya. Tapi, Mas Raka kan sibuk banget
katanya. Makanya, mas Raffi mau Mas Raka yang sering pulang. Iya ada gue, sih. Tapi
kan lo tau, gue jarang balik. Gue gamau buang-buang bensin gitu dan gue capek
kalau harus pulang ke rumah tiap hari. Disuruh ke rumah tanta juga karena ayah
gak tega sama gue kalau pulang pergi naik motor. Kadang-kadang kalau
abang-abang gue di rumah malah bikin ibu sama ayah ngelus dada karena ada aja
yang di ributin. Hal sekecil apapun itu. Makanya, kadang kalau Mas Raka dan Mas
Raffi pulang, gue males pulang juga. Gak tega liat ibu sama ayah. Apalagi Mas
Raka yang gatau apa-apa tentang rumah. Ah panjang deh, Nan. Ampe lo tidur-tidur
dah”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Hmmm... pendek juga lo cerita. Lo harus sering balik, Ta. Kasian ibu sama ayah lo. Pasti mereka pengen anaknya
dirumah. Mereka juga kesepian kali, Ta. Lo Bang Toyyib kali ya. Ya, seenggaknya
lo menghibur kesepian mereka gitulah.” Aku kembali mengeluarkan jurusku,
melawak yang tidak lucu. “Balik tiap hari juga gak capek-capek banget kali, Ta.
Kan gak naik turun angkutan. Lo nya aja yang males.” <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Iya
sih, Nan. Tapi, gue tuh kayak gabut kalau di rumah. Gak ada temen gitu.”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Itu
saatnya lo main sama orang tua lo. Cerita-cerita kek, Ta. Kan orang tua lo
pasti seneng denger lo ngoceh. Tunjukkin kemampuan mulut lo, dong.”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Wah sialan, tapi iya,
sih. Ya, coba aja nnt gue balik, asalkan lo ikut gue. Tapi, lo asik juga ya
kalau diajak cerita. Gue emang jarang banget curhat ke temen-temen gue. Dilla
pun gak pernah tau curhatan-curhatan gue. Gue gak begitu nyaman cerita sama
orang lain, Nan. Tapi lo enak diajak cerita walaupun solusinya Cuma sedikit
banget hehee... sayang Kinaaaann...” <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> “Yeehh...
sayang your head!!” candaku sambil memukul bahunya.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;">––––––<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"> Sejak
saat itulah, Atta lebih sering bercerita denganku tentang apa yang dia alami.
Masalah keluarga, masalah mata kuliah, masalah nilai bahkan masalah cintanya.
Berbeda denganku yang masih ragu untuk bertukar kisah dan masalah dengannya.
Aku rasa dia bukan pendengar yang baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: minor-bidi; mso-no-proof: yes;">***</span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-47933896789392011762017-10-01T05:28:00.000-07:002017-10-01T05:36:29.854-07:00Today October...<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "gadugi" , sans-serif;">Bolehkah
aku sekedar mengingat atau mengingatkanmu tentang yang ku ingat?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "gadugi" , "sans-serif";">Aku ingat
beberapa minggu yang lalu, beberapa bulan yang lalu, atau mungkin beberapa
tahun yang lalu, dihari Senin. Kita melewati senja bersama, menikmati suara
bising Jakarta, bertukar cerita denngan ramainya kota dan kamu berkata 'senang
bukan bisa melewati itu semua denganku?' Ya, kataku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "gadugi" , "sans-serif";">Aku ingat beberapa
minggu yang lalu, beberapa bulan yang lalu, atau mungkin beberapa tahun yang
lalu, dihari Jum'at. Hari yang suci. </span><br />
<span style="font-family: "gadugi" , "sans-serif";">Kita kembali bertemu dengan bisingnya Kota
Jakarta dan berada diantara mobil besar. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "gadugi" , "sans-serif";">Bukan hanya senja yang kita lalui,
tapi melalui senja bersamamu dan rintik hujan dengan ritmenya yang indah juga teratur.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "gadugi" , "sans-serif";">Aku ingat betul bagaimana
Petrichor itu menembus indra penciumku dengan sempurna.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "gadugi" , "sans-serif";">Aku juga ingat, kau
ragu untuk menerjang hujan bersamaku, 'takut' katamu. </span><br />
<span style="font-family: "gadugi" , "sans-serif";">Hujan yang mereda untuk
menderas, tebakmu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "gadugi" , "sans-serif";">Masih
ingat bukan aku? Kita pernah mengawali di hari Senin dan mengakhirinya di hari
Jum'at. </span><br />
<span style="font-family: "gadugi" , "sans-serif";">Aku hanya ingin mengingat dan ingatan itu membuatku rindu. Rindu segala
yang pernah mengalir, meski berakhir lebih cepat dari yang kuduga.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "gadugi" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "gadugi" , sans-serif;">Hari ini hari pertama di bulan Oktober. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "gadugi" , sans-serif;">Oktober menyambutku dengan rasa rindu. Iya, rindu yang tak bisa kuutarakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "gadugi" , sans-serif;">Setelah bergulat dengan kisah di bulan Mei, aku disambut rindu bulan ini.</span><br />
<span style="font-family: "gadugi" , sans-serif;">Berapa waktu sudah berlalu, tanpamu.</span><br />
<span style="font-family: "gadugi" , sans-serif;">Tanpa kisah yang berseri. </span><br />
<span style="font-family: "gadugi" , sans-serif;">Seri yang indah, manis hingga rumit.</span><br />
<span style="font-family: "gadugi" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "gadugi" , sans-serif;">Hey, aku rindu... Rindu dengan sedikit sesak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: "gadugi" , sans-serif;">Bagaimana denganmu? Munculkah sedikit rasa rindu itu? Semoga bahagia selalu bersamamu... </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<span style="font-family: "gadugi" , "sans-serif";"><i>Tanpa Nama<o:p></o:p></i></span></div>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<span style="font-family: "gadugi" , "sans-serif";"><i>Yang Terselip di Sudut Kasur Tua</i><o:p></o:p></span></div>
Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-71444266658176874952017-05-30T00:35:00.001-07:002017-05-30T05:53:46.054-07:00Sentuhan Terakhirku<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">Namaku Kanaya Faradhisa. Orang memanggilku Kanaya, Naya, Nay, atau Kay.
Kata mereka, aku seseorang yang ceria, ceroboh, asik, ya pokoknya 'gak ada
Naya, gak rame'. Tak jarang kawanku bertanya 'Nay, lo gak punya beban hidup
apa? Enteng banget.'’</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">Bukan aku tak punya beban, tapi ntah kenapa aku hanya ingin menebarkan energi
positif pada orang disekitarku. Aku hanya ingin jadi perempuan yang selalu
ceria dimata mereka. Aku ingin menjadi
berkesan ceria dimata mereka. Aku rasa, aku memang tidak suka air mata. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">Selalu saja mereka menamaiku dengan ‘Naya yang buta cinta.’ Iya, buta cinta
bukan cinta buta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">'Nay, lo gak pernah nangis deh. Sekalinya nangis, nangisin tugas. Itu juga kaya kilat.'<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">'Lo gak pernah jatuh cinta apa, Nay.'<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">‘Naya mah, gak ngerti cinta-cintaan. Polos.’<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">‘Nay, gak pernah galau, ya? Sejujurnya, merekalah alasanku untuk tak
membawa cinta didepan mereka. Mereka bilang, aku tidak memanfaatkan masa
mudaku. Tidak menikmati rasanya mencintai. Tidak merasakan cinta yang mereka
bilang cinta itu indah. Aku hanyalah seorang anak kecil yang menjalani hidup dengan siklus, dimata mereka. Yang hanya tau, belajar yang benar, pintar dan menjadi orang sukses.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">Ternyata, aku juga perempuan yang bisa rapuh. Aku juga perempuan yang bisa patah
hatinya. Aku juga perempuan yang pernah ada pada sentuhan cinta. Aku juga perempuan
yang bisa cemburu. Aku juga perempuan yang pernah mencintai tanpa dicintai. Aku
juga pernah merasa berjuang sendiri. Aku juga pernah tau rasanya jatuh cinta
dan dikecewakan cinta. Aku juga perempuan yang mudah meneteskan airmata. Tapi,
bukan didepan teman-temanku. Jelas mereka tak pernah tahu ketika aku pada
sentuhan cinta. Entah mengapa, aku merasa bersalah jika aku bersedih karena
cinta didepan mereka. Jangankan temanku, didepan orang tuaku pun begitu. Tak
semua mereka tau apa yang sedang aku rasa. Aku menangis, menjerit, dalam hati.
Mungkin, saking pintarnya aku dalam menyembunyikan. Yang mereka tau aku
baik-baik saja. Sampai suatu saat aku pernah bertanya pada diriku sendiri, <i>sampai kapan aku akan berpura-pura semuanya baik-baik saja? Ya, sampai aku lupa jika aku sedang bersandiwara. </i>Pertanyaan yang berhasil kujawab sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">Aku pernah jatuh cinta dan benar-benar jatuh karena cinta. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">Cinta? Apa itu? Sejenis umbi-umbian atau sejenis jarum yang menyakitkan? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">Aku baru berkenalan dengan Cinta, sayangnya diawal perkenalannku ia memberi
kesan yang teramat buruk sampai aku tak percaya Cinta. Semenjak itu, aku takut.
Takut bertemu dengan Cinta meskipun baru yang kedua kalinya. Tak sedikit yang
berkata, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">'Nay, gak semua cinta kayak gitu. Lo harus percaya.' <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">'Nay, sampe kapan takut?'<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">'Nay, buka hati deh. Jangan kaya gini. Gimana lo mau percaya klo lo gak
buka hati?' <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">'Buat ilangin trauma ya dengan cara lo buka hati lo. Gak kaya gini. Lo
acuhkan semua.' <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">Selalu saja aku mendapatkan wejangan yang sama. Antara percaya atau tidak,
tapi aku memang sempat berpikir. Tidak akan datang jika memang aku yang enggan
membuka. Sejak saat itu, aku merasa menjadi orang paling egois saat aku
bersikap acuh pada kedatangan Cinta. Aku merasa bersalah. Aku orang yang
jahat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">Lalu, perlahan kubuka hatiku. Ku coba nasihat teman-temanku. Memang benar,
jika ku terus menutup bagaimana aku bisa percaya dan mendapatkan Cinta?
Nyatanya semua itu bohong. Berhasil sudah aku benar-benar jatuh karena Cinta
yang kedua kalinya. Lalu, dengan Cinta yang seperti apa yang bisa kupercaya?
Ajari aku jika memang aku salah. Tapi, itu yang membuat ku tak percaya Cinta
dan tak tahu apa sebenarnya arti Cinta. Mungkin, aku hanya belum menemukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">Dan aku berpikir <i>mungkin</i> itu semua bukan jawaban agar aku menyudahi
ketidakpercayaanku pada Cinta. Namun, Cinta yang kerap menghampiriku itu hanyalah
sebuah pelajaran kehidupan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">Regards,<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "segoe ui" , sans-serif;">Kanaya Faradhisa<o:p></o:p></span></div>
Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-74443412957614157632017-05-23T07:23:00.001-07:002017-05-23T08:04:00.588-07:00Aku Pamit...<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12pt;">Melamun.
Menangis. Tertawa. Melamun. Menangis. Itu sudah menjadi tradisiku ketika aku
dihadapkan dengan yang katanya masalah cinta. Bukan aku menangisi orangnya,
tapi apa yang sudah terjadi. Masih terlihat jelas awal pertemuan aku dan Akbar.
Sikapnya memang berubah-ubah. Kadang manis, kadang pahit. Tapi, kalau ini
akhirnya aku memilih Akbar yang bersikap pahit. Biar saja aku tidak bisa
memiliki senyumnya apalagi membuatnya tersenyum, yang penting aku masih bisa
menikmati senyumnya dalam waktu yang lama.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Saat ini? Benar
memang, sesuatu yang bersinar pasti akan redup juga. Hampir hari-hariku diisi
oleh Akbar. Dulu. Sekarang, aku seorang diri. Tidak ada yang mengajak makan
siang, mengantar pulang, apalagi yang selalu mengucapkan <i>‘selamat malam Naya
cantik’.</i> Loh, Nay? Memang sebelum Akbar datang bagaimana? Tidak ada yang
mengajak makan pun aku masih bisa hidup. Ini semua hanya tentang waktu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Naya! Apa kabar?” Dan... Itu Akbar, setelah berbulan-bulan
pergi tanpa meninggalkan pesan singkat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Eh, Bar. Hehe baik, lo?” Sebenarnya, ini adalah embel-embel
klasik Akbar jika kami dipertemukan kembali setelah terpisahkan oleh tebing
yang tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lama ya, gak ketemu, Nay.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Klasik sudah
semuanya, Bar. Bertanya kabar, sadar sudah lama tak bertemu, sebentar lagi
Akbar pasti mengajakku pulang bersama dan mengucapkan <i>‘selamat malam Naya
cantik’.</i> Entah aku harus meludah atau menelan kalimat manis itu (lagi)
sampai dia meninggalkan aku (lagi). Ya sudahlah, itu semua haknya. Aku bukan
siapa-siapanya yang berhak untuk ditemaninya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Jika
dipikir-pikir, perasaanku kepadanya ini sudah semakin yakin bahwa aku harus
melepasnya. Berat. Aku sudah terlanjur basah, tapi aku tidak bisa tenggelam.
Aku seperti ingin melepas, tapi dia datang dan hatiku masih berharap dia terus
bersamaku tanpa sebuah ikatan. Halah! Bodoh Kanaya. Bukankah aku sendiri yang
berkata dia bisa melepasku? Ya sudah!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nay, gue anter pulang, Yuk. Udah lama banget gak pulang
bareng. Gue kangen duduk di ayunan depan rumah lo.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Di depan
rumahku memang terdapat sebuah taman dengan sepasang ayunan. Jika belum terlalu
gelap, aku dan Akbar sering duduk berdua di taman itu. Mungkin, rumput dan
pasir menjadi saksi bisu malam yang kami lewati bersama. Dulu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kangen? Emang sering ya. Hahaha...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Wah, lo sengaja lupa atau menolak untuk ingat?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lagian, ya udah lama juga.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Jam dari gue masih lo pakai?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Jam tangan. Aku
sengaja tidak memakainya untuk saat ini. Berlebihan, iya memang aku berlebihan.
Aku tidak ingin lihat semua hal yang berkaitan dengan sesuatu yang pernah aku
lewati yang membuatku sakit. Itu semua hanya membuatku terlihat lemah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Masih kok, Bar. Hehe,” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mana? Tapi, jam lain yang lo pakai. Apa udah rusak?
Dirusakkin?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Yakali gue rusakin, Bar.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Terus? Apa udah gamau dipake ya? Gara-gara gue juga udah
mulai ilang?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lah, ngaco kan.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sorry, Nay. Bukannya gue mau menjauh atau lepasin lo. Tapi,
kemarin gue emang lagi bingung aja. Lagi berantakan. Gue ngerasa, buat apa gue
bertahan kalau lo aja belom tentu mempertahankan perasaan lo ke gue.” Padahal,
dia sendiri yang memutuskan tetap bertahan walau tanpa sebuah kepastian.
Bagaimana aku tidak menagih keputusannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Aku diam. Aku
selalu tak tahu harus menjawab apa. Aku ingin Akbar hanya untukku, tapi aku tak
memberinya kepastian. Sungguh aku merasa menyesal pernah memberikan dua
pilihan. Tapi semuanya sudah terlanjur. Aku merasa bahwa Akbar akan terus
bersmaku meski tanpa sebuah ikatan. Tapi aku juga tidak yakin bahwa ia kuat
bertahan yang kita sama-sama tidak tahu sampai kapan dan bagaiamana akhirnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hmmm... Gue juga gak ngerti harus jawab apa, Bar. Haha...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lo mau mundur kan, Nay?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lo nanya gue? Mungkin lo yang merasa bahwa lo udah gak kuat
dan mau lepas. Gak papa, Bar lepas aja. Gimana gue tanggungan gue, kok.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Enggak juga, sih. Gue gak mau lepas, tapi yakin tanpa ikatan
bakalan baik-baik aja? Kalau lo tiba-tiba jadi milik orang lain? Atau justru
gue?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kan gue udah bilang. Gue gak mau punya ikatan sama siapapun,
Bar. Farhan sekalipun, yang kapasitas bareng gue lebih besar dari lo, Bar.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ya, kita gak akan pernah tau kan, Nay. Gue pun begitu. Gue
cuma takut aja diantara kita ada yang...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Yaudah. Lepasin gue aja. Gue gak kenapa-kenapa. Kalaupun lo
takut gue kenapa-kenapa karena perasaan gue yang udah lo terlanjurin jatuh hati
gini, bukan urusan lo dan gak akan merubah apapun. Im okay. Gue juga pernah
bilang kan, gue gak bisa menahan seseorang yang hatinya buat gue, tapi gue gak
pernah memberikan kepastian. Lo berhak lepas.” Aku menghentikan kalimat Akbar
yang membuatku sesak. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nay, gimana lo sama Akbar?” Ya, Farhan. Dia adalah temanku. Teman
yang selalu bersamaku sebelum aku mengenal Akbar hingga saat ini. Ia tahu apa
yang terjadi diantara kami. Sejak pertemuan waktu itu, hingga ketidakjelasan
antara kami. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hmm... Kayaknya dia mau lepas deh, Han. Ya, wajarlah dia
mundur, toh gue gak akan kasih kepastian sampai kapanpun.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Rela dia sama yang lain?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ya, udahlah, Han. Gue siapa? Gue gak bisa nahan dia buat gak
punya ikatan sama orang lain. Kalau gue tahan, gue jahatlah...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Yaudah, sih. Itu keputusan lo berdua. Ntah apa akhirnya
nanti, gue pun gak tau.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Dia berhak mencari dan singgah di sarang terbaiknya. Begitu
juga gue, gue berhak untuk berdiri tegak pada pendirian gue, tanpa goyah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Gak yakin sih gue, lo ikhlas ngomong gitu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ya, gimana, Han. Toh kenyataannya gitu. Ikhlas gak ikhlas gue
harus berusaha. Mengikhlaskan dia tuh ibarat baca surat Al-Ikhas, yang gak ada
kata ikhlas didalamya. Hahaha...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Yeuh, <i>fake</i>. Sok-sok ketawa.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ya buat apa gue sedih dan nangis-nangis kalo gue masih kuat
buat pura-pura bahagia. Hahaha...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Dasar Kanaya, gak berubah ya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Farhan. Dia
adalah temanku yang mungkin paling mengerti. Ia tahu apa yang sedang terjadi
diantara aku dan Akbar. Dia mengenal Akbar saat pertama kali aku bertemu dengan
Akbar, ia yang menemaniku. Dia juga selalu mengantarku pulang ketika aku sedang
tidak menghabiskan waktu bersama Akbar. Jika aku boleh jujur, Akbar atau
Farhan? Jelas aku memilih Farhan. Karena dialah yang selalu bersamaku, selalu.
Tapi, hatiku memilih Akbar meskipun aku tidak bisa menjanjikannya. Perempuan mana
yang tidak terbawa perasaan ketika ada lelaki yang selalu ada disaat kita
senang ataupun sedih, yang selalu memberi solusi saat kita sedang sulit, dan
jelas membuat nyaman dalam setiap sikapnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nay gue mau kasih tau deh. Tapi jangan marah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Apa? Ya enggaklah. Sejak kapan gue bisa marah sama pembalap
liar? Hahah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hmm, Akbar tuh lagi deket sama perempuan. Anak seni musik.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Oh iya? Serius??” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hmmm... Gak tau sih, sejauh apa. Tapi udah dua kali gue
ketemu mereka dan saat hubungan kalian masih seperti ini. Oh iya, lo inget kan?
Pas lo dianterin pulang habis kuliah? Langsung banget dianterin pulang itu,
loh. Yang dia gak ngajak lo makan seperti biasanya dulu. Yang malemnya lo
langsung <i>freecall</i> gue, Nay terus lo bilang semua udah beda.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Iya, gue inget. Nah, itu awal mula kecurigaan gue dia akan
mundur, Han. Tapi, gue mikir positif ajalah. Gak pantes juge gue suudzonin dia.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ya itu! Dia ketemu anak seni musik itu. Gue lupa namanya,
kalo gak salah Kania apa siapa gitu. Yaelah, Nay. Masih aja sih.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ya... Yaudalah ya. Biarin aja. Mau nangis, gak pates gue
nangisin. Mau marah ke Akbar, apalagi. Gue siapa sih, Han.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Yaudalah, Nay. Dia nyerah ngejar lo. Wajar sih kalo kata gue
juga. Sekarang gimana lo menjalankan kehidupan lo yang sudah lo prediksi
sebelumnya yang lo bilang <i>gue gak papa kok lo lepas</i>.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Secepat itu ya,
Bar. Mendengar berita itu saja sakit. Apa ini pertanda rasaku padanya semakin
dalam? Ah! Tidak, Nay. Sadarlah!<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> 22 Mei. Hari
ini aku ingat. Hari yang selalu kutunggu dibulan Mei. Dimana aku akan mengucap
syukurku yang tak terhingga pada-Nya. Duapuluh tahun sudah aku hidup dan
berusaha untuk bermanfaat bagi banyak orang. Terimakasih Tuhan, sudah beriku
ribuan kesempatan untuk terus perbaiki diri dan bersyukur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Aku ingat, hari
ini juga hari yang ditunggu Akbar. Bar, selamat ulang tahun. Seandainya kita
ingat bagaimana kita saat melihat dunia bersama. Aku tak yakin ibumu dan ibuku
berjanjian untuk mempertemukan kami hingga saat ini. Apa Akbar ingat satu hal
di bulan Mei ini? Hari ini adalah hari itu, Bar. Aku sempat bertanya, akankah
kita tetap bersama? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Akbar Syahada, selamat ulang tahun!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kanaya Faradisha, selamat ulang tahun!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“<i>Today is our birthday!!!!!</i>” Teriak Akbar di taman
tempat kami sering bertemu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Selamat ya, Bar. Semoga apa yang disemogakan bisa terwujud.
Amiin.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kembali, Nay. Oh iya, gue sengaja ngajak ketemu lo disini.
Gue mau kasih tau dunia, kalo kita bisa lihat dunia bareng lagi. Oh iya, Nay.
Gue mau ngomong sesuatu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Apa, Bar?” Dag dig dung... Sepertinya aku tahu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hmmm... Kalo gue nyerah, lo bakal gimana ke gue?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kan gue udah bilang, lo maju gue maju. Lo mundur, gue
berusaha, Bar. Ini semua tentang keterlanjuran yang udah gue buat.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hmmm... Lo orang baik, pasti akan dapet yang baik juga kok,
Nay. Sepertinya gue memang orang yang memantaskan diri untuk lo, tapi tetap gak
pantes.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Untuk pertama
kalinya, Akbar meninggalkanku untuk kepentingan lain. Dia menyuruhku pulang
terlebih dahulu karena ia akan pulang larut malam. Tapi, aku sedang tidak ingin
pulang. Ia yang pulang lebih dulu karena ia ingin bertemu dengan seseorang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Akbar
meninggalkanku di sudut taman sendiri. Itu adalah kali pertama ia rela dan tega
meninggalkanku. Aku memperhatikannya hingga hanya tersisa bayang tubuhnya.
Melalui koridor kampus ia berjalan dan kembali terlihat kala ia memutar balik
arahnya. Kania, mahasiswi seni musik itu. Rambutnya digerai hitam pekat, dengan
balutan <i>long cardi</i> berwarna <i>navy,</i> juga <i>flatshoes</i> yang
berwarna senada, bersanding sejajar dengan Akbar menyusuri koridor kampus. Aku
tetap memperhatikannya hingga pundak mereka tak terlihat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Entah apa
hubungan mereka, tapi aku tak perlu tahu. Itu biar menjadi urusannya. Jika aku
bertanya dan menggali lebih dalam, aku justru khawatir Akbar semakin menabung
pundi-pundi harapannya akan sebuah ikatan bersamaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Apa itu sebuah
sinyal pamit? Belum tentu? Tapi aku merasa ini adalah sinyal bahwa ia akan
pamit dari perasaannya padaku. Ini pertanda aku, harus berusaha menerima
kepamitannya. Bukan karena aku ingin, tapi harus. Aku ingin tetap bertahan,
tapi untuk apa jika hanya membuat dia menderita. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Bukankah Akbar
bilang, ia akan bertahan? Dia akan menjaga hatiku seperti aku menjaga jam
tangan dan hatinya. Bunganya juga terlihat layu. Dia yang memberi keputusan
untuk bertahan, justru ia duluan yang menyerah. Aku menyesal dengan pertemuan
malam itu. Pertemuan yang menyeramkan. Apa yang kurasa benar akan terjadi. Ia
tak akan mampu menahan perasaannya tanpa sebuah ikatan meskipun aku berusaha
untuk mempertahankan dia untuk tidak pergi. Tapi semua itu wajar karena aku
yang menolak status, bukan perasaan. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Mei masih
enggan berakhir. Tapi sepertinya, aku memang harus mengakhiri kisahku di bulan
Mei. Bulan ini terlihat sering sekali turun hujan. Hujannya kerap kali mereda
untuk menderas. Tapi kamu justru berhenti untuk berpamitan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Bukan aku
memintamu untuk pergi secara perlahan, tapi bertahan dan percayalah jika kita
teman yang mungkin akan bersama dan tak saling pergi. Mungkin Akbar merasa, aku
biasa saja dengan kepergiannya. Biarlah rasa dan kesedihanku menjadi deritaku.
Kau tak peru tahu. Biar saja aku yang menanggungnya. Selamat ulang tahun ya,
Bar. Bersama Kania adalah suatu kebahagiaan untukmu di bulan Mei. Dan biarkan
aku berusaha untuk tidak membenci Mei. Terimakasih, Bar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">-End-<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><i>Inspired by: Meijikuhibinui ft. NKnF</i><o:p></o:p></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-family: "comic sans ms";"><i>Pesan singkat,</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selamat
malam brightness layar laptop, selamat malam tetesan air ac, selamat malam
pembaca alittleimagine, selamat malam dia dan kamu. Kali ini beda, biasanya
kalo cerita sama sahabat-sahabat cuma sekedar direspon dengan solusi. Gak
sedikit juga tanpa solusi. But its ok. Sekarang cerita gue ini bersama
manusia-manusia special dimasukkan kederetan cerita keren lainnya dalam
alittleimagine. Seneng haru, mau promosiin juga di Instagram tapi takut si
manusia-manusia special itu mampir dan meluangkan waktunya untuk “aku pamit”,
walaupun mereka memang sudah pamit.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Gue
NKnF, pemberi sedikit inspirasi dan adegan dalam cerita ini. Adegan? Bukan, ini
bukan sinetron yang lebay dan gak ada ujungnya. Blog yang bikin gue seneng
karna kisah gue di dalamnya. Bikin gue sedih juga, karna kisah gue, dengan dia,
dengan kamu juga yang akhirnya tidak sesuai dengan apa yang pernah gue bayangin.
Terlalu banyak membayangkan, terlalu banyak mengharapkan akan sangat terasa
kecewa kalo gak sesuai. Ya… ini yang sedang gue rasakan. “Kecewa boleh,
bersedih-sedih boleh, itu sangat wajar. Tapi jangan berlarut-larut terdiam pada
kesedihan”, beberapa rangkaian kata yang gak jarang juga bunda gue berikan
kepada anak gadis nya ini. Oke bun.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Terakhir
gue mau ucapin terima kasih untuk jari-jemari alittleimagine yang sudah
menyelesaikan kisah gue sampe akhir, akhir yang sementara. Yang sudah
menyelesaikan kisah gue bersama tugas-tugas kampus yang bikin istighfar hehe. Terima
kasih juga udah sedikit memodifikasi cerita didalamnya. Last but not least
untuk si manusia-manusia special yang sudah membentuk sebuah kenangan terhebat.
Kenangan yang bisa gue ceritakan dalam sebuah blog milik alittleimagine ini. <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kita
sama-sama punya masalalu, tempatkan masalalu di tempat yang berbeda dengan yang
kita jalani saat ini, dan kemudian<a href="https://www.blogger.com/null" name="_GoBack"></a>”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<i><span lang="EN-ID" style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Sebelah
kanan kasur, Mei 2017<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<i><span lang="EN-ID" style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">NKnF<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<i><span lang="EN-ID" style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hatur
nuhun.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-21737019457326947572017-05-12T08:49:00.001-07:002017-05-13T17:06:43.361-07:00Antara Perasaan & Penyesalan<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“<i>Nay, tadi lo kasih gue pilihan, kan? Mau lepasin lo atau tetep bersama
lo meskipun pait akhirnya kan? Gue pilih yang kedua, Nay. Kalau perasaan dan
resiko lo jadi urusan lo, biarin gue merasakan hal yang sama.”</i></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">***</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 13.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> Kalimat terakhir
malam itu, saat aku dan Akbar bertemu masih terbayang-bayang dibenakku. Aku tak
pernah tahu, bagaimana yang akan terjadi selanjutnya setelah malam itu.
Benarkah Akbar mampu bertahan? Aku juga tak pernah tau tentang keputusanku
malam ini. Akankah ini menjadi bumerang bagi kehidupanku setelah ini?</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr02vLEjmWUSGCblY-W-_OSxwPIuqW1DJkSwt_KhtmsSxKBxCSOYVnN1GTFOCPLNoWue8lxpEJmWzfeEyBZPybG8OoQRqqYkXsQ1sRzFY196sAuneWfwRDD1i9CvJhreTvd2-7U9m1w8l_/s1600/90426_158d4b94-1c5d-11e4-b65f-50992523fab8.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="243" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr02vLEjmWUSGCblY-W-_OSxwPIuqW1DJkSwt_KhtmsSxKBxCSOYVnN1GTFOCPLNoWue8lxpEJmWzfeEyBZPybG8OoQRqqYkXsQ1sRzFY196sAuneWfwRDD1i9CvJhreTvd2-7U9m1w8l_/s320/90426_158d4b94-1c5d-11e4-b65f-50992523fab8.jpg" width="320" /></a></div>
<o:p></o:p><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 13.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600"
o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f"
stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75"
alt="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe5a-kVlMryISfvrqMLhOltfUREKAFjxoWIwmUpoCRO0c4Q5VAH8CGV9oHer5EkdrMQaFIAI2ENbdYKEtzcdhvXg8xZ3nVJtKJReh9eyB4pTCzuMPKkAkkvAk_FLzIdwTiChYkqcY6Boho/s320/90426_158d4b94-1c5d-11e4-b65f-50992523fab8.jpg"
href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe5a-kVlMryISfvrqMLhOltfUREKAFjxoWIwmUpoCRO0c4Q5VAH8CGV9oHer5EkdrMQaFIAI2ENbdYKEtzcdhvXg8xZ3nVJtKJReh9eyB4pTCzuMPKkAkkvAk_FLzIdwTiChYkqcY6Boho/s1600/90426_158d4b94-1c5d-11e4-b65f-50992523fab8.jpg"
style='width:240pt;height:182.25pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'
o:button="t">
<v:imagedata src="file:///C:\Users\intan123\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="90426_158d4b94-1c5d-11e4-b65f-50992523fab8"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></span><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Dorr!! Kanaya!”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Kenapa ya, Bar ngagetin terus!” Keluhku sambil memukul punggungnya yang
bidang.</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Udah lama nunggunya? Maaf ya, ngaret tadi Pak Musadinya.”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Hmmm... Lama gak ya...”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Temenin sampe kelar tugas gue, ya. Abis ini kita makan diluar.”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Siap, Bar.”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Oh iya, Nay. Gue punya sesuatu deng buat lo.”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Apa tuh, Bar. Ulang tahun kita kan masih jauh.”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Ciee... Kita. Seneng masa lo bilang <i>kita</i>.”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Ya, lagian lahirnya ngikut-ngikut, sih.”</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">***</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> Belum saatnya
hari Mei itu datang untuk kita, Akbar sudah memberi sesuatu yang membuatku
terkejut. Akbar memang selalu datang dengan hal-hal baru dalam hidupku. Dari
Akbar, aku belajar banyak. Bukan hanya tentang bagaimana mengungkapkan
perasaan, tapi bagaimana kita menghargai seseorang. Setelah setahun silam, aku
lupa bagaimana caranya mencintai dan menyayangi seseorang. Bahkan, hal tersebut
sama sekali tidak terlintas di benakku untuk kembali membuka hati. Mungkin, aku
lebih tidak ingin ingat rasanya kehilangan seseorang yang sudah membungkus
hariku menjadi berwarna. </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Di pake gak?” Tanya Akbar saat kami sedang duduk di bangku taman kampus.</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Pake dong, hehe...”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Suka, Nay? Jangan di rusak, ya. Kalau baterainya habis, bilang biar gue
yang benerin.”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Lah, gitu masa, Bar. Dijaga kok, gak sampe rusak permanen.”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Sama yang kayak lo jaga hati gue. Gue juga bakal jaga kok, Nay.
Ahahahaa...”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Halah, Bar. Mulai lagi...”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Gue serius, Nay. Kan kita gak ada ikatan, tapi tetep aja harus saling
jaga. Gitu gak? Hehe...”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Iya, kok. Sama-sama ngejaga ya, Bar. Biar adil.”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> <span style="background: white;">Seperti biasa, aku lebih banyak
menghabiskan soreku di kampus bersama Akbar. Tentu Akbar bertanggung jawab
mengembalikanku ke rumah dengan selamat.</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> <span style="background: white;">Tak ada hal lain yang ku pandangi di
kamar. Aku hanya fokus kepada dua benda istimewa yang aku dapat di bulan Mei,
yang belum menunjukkan tanda-tanda kepamitannya. Jam tangan</span> <i><span style="background: white;">Denim</span></i> <span style="background: white;">dan
bunga mawar yang beberapa hari lalu diberikan Akbar, tentunya masih rajin
kurawat.</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">***</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> <span style="background: white;">Hari demi hari kita lewati seperti
biasa. Makan siang bersama, mengerjakan tugas bersama, hingga kembali kerumah
bersama. Jam tangan dari Akbar masih setia melekat di pergelangan tangan
kiriku, bunga mawarnya pun masih segar karena aku rajin menyiramnya. Akbar
bilang apa yang ia berikan harus ku rawat.</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> <span style="background: white;">Bohong jika perasaanku padanya tidak
semakin menjadi. Bohong jika aku tidak mulai bergantung padanya. Apa yang sudah
ia berikan padaku membuatku luluh. Perasaanku yang tadinya akan ku jaga cukup
sampai disini, ternyata justru meluap. Sikap Akbar semakin hari juga semakin
menjadi. Aku rasa, ini adalah pertanda bahwa kenyamananku sudah naik puluhan
tingkat dalam waktu yang singkat.</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Gue langsung anter pulang ya, Nay.”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Kok tumben, Bar. Biasanya makan dulu. Lo udah makan
emang?”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Gue makan di rumah aja. Lo juga makan di rumah, ya.”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> <span style="background: white;">Mulai. Hari ini tidak seperti
biasanya. Sikap Akbar tidak seperti biasanya. Setelah kuliah selesai, Akbar
selalu mengajakku makan sebelum ia mengantarku pulang ke rumah. Kalau pun ia
tidak ingin makan, ia pasti memaksaku untuk makan atau menghabiskan sore di
taman kampus. Tapi, ada apa dengannya hari ini?</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Bar, lo kenapa?”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Enggak kenapa-kenapa, Nay.”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Serius? Kok aneh, ya?”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">“Enggak. Perasaan lo doang kali, Nay.”</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> <span style="background: white;">Malam itu saat ia mengantarku pulang
ke rumah, tidak ada perbincangan panjang diantara kami. Hening. Sunyi. Hanya
ada suara angin dan kebisingan suara motor. Jika saat itu angin bisa bicara,
mungkin aku sudah berbincang cantik bersamanya, atau mungkin aku sudah tidak
lagi duduk di belakang Akbar, tapi terbang bersama angin.</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> <span style="background: white;">Tidak hanya tragedi makan atau
keheningan sepanjang jalan. Malam itu juga tidak ada pesan dari Akbar. Biasanya
ia selalu menanyakan keadaanku dimalam hari. Tapi, setelah ia menghilang dari
pandanganku di pagar rumah, hingga aku siap untuk memejamkan mata, tak ada
pesan singkat darinya. Jangankan menanyakan keadaanku, pesan titik saja tak
timbul.</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">***</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> <span style="background: white;">Sampai pagi haripun tak tertera nama
Akbar di ponselku.</span><i> <span style="background: white;">Lo kenapa sih
sama gue? Gue salah apa? Kok lo beda banget. Kasih tau gue lo kenapa, Salah gue
dimana. Gue gak suka lo berubah tanpa sebab.</span></i> <span style="background: white;">Seandaninya kalimat itu sangat mudah ku utarakan
mungkin sudah tidak di barat ataupun selatan. Bukan itu maksdudnya. Seandainya
aku mudah berkata seperti itu, sayangnya tidak. Karena aku bukan siapa-siapa
Akbar.</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> <span style="background: white;">Satu hal yang perlu ku ingat, bahwa
aku dan Akbar tidak punya ikatan apapun sehingga bagaimana dia bukanlah menjadi
urusanku. Apa yang dia lakukan, ya biarkan. Suka atau tidak suka, sama sekali
bukan hakku. Begitu juga dengan hilangnya dia yang tiba-tiba. Bukan menjadi
hakku untuk bertanya</span> <i><span style="background: white;">kok hilang
begitu aja sih, Bar.</span></i> <span style="background: white;">Kamu siapa,
Kanaya!</span> <i><span style="background: white;">Kok sikap lo berubah sih
sama gue?</span> </i><span style="background: white;">Kamu siapa, Kanaya!</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> <span style="background: white;">Lagi dan lagi terjadi. Sesuatu yang ku
hindari sejak setahun yang lalu justru malah terulang. Aku yang tak ingin
membuka hati, terbuka juga. Aku yang belum ingin merasakan cinta, merasakan
juga. Aku yang tidak ingin memikirkan hal konyol, terpikirkan juga. Kerap kali
semenjak berubahnya Akbar membuat lamunanku menjadi berlarut. Melakukan
kesibukkan adalah hobiku saat aku merasakan hancur.</span> <i><span style="background: white;">Kenapa hancur, Nay? Kamu kan bukan siapa-siapa, dari
mana kamu berhak hancur karenanya? Bodoh!</span></i></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> <span style="background: white;">Seperti ada sesuatu yang hilang. Mei
ku seperti berkabung. Perasaanku padanya sudah meluap. Tapi dia menghilang
tanpa meninggalkan jejak. Tanpa berpamitan. Apa ini pertanda kau ingin
mengakhiri semuanya, Bar? Hhmm... Aku sadar. Aku tak pernah pantas menanyakan
hal ini padanya. Wajar saja jika ia berhenti berjuang, karena ia tak akan
pernah medapat sebuah ikatan dariku. Wajar saja jika seseorang menyerah, karena
hatinya sudah tidak mampu menopang ketidakpastian.</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> <span style="background: white;">Aku seperti menyesal memberikan
pilihan padanya. Seandainya kami tidak bertemu dan saling bicara malam itu. Aku
tidak mungkin sehancur ini. Seandainya, Akbar tidak mengutarakan perasaannya
padaku, mungkin kita kan tetap teman yang senyaman-nyamannya. Ini hak Akbar,
untuk tetap bertahan atau pergi. Bukan menjadi hakku juga untuk memintanya
tetap bertahan atau pergi. Aku tak tahu harus menyesal atau bagaimana. Yang aku
tahu, Tuhan sudah menyiapkan cara</span> <b><i><span style="background: white;">terbaik-Nya</span></i></b> <span style="background: white;">untuk
menyatukan kita yang berjodoh dan memisahkan kita yang tidak berjodoh.</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;"> <i><span style="background: white;">Terimakasih ya, Bar telah berikan
segalanya untukku. Aku bercermin, bahwa aku tidak pantas menunggumu. Tidak pantas
menahanmu, padahal kamu menderita akan perasaanmu. Taukah, Bar? Ini kali
pertama aku berani membuka hatiku untuk seseorang setelah aku pernah
dihancurkan untuk yang pertama kalinya. Ini saatnya aku untuk kembali berjuang
melawan perasaan hancurku yang kedua kalinya. Berbahagialah ketika kamu telah
menemukan tempat berlabuhmu, Bar. Terimakasih juga sudah membuat aku merasakan
ingin sendiri bersama angin dan menceritakan seluruh rahasia, lalu meneteskan
air mata. –Kanaya-<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: right;">
<i><span style="background: white; font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt;">Inspired by Meijikuhibiniu ft. NKnF</span></i><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-88210340519558475872017-05-06T07:57:00.000-07:002017-05-06T09:27:57.903-07:00Hai Mei...<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hai Mei,</span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Begitu banyak kisah terjadi di bulan ini. Padahal
Mei baru memulai harinya. Belum lagi, kisah kita tentang hari dan tanggal yang
spesial bagi hidup kita. Apakah kita masih bersama hingga hari itu? Atau justru
kita mengalah pada keadaan di tengah hari-hari itu? <o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hai Mei,<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mungkin sudah puluhan kali kita bertemu. Kali ini
berbeda. Apa mungkin kau sedang menabur warna baru? Lalu kisah apa lagi yang
kau siapkan dipertemuan kami yang selanjutnya?</span></i><br />
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***</span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nay, apa kabar?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Hari ini kami
bertemu, setelah lama sudah kami tidak saling berkabar. Bagaimana Akbar
sekarang? Sudahkah dia... Halah sudahlah. Siapa aku peduli tentangnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Bar, baik. Lo gimana? Lama banget ga ketemu.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Baik juga nih. Lo kok disini?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Iya, gue tadi habis ke perpustakaan terus duduk bentar disini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sendiri? Sekarang jadi anak perpus banget ya, Nay.
Ahahaaa...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ahahahaha... Engga juga sih, Bar. Tapi, emang kayaknya harus
sering-sering ke perpus mulai dari searang. Lo pasti habis baca komik ya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Udah enggak, Nay. Kebiasaan gue baca komik udah hilang sejak
gue kenal sama lo.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ah masa sih? Sampe begitukah gue?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Gue kangen juga sama lo, Nay.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Eh, bisa aja. Inget pacarnya tuh. Sekarang mah udah gak bisa
bilang kangen sama sembarang orang, Bar.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Maksudnya?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Semenjak
perbincangan terakhir kita saat itu aku mulai berpikir bahwa Akbar benar-benar
lelah, sukses melepasku dan berhasil berlabuh di pelabuhan yang layak untuknya.
Aku bicara begitu karena memang kenyataannya dia sudah berlabuh pada yang lain.
Tapi, yasudahlah siapa aku berhak memikirkan itu? <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nay, maksud lo kemarin apa, sih?” Aku memang belum sempat
menjawab pertanyaannya kemarin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Maksud yang mana, Bar? Eh, lama juga ya ga makan siang
bareng. Hahaha...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Jawab, Nay. Lo mah pinter banget kalau mengalihkan
pembicaraan. Kenapa sih ahli banget akting semuanya baik-baik aja?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ha? Gimana deh maksudnya. Lo mah ada aja deh ya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Jadi, selama ini lo mikir setiap gue bilang kangen itu gue
juga ngomong ke cewe lain gitu?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Loh? Kok jadi kesini deh, Bar. Orang lagi makan juga.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Sejujurnya aku
tidak ingin membicarakan ini. Aku sudah terlanjur memendam rasa kepada Akbar.
Sejauh ini kah pesonamu, Bar? Aku belum siap mendengar pernyataan bahwa dia
akan mencari pelabuhan lain. Ah, Kanaya! Bodoh! Siapa aku bisa bicara seperti
itu? Kenapa bisa aku belum siap mendengar penjelasannya? Siapa aku yang butuh
penjelasan darinya? Aku bukan siapa-siapa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nay, masalalu lo buruk banget apa?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ah? Udahlah. Waktunya gak pas banget, Bar.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Rasa makananku
menjadi hambar seketika. Aku sudah lupa dengan sakitnya masalaluku, tapi
menjadi sakit sekali ketika ada yang mengingatkan. Justru itu, aku menghindari
bagaimana masalaluku itu. Bukan aku tidak ingin membuka, tapi aku belum siap. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Tidak
seharusnya Akbar berbicara tentang hal itu. Aku merasa semakin bersalah ketika
meihat dia jalan bersampingan dengan seorang wanita berambut hitam panjang yang
diikat kuda setelah makan siang tadi. Aku tidak kenal siapa wanita itu.
Pertunjukkan siang itu semakin mambuatku yakin, bahwa aku harus ikhlas dia
berlabuh di pelabuhan yang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Nay, lo kenapa sih? Kok jadi agak dingin gini?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Gue pengen ngomong deh sama lo.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Gue juga pengen ngomong, Nay. Gue suka sama lo. Gue nyaman
sama lo.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Bar, kan lo punya pacar. Gak seharusnya lo bilang gini ke
gue. Gue gak suka.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ha? Punya pacar? Sejak kapan?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Itu kemarin yang jalan sama lo, Bar.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Lucu. Malu.
Entahlah. Kenapa juga aku bicara langsung seperti itu. <i>Hahahaha... Kanaya,
dia bukan cewe gue. Lo suudzon, nih.</i> Malu? Iya. Sudahlah. Dimana pantasnya
ku taruh wajahku ini?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ya, bukan gimana-gimana, Bar. Namanya juga orang mana tau
kan. Maaf ya, Bar. Gue jadi malu deh.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lo kan gatau malu, Nay. Udah ya, jangan salah paham, ya? Gue
masih punya lo, kok. Tapi, lo jangan mikir seenaknya tentang gue, ya.”<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Hari ini adalah
hari pertama di bulan Mei. Mei adalah yang selalu kutunggu. Hari spesial dalam
hidupku yang tidak bisa diganggu gugat. Aku suka Mei. Mei menandakan bahwa,
Tuhan masih memberiku kesempatan untuk terus berlajar dan memperbaiki diri. Aku
suka Mei. Mei selalu punya cerita dalam hidupku. Aku selalu menunggu apa yang
akan dia bawa untukku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Mei ku kali ini
berbeda. Tuhan hadirkan seseorang yang aku tidak pernah menyangka Tuhan
menghadirkannya di bulan ini. Apa Tuhan sudah menyiapkan kisah di bulan Mei?
Setelah aku benci Juni. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Bulan ini
mungkin juga akan menjadi bulan aku dan Akbar. Akbar juga suka Mei. Sama
alasannya sepertiku. Aku juga tak menyangka mengapa Tuhan hadirkan takdir yang
begitu sulit untuk ku percaya. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">"Jadi, kita punya tanggal dan bulan lahir yang sama?"</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Iya, Nay. Apa kita kembar?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Gue gak percaya deh, Bar. Lo bohong ya?” <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">"Masa gue bohong. lo tanggal 22 Mei kan? Gue juga. Nih, kalau gak percaya. Namanya juga jodoh."</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Hari ke-enam
pada Mei ini kami bertemu. Ini pertemuan pertama kali kami bersama Mei. Akbar
menunjukkan kartu identitasnya dan dua puluh tahun yang lalu, kami melihat
dunia secara bersama. Lalu, Tuhan pertemukan kami kembali dan menguak segalanya
di bulan yang sama. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lo mah bilang gue bohong terus, Nay. Ini baru namanya jodoh.
Oh iya, Nay gue mau bicara sesuatu, nih.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sama, Bar. Lo dulu ya.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lo gimana ke gue?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“.....”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Sontak malam
itu menjadi sunyi. Hujan yang mengguyur jalanan di depan restauran kami pun
semakin deras. Suasana berubah menjadi tegang. Entah mengapa, aku lupa rasanya
di posisi ini setelah satu tahun silam. Aku bingung apa yang harus aku
ungkapkan kepas Akabar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lo mau kan jadi pacar gue, Nay?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Bar, sejujurnya ini yang gue takutin.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Malam itu, aku memberi
dua pilihan jawaban. Membiarkan Akbar pergi mencari pelabuhan lain atau tetap
jalani apapun akhirnya nanti. Setelah kejadian satu tahun yang lalu, yang belum
aku lupakan, aku merasa bahwa berada dalam ikatan dengan seseorang membuatku
takut. Takut akan berbagai hal. Yang aku tahu dan aku yakin bahwa Tuhan sudah
siapkan siapa pasangan kita. Semenjak satu tahun yang lalu pun, aku sudah tidak
terlintas bagaimana ketika aku melewati posisi itu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Gue gak bisa, Bar. Gue lagi takut buat punya ikatan sama
orang. Bukan perkara masalalu yang buruk, tapi gue sedang memperbaiki diri gue
dan gue yakin, kalau kita ditakdirin buat bersama itu pasti terjadi, Bar. Apa
yang sudah jadi takdir kita, gak akan mungkin jadi miliki orang lain.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tapi gue udah <i>stuck</i> di lo, Nay. Gue harus gimana?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Bar, gue juga punya rasa yang sama kayak lo. Gak mungkin
dalam waktu tiga bulan ini gue biasa-biasa aja sama lo yang manisnya minta
ampun. Tapi, gue rasa kita bakalan baik-baik aja kalau tanpa ikatan, Bar.
Sekarang adil kan, kita punya rasa yang sama, bedanya lo pengen kita terikat.
Sekarang terserah lo mau tetep bertahan untuk gue tanpa ikatan atau enggak. Masalah
gue dan perasaan gue biar jadi urusan gue. Gue tau caranya mengontrol diri gue,
Bar. Meskipun sakit. Gue gak papa.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Inget, Nay. Masalalu ada tempatnya sendiri. Sekarang, biar
gue bawa lo dari masalu kelam lo itu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Akbar.
Keputusanku untuk tidak bersama dia adalah keputusan yang terbaik. Aku tidak
ingin berada dalam satu ikatan. Aku tahu bagaimana siklus yang nantinya akan ku
hadapi. Satu tahun silam, aku berusaha bangkit sendirian hanya karena cinta.
Konyol. Untuk apa? Yang akhirnya juga pada perpisahan. Aku sadar tidak semua
yang kita miliki akan menjadi milik kita selamanya. Begitupun dengan Akbar. Aku
yakin, jika takdir mempertemukan kita maka pasti kita akan bersama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Dengan
keputusanku untuk tidak menjalin ikatan dengannya, ini pertanda bahwa aku harus
benar-benar siap dan ikhlas jika ia memutuskan untuk berlabuh pada pelabuhan
yang lain. Jahat bila aku tetap memaksa Akbar untuk terus bersamaku tanpa
sebuah ikatan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxEn0RzFRQL9b_li8UVxuZ9Yq6lpGiqONJriwdDnj_dpUY_xciSEOv7oKhcOZc_Xo1sUJiOibE3_zp8T0_pnCt9wE1a94mqPOIxoKsEg50yKKDAKTIJMjoC6CP8c4O85TiFauoHmjZEOpW/s1600/1494087740076.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxEn0RzFRQL9b_li8UVxuZ9Yq6lpGiqONJriwdDnj_dpUY_xciSEOv7oKhcOZc_Xo1sUJiOibE3_zp8T0_pnCt9wE1a94mqPOIxoKsEg50yKKDAKTIJMjoC6CP8c4O85TiFauoHmjZEOpW/s320/1494087740076.jpg" width="180" /></a><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Sepertinya, Mei
masih belum ingin berakhir. Apa kita masih bersama hingga hari spesial bagi
kita itu datang? Dua puluh tahun yang lalu, kita membuka mata dan melihat dunia
bersama. Lalu, apakah kita akan megarungi bulan-bulan lainnya secara bersama
atau kau mengakhirinya di bulan Mei juga? Terimakasih, Bar atas bulan Mei tahun
ini. Kau hadir dan aku tidak tahu ini menjadi kehadiranmu yang terakhir atau
kau tetap menungguku dibelakang. Aku akan menunggu hari dimana kita melihat
dunia yang ke dua puluh kalinya, bersamamu. Biar saja dunia tahu, bahwa kita
pernah menangis bersama untuk keindahan dunia yang pertama kalinya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Seiring
berjalannya waktu, hari-hari di bulan Mei pun akan berkahir. Setelah Mei berakhir,
hari-hari pertama di bulan Juni datang. Bulan yang tepat setahun sudah aku
berusaha untuk bangkit sendirian. Tepat setahun sudah aku melupakan kejadian
itu. Apa ini pertanda aku harus menempatkan kisah lalu di tempat yang berbeda
dan memulai kisah baru tanpa sebuah ikatan?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“<i>Nay, tadi
lo kasih gue pilihan, kan? Mau lepasin lo atau tetep bersama lo meskipun pait akhirnya
kan? Gue pilih yang kedua, Nay. Kalau perasaan dan resiko lo jadi urusan lo,
biarin gue merasakan hal yang sama.” </i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<i><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Inspired
by: Meijikuhibiniu ft. NKnF<o:p></o:p></span></i></div>
Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-30454746159264268552017-04-18T22:54:00.003-07:002017-04-18T23:19:35.874-07:00Aku yang Jahat!<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6304859152741643542" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6304859152741643542" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6304859152741643542" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6304859152741643542" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6304859152741643542" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ini salahku. Aku yang egois. Berusaha
membuat diriku tetap terlindungi namun aku menyakiti orang lain. Membiarkan
orang lain terambang di atas air tanpa pelindung. Sedangkan aku? Terambang
diatas air dengan pelampung dan memaksanya tetap disampingku meski dalam
bahaya. Egois bukan?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Seperti biasa, aku melakukan rutinitasku
dengan pujaan hatiku di perpustakaan. Siapa lagi kalau bukan si tugas yang
indah nan menawan ini. Kali ini aku selalu disibukkan dengan tugas proposal
penelitianku, padahal aku baru menginjak semester ketiga. Bisa dihitung berapa
kali aku menginjakkan kakiku di perpustakaan dalam seminggu. Tidak pernah,
bahkan. Sejujurnya, aku adalah mahasiswi yang malas dengan harapan nilai yang
memuaskan tiap semesternya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dengan terlunta-lunta aku memasuki pintu
perpustakaan yang asing bagiku. Mahasiswi macam apa aku ini. Aku mulai mencari
loker dengan nomor 112, dari bawah, kanan, kiri, ya! Aku menemukamu loker.
Kuletakkan seluruh benda-bendaku kedalam loker itu dan dengan siap sedia aku
melangkah menuju bilik buku di lantai dua. Inikah yang dinamakan siap sedia?
Rasanya seperti menaiki seribu anak tangga. Konyol. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Maaf, meja ini kosong ya? Bisa saya
duduk?” Kudekati seseorang yang tengah duduk sendiri di meja perpustakaan
kampus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ah, iya. Kosong. Silakan.” Jawabnya
tanpa melihat lawan bicaranya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kak, maaf saya mau tanya. Kalau kumpulan
buku-buku Bimbingan Konseling dimana ya, kak?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“......” Lelaki dihadapanku bukan
menjawab malah melirikku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Menyusahkan
sekali, ya. Aku kan bertanya minta bantuan. Kalau aku sudah temukan buku yang
kumau, jelas tidak mungkin aku bertanya dengan orang yang tidak aku kenal.
Siapa sih dia? Lelaki rapi dengan kemeja kotak biru dan jeans biru dongker
dengan rambut yang tidak terlalu rapi yang juga diperpadukan dengan jambul
serta <i>sneakers</i> putih dengan tali hitam. Kalau dilihat-lihat dari
penampilannya, boleh juga sih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kanaya!” Sapa teman sekelasku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Eh, kok lo disini juga? Tau gitu bisa
bareng kali ke perpusnya.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Hahahaha... Gue juga baru kepikiran buat
ke perpus, padahal males juga ya kan.” Suara kami menggema disetiap sudut
perpustakaan dan sontak kami menjadi bahan tontonan gratis orang perpustakaan
dengan tema ‘Dua Mahasiswi Tak Tahu Malu’. Tak lupa lelaki berjambul itu
menatap kami dengan sinis sedangkan aku dan Fathya hanya bisa tersipu tanpa mengenal
malu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Bar, ayok rapat. Udah jam berapa ini?
Berehenti dulu kali bacanya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Eh, iya, Ziz. Bentar-bentar gue beresin
barang gue dulu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Bar?
Ibrar? Bukanlah. Akbar? Ah, nama lelaki itu Akbar. Jelas benar Akbar namanya.
Menyebalkan, tapi besar pesonanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Hari
ini hari pertama aku masuk kelas Pancasila. Jarak antara gedung fakultasku
dengan gedung kuliah umum lumayan jauh. Aku harus menyebrang pulau dulu untuk
sampai ke kelas Pancasila—Kanaya Faradisha, otak dengkul. Tidak, aku hanya
bercanda. Tapi benar, jaraknya lumayan jauh cukup menguras keringat dan air
minum. Kanaya memang selalu berlari untuk menyebrang, karena waktu perpindahan
mata kuliah yang sangat pendek jaraknya. Buuukkk!!!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Aduuhh!!! Maaf.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Yaampun, makalah gue.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Yah, maaf kak, maaf. Saya gak sengaja
serius deh. Saya buru-buru banget.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Eh, lo lagi? Kenapa sih? Lo siapa sih?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kak, kenalin aku Kanaya Faradisha,
Bimbingan Konseling, 2015. Maaf, ya kak Hehe...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Kakak
Akbar ternyata. Lelaki yang kutemui di perpustakaan itu mendinggalkan aku
ditengah lapangan yang ramai. Sebelum aku bertanggung jawab karena perbuatanku
yang begitu pahit dan tak tahu malu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Sampailah
aku dikelas yang tak kutunggu sama sekali keberadaannya. Aku jelas ragu masuk
kedalam ruangan. Ini bukan teman-temanku semua, kami dipecah. Dikelas ini, aku
akan bergabung dengan orang-orang dari berbagai jurusan. Kalau dipikir-pikir,
ada untungnya juga. Siapa tau... —Kanaya Faradisha, otak dengkul yang gemar
mencari kesempatan. Ku intip tiap-tiap jendela di sepanjang lantai delapan.
Tapi, ya dari mana aku bisa tahu kalau itu kelasku, padahal aku tidak tahu rupa
dari dosen baruku itu. Alah! Aku kan menyimpan nomor ruangan. Ruang 908, tapi
ini lantai delapan. Oke, naik satu lantai lagi dan cari ruang 908, Nay. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">(TokTok) “Misi, pak ini kelas bapak
Mahmudi bukan, ya Pak?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ya, masuk-masuk.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Aku
harus menyusuri mataku di setiap sudut ruangan ini. Mana tahu ada seseorang
yang ku kenal. Satu, dua, tiga, empat, loh? Akhirnya, aku menemukan seseorang
yang benar-benar kukenal, Kak Akbar. Kenal? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Jadi ini angkatan 2015 semua, ya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ha? Kak Akbar 2015?” Lagi-lagi aku
menjadi tontonan dikelas baruku. Lagi-lagi aku tertunduk tak tahu malu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Akbar siapa? Akbar Syahada Syahputra?
Teknik Sipil. Catat, Kanaya.” Ternyata benar dugaanku, Akbar namanya dan kita
seumuran. Akbar menatapku dengan tajam. Ia pasti malu karenaku. Sangat tajam.
Kali ini, mungkin setajam silet atau bahkan golok kambing. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Siapa
yang mengira, Tuhan menakdirkan kita selau bersama. Aku berpasangan dengannya
untuk tugas diskusi Undang-Undang. Sikapnya pasti dingin, ini karena aku yang
tak tahu malu. Tapi aku tetap senang. Akbar Syahada Syahputra, Teknik Sipil, si
jambul manis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Bar, gimana ini? Masa kerja kelompok lo
diem-diem aja. Ngomong ama apa coba gue.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kan udah gue kasih tugas, kan? Yaudah
kerjain. Nanti kalau udah baru dibicarain.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Ternyata
justru dia yang tidak bekerja. Ia membaca komik yang sejak awal pertemuan di
perpustakaan itu ia baca dan belum tamat. Lalu, bagaimana nasib materi diskusi
ini? Haruskan aku merasakan seribu anak tangga lagi? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Bar, asli deh dua jam lagi kelas kita
masuk. Gue udah absen kuliah program studi, nih. Tapi, lo malah main-main.”
Keluhku sembari membolak-balikkan buku Pancasila.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Yaudah. Ayuk masuk kelas.” Akbar pergi
meninggalkan aku bersama laptop merahnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Dengan
sangat senang hati seorang Kanaya Faradisha mengerjakan tugas diskusi ini seorang
diri. Sampai perginya Akbar tadi, aku tetap melanjutkan materi kami dengan
bibir yang bisalah diukur dengan meteran bangunan. Setelah diukur dengan
meteran bangunan, giliran kakiku yang berkorban. Berlari dari perpustakaan
menuju warung cetak dilanjutkan menuju warung jilid dan diakhiri di ruang 908
dengan air minum yang kosong. Sedangkan Akbar, duduk manis dengan meneguk
sebotol air meniral dihadapanku yang sedang tarik ulur nafas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Udah? Sini duduk samping gue.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Uuhh... Akbar! Coba sikapnya gitu terus.
Manis, deh. Sayang, galak.</span></i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> —Kanaya Faradisha, mudah terpesona. Padahal baru ditinggal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Siapa
yang menyangka, nyatanya Akbar sangatlah lembut. Hari itu hari dimana kami maju
kedepan dan mempresentasikan hasil diskusi kami tentang undang-undang. Akbar
yang mendominasi presentasi kami. Padahal, ia tidak ikut banyak mendiskusikan
materi. Jadi, Kanaya mulai terpesona. Aku berani menyimpulkan, bahwa Akbar
adalah sosok yang totalitas. Sebelum presentasi, Akbar membaca materi singkat
kami dan melupakan sejenak komiknya. Sudah empat kali pertemuan mata kuliah ini
aku juga dapat menyipulkan, bahwa Akbar datang untuk kuliah dan pulang kerumah
saat sudah selesai. Kanaya sok tahu!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Nay, mau bareng gak?” Tegur Akbar saat
aku menunggu lift.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ha? Enggak, Bar. Hehe...” —Kanaya
Faradisha, sok jadi pemalu. Tiba-tiba, seorang Naya yang tidak punya malu
menjadi Naya yang berpikir sebelum bertindak di depan Akbar. Karena, aku tidak
ingin melewatkan momen kelembutan dan kemanisan Akbar. Ini fakta bahwa aku
terlah terpesona olehnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Serius, Nay. Rumah lo arah Cipinang,
kan?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Akhirnya,
aku duduk dibelakang si jambul manis ini. Lirik kanan, lirik kiri, rem kedepan,
dan aku canggung. Kenapa aku yang biasanya pembicara aktif menjadi pasif hanya
karena duduk dibelakang Akbar. Padahal, siapa dia dan dari mana asalnya pun aku
belum tahu. Tapi memang, sejak awal pertemuan singkat di perpustakaan itu aku
merasa dia punya karisma yang mampu memikat semua wanita. Itu memang fakta,
bahwa dia adalah lelaki teknik sipil incaran kaum hawa. Luar biasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Bar, boleh tanya?” Tanyaku kepada Akbar
yang masih setia duduk disampingku. Bukan karena dia tetap setia untuk berada
disampingku, tapi karena kami sekelompok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Apa, Nay?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kok lo beda sih. Inget awal ketemu di
perpus? Pas dilapangan?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Beda ya? Karena, lo songong.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Tapi, ya Bar. Lo tuh gak suka banget
sama gue. Kok sekarang mau nebengin gue?.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Terpaksa.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Bagaimana
mungkin seiring berjalannya waktu yang tidak bisa disalahkan aku merasa bahwa
kami semakin intens tapi tidak hot shoot ataupun kabar-kabari. Berawal dari
intensitas pertemuan kami yang lumayan sering dan pembicaraan yang sangat luas
tanpa sadar kami terperangkap dalam suatu hubungan yang tidak jelas arah dan
tujuannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kenapa gue bisa senyaman ini ya, sama
lo, Nay? Padahal kan awalnya terpaksa.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ssssttt... Jangan gitu ah, Bar. Makanya,
jangan terpaksa. Yang perlu diingat kita kan team undang-undang. Hahaha...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Tapi gue serius. Lo gitu gak sih?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Aku
terus mencari alasan untuk menghilangkan pembicaraan ini. Akbar terlalu
terburu-buru. Aku tau dia serius, tapi justru aku takut. Bagaimana bisa dengan
mudahnya dalam delapan belas kali tatap muka, Akbar bisa menaruh hati kepadaku?
Jika boleh aku jujur, aku juga menyukainya. Tapi.... Ah! Masih berat bagiku
mengakui pada diri sendiri bahwa ini yang terjadi. Pengalamanku masih
menyisakan luka, tapi Akbar datang seolah membuatku berpikir hal buruk yang
sama. <o:p></o:p></span></div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="33" width="1"></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLUzR5FX_zzk-41wxS1C_-bayMNXHVHtFfxJ20mexXbLnqfTfDW_UQk1RrD_UrehYMfMM3SF7-W0HEnDvvX4RHriJOsUuoJIBrSpZY1JBp_nrwwth0m2ZwfCDw0i-ZAJVZRczCxMsqhnU7/s1600/0001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLUzR5FX_zzk-41wxS1C_-bayMNXHVHtFfxJ20mexXbLnqfTfDW_UQk1RrD_UrehYMfMM3SF7-W0HEnDvvX4RHriJOsUuoJIBrSpZY1JBp_nrwwth0m2ZwfCDw0i-ZAJVZRczCxMsqhnU7/s320/0001.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12pt;"> “Bar!”
Aku berusaha membuat dia kaget. Tapi tidak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Duduk sini. Mau makan apa?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Bar, gak makan deh gue. Minum aja.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Sejauh
nasi dan air masuk kedalam tubuh kami, tidak ada percakapan yang membuat kami
tegang. Tidak ada pembahasan mengenai hal sensitif itu. Namun, sepanjang
perjalanan pulang nanti tidak menutup kemungkinan akan terjadi hal baru.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Nay, gue tuh suka sama lo, deh.” Glek! Rasanya
air yang baru mengalir lancar ditubuhku tiba-tiba berhenti ditengah jalan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Duh, Akbar. Gak gitu, ah.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kenapa sih, Nay. Tiap gue bilang begini,
lo selalu aja mengalihkan pembicaraan. Lo sendiri yang bilang ‘jangan terpaksa’
ini kayaknya gara-gara gue terpaksa, deh. Jadinya tulus.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Tulus yang nyanyi sepatu. Bentar lagi
sandal.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ya, bercandaain aja terus, Nay. Padahal,
gue serius.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Jangan serius-serius, ah Bar. Ngeri.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Terserah Kanaya, deh.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Berjalanlah
kami ke arah parkiran dengan suasana yang masih kurang baik. Semenjak pebincangan
tadi membuat kami benar-benar saling diam seribu bahasa. Seakan semuanya
menjadi berbeda. Antara aku ingin jelas-jelas mengatakan bahwa <i>‘Kita tidak
bisa’</i> dan Akbar yang ingin sesuatu lebih dari pembicaraan tadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Nay, dingin gak?” Tanya Akbar sambil
salip menyalip motor lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Enggak, Bar.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kalau dingin, pake jaket gue aja nih.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Justru lo yang mesti pake, biar lo bisa
lindungin gue. Kalau gue yang pake, lo kedinginan, masa gue yang lindungin lo
di jalanan begini, sih?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kayaknya gue suka beneran deh sama lo.”
Suara Akbar nyaris tak terdengar karena kerasnya angin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Apa???!!” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Gue suka sama lo.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Eh! Ssttt... Jangan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Dinginnya
malam itu membuatku berpikir, akankah ini terjalin dalam waktu yang lama?
Akankah ini terjalin hingga kami bersama mengenakan toga diwaktu yang
bersamaan? Atau mungkin saja malam ini adalah yang terakhir?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Masuk, sana Nay. Ati-ati, ya. Selamat
malam. Mimpi indah. Inget yang tadi, ya.” Ku balas dengan senyum dan menunggu
hingga ia tak terlihat lagi punggungnya dari ujung gang rumahku. Jujur saja,
aku lebih sering mengacuhkan ungkapannya padaku karena aku masih khawatir ini
terlalu cepat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Aku
masih terpikir akan pembicaraan kami kemarin. Rasanya seperti ingin, tapi
tidak. Jelas semuanya tentu ada alasan. Mengapa aku ingin, tapi tidak. Yang membuatku
berpikir, mengapa Akbar begitu cepat mengatakan ini semua? Bukankah semua
menjadi terasa terburu-buru? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Jika
kalian bertanya bagaimana perasaanku padanya, aku pun tidak tahu. Kalimat ingin,
tapi tidak itulah yang menggambarkan perasaanku padanya. Sejauh mana Akbar
yakin akan perasaannya yang secepat itu? Sejujurnya kemarin aku ingin
menanyakan tentang hal ini, tetapi aku bukanlah pribadi yang handal untuk
membicarakan hal seperti ini. Itulah sebabnya aku selalu mengelak jika Akbar
memulai pembicaraan yang sejenis ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Nayaaa....” Panggil Akbar dari kejauhan.
Kami memang berjanji untuk bertemu dan duduk cantik di bawah pohon lapangan. Iya,
lapangan dimana aku menabraknya dan membuat makalahnya basah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kak Akbar. Inget gak, Bar? Hahaha...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Iya, Kanaya si otak dengkul memang.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ya ampun, Bar. Otak dengkul tapi lo
suka.” Jeng Jeng! Aku rasa, aku sudah memancingnya untuk membahas hal yang
belum berakhir semalam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Terus, lo suka sama gue gak, Nay? Gausah
dijawablah. Pasti lo juga ngira gue bohong dan bercanda.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Hmmm... Akbar jangan bahas itu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Kan lo yang mulai, Nay. Hahaha...
Yaudah, Nay. Gak apa-apa kok. Apa ini tandanya gue ditolak sebelum gue
mengungkapkan keseriusan gue, ya Nay.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Hmmm... Gak tau, Bar.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Wahahahaa... Pertanyaan gue bikin lo gak
mood terus ya, Nay. Yaudah lupain, biarin aja gue yang nunggu lo, Nay. Butuh apapun,
gue bakal selalu ada buat lo, Nay.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Iya, Bar. Makasih ya, hehe...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ini yang masih dibilang bohong dan
bercanda?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Pembicaraan
yang sudah tidak mengenakkan bagi kami berdua sama seperti mulainya awan yang
menghitam secara perlahan. Ini pertanda, bahwa kami harus menyudahi pertemuan
hari ini. Karena Akbar sudah memintaku duduk di taman hingga malam tiba. Maka,
ia pun harus mengembalikanku ke rumah alias mengantarku pulang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Bye, Nay. Langsung mandi biar gak bau
hahaha. Terus tidur, ya...”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Ih. Makasih ya, Bar. Kalau udah sampai
rumah kabarin.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">*** <o:p></o:p></span></div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="5" width="0"></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicVlFBG5d3QZiJ694xL9-_yTzWKOj070XyQQ_kwpl6I9s_wFvyJ_AtkJaLrQ2AJ5HQC96dZMDNJQuvbtIXrVOwF-WE55HzwpVScLGrow2xj-ZoMYICeyzNiYDDO6JSQiOkUYn_GfQGU3f9/s1600/0001+%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicVlFBG5d3QZiJ694xL9-_yTzWKOj070XyQQ_kwpl6I9s_wFvyJ_AtkJaLrQ2AJ5HQC96dZMDNJQuvbtIXrVOwF-WE55HzwpVScLGrow2xj-ZoMYICeyzNiYDDO6JSQiOkUYn_GfQGU3f9/s320/0001+%25281%2529.jpg" width="304" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /> Beberapa
hari setelah itu, banyak sesuatu yang membuatku gelisah tentang Akbar. Jelas
gelisah, bukan Akbar jika dia terlambat membalas pesanku. Sudah tak ada kabar
darinya. Rasanya aneh, tak ada percakapan seintens dulu. Jangankan membalas
pesan, bertemu saja sudah jarang. Aku merasa ada yang hilang. Ingin ku ulang
kelas 908 dengan penuh makna. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Hai, Nay...” Hanya ‘hai’? Tidak seperti
biasanya, Akbar hanya <i>say hi</i> ke aku. Biasanya, dia selalu menghampiri
dan mengajakku makan bersama bahkan mengantarku pulang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Hai, Bar. Kelas jam berapa?” Aku
menggunakan jurus untuk memancingnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Jam 1, nih. Duluan ya, Nay.” Loh? <i>‘Woy,
Bar. Ini jam makan siang. Lo gak ngajak gue makan?’</i>. Aku meneriakinya. Dalam
hati<o:p></o:p></span></div>
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="113" width="16"></td>
</tr>
<tr>
<td style="text-align: justify;"></td>
<td><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmo4AykYrpQBzf-jQrxSxx-7uwapx96Q3ICXcQe1bmfRCoFIKOqaa20_sthJTghLRmlfnrkxCPm1lQhtCWR1HHlAdJvPekVk-_URqXBpCIPvFCcLGSU1bp8ZkmF21vn5UWG_vzkUabf1Zu/s1600/PICT3-page-001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="257" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmo4AykYrpQBzf-jQrxSxx-7uwapx96Q3ICXcQe1bmfRCoFIKOqaa20_sthJTghLRmlfnrkxCPm1lQhtCWR1HHlAdJvPekVk-_URqXBpCIPvFCcLGSU1bp8ZkmF21vn5UWG_vzkUabf1Zu/s320/PICT3-page-001.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /> Sudah?
Itu saja? Sungguh, ini tak seperti biasanya. Jelas aku merasa ada yang hilang
dalam hariku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Naya, apa kabar?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Eh, Akbar. Alhamdulillah, baik. Lo?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Baik juga, Nay. Duluan, ya Nay.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Akbar
bohong. Dia bilang dia menyukaiku. Dia akan terus bersamaku. Lalu, kemana dia?
Dia jahat. Tidak bisa bertanggung jawab. Sudah berulang kali ku katakan, bahwa
jangan ungkapkan perasaan itu jika pada akhirnya aku merasakan hal yang sama
namun dia malah pergi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sejak perubahan dalam hubungan kami, aku
merasa rusak. Aku merasakan sakit yang kedua kali tanpa disakiti. Aku selalu
mencarinya di sudut kampus. Akbar adalah alasanku untuk pergi kekampus demi
melihat dirinya. Aku rindu. Tunjukkan wajahmu, Bar agar aku tau bagaimana wajah
dan keadanmu yang sudah lama tak ku lihat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Bohong
jika aku mengharapkan ini dari enggannya aku untuk membahas perasannya padaku. Bohong
jika aku merasa senang jika ini akhirnya. Bohong jika aku tidak memiliki
perasaan padanya. Apa ini tanda bahwa aku telah menyia-nyiakan orang yang
benar-benar menyayangiku?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Tunggu!
Atau, ini semua terjadi karena suatu sebab yang dikarenakan oleh diriku
sendiri. Ya! Aku ingat dimana saat ia menyatakan perasaannya padaku dan aku
hanya menjawab dengan jawaban yang dingin. Munafik jika aku berkata bahwa, aku
tidak memiliki rasa apapun dengannya. Tapi, aku tetap ingin melindungi diriku
dari kerasnya cinta. Aku tidak ingin justru dia yang membuatku kembali
merasakan kerasnya cinta. Aku tak ingin berada dalam ikatan dengannya, namun
aku tetap ingin bersamanya disaat ia membutuhkan kepastian dariku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Bar, jangan tinggalin gue.”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Bar, gue juga punya rasa yang sama.”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Bar, gue mau bicarain tentang ini lebih
jauh.”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Bar, gue punya alasan.”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Gue sebernya punya rasa yang sama
seperti lo. Tapi gue takut, takut akan jatuh cinta dan sakit hati yang kedua
kalinya.”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Terlambat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Kanaya
Faradisha, egois. Tidak berperasaan dan jahat. Membiarkan orang terus berkorban
untukmu dan selalu bersamamu, tapi kau malah membiarkannya menghilang tanpa
keputusan darimu. Jahat, membiarkan Akbar menunggu sedangkan kau sibuk
menyelamatkan dirimu dari kerasnya cinta. <i>Semoga kamu bisa belajar, Nay.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;">
<b><i><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Inspired by: WW<o:p></o:p></span></i></b></div>
Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-3041720976331207332017-03-25T20:01:00.003-07:002017-03-26T05:42:05.135-07:00Dimana Samuderaku?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP4zAS3xvGpbUS7weq3e5fu4aK4RDLtRYu_d-YarDJHVJBV_56ubS-HpO3LBUdvIJDilTVyQbCU8UPO3wGLxSgYZ2YzqwX3lELWmivIAWkDxmfxU5O_A2UR_nHS2hyWJm96U052l-DTork/s1600/akhwat-fajar1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP4zAS3xvGpbUS7weq3e5fu4aK4RDLtRYu_d-YarDJHVJBV_56ubS-HpO3LBUdvIJDilTVyQbCU8UPO3wGLxSgYZ2YzqwX3lELWmivIAWkDxmfxU5O_A2UR_nHS2hyWJm96U052l-DTork/s200/akhwat-fajar1.jpg" width="149" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kata mereka tak semua samudera
itu buruk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kata mereka samudera didunia ini
banyak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kata mereka mereka telah menemukan
samuderanya untuk diarungi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lalu, inikah samudera yang indah?
Mampu membawaku untuk mengarunginya tapi tak bisa membawaku kembali ke permukaan.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mengarungi samudera bersamanya
memang indah. Namun, tak seindah batu karang didalamnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tak bisa aku kembali kepermukaan
dengan mulus. Ia membawaku kedalam nikmatnya lautan biru, lalu bertemu Duyung-Duyung cantik dan pergi bersama. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lalu, bagaimana denganku? Ekor-ekor
hiu menakutkan itu mengelilingiku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dengan susah payah ku arungi
derasnya air menuju tepian. Sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Inikah yang dinamakan indah? –tidak
buruk-<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Tidak semua samudera itu buruk”
Aku mulai percaya, bahwa samudera itu bukanlah milikku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dan sekarang? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kata mereka aku sudah masuk dan
tenggelam kedalam samuderanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lalu, inikah samudera yang tidak
buruk itu? Menyusuri lautan bersama tanpa tau arah dan aku tersesat sendiri –lagi-<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dimana samudera yang indah itu?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jika memang benar tak semua
samudera buruk.</span></div>
<i><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tunjukkan padaku bahwa samudera itu layak dan
memang ditakdirkan untuk ku arungi. </span></i>Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-76633519019972086452017-01-18T04:56:00.003-08:002017-01-18T05:41:04.006-08:00Part #24<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12pt;">“Qhey? Kok belum masuk kelas? Bukankah
kamu tadi berangkat bersama Adam?” Tiba-tiba Mella menepuk pundakku dan aku
tertangkap basah kalau aku berangkat sekolah bersama Adam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mel, enggak kok. Tadi aku
berangkat sendiri. Ya, seperti biasa.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu bohong lagi sama aku, Qhey?
Ku hitung-hitung kamu sudah banyak berdosa karena berbohong pada semua orang.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Aku sama sekali tidak berbohong,
Mell...” Aku tahu siapa Mella dan bagaimana sifatnya. Ia selalu berhasil
menemukan kebohongan pada diriku yang selama ini memang kulakukan agar orang
lain tidak iba tentang aku dan kehidupanku saat ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Aku gak akan mau buka mulut
sebelum kamu jujur dari kebohongan yang sudah kamu perbuat pagi ini, Qhey.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Eh, Mell. Yuk, kita masuk kelas.
Tapi, kenapa kamu bisa diluar?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Aku habis menaruh <i>handphone</i>
di loker.” Mata Mella sangat tajam menatapku. Itu pertanda bahwa ia sedang
membuat aku berkata jujur. Karena, aku belum menceritakan kepada siapapun
tentang kejadian sepulang sekolah kemarin hingga kejadian pagi ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kenapa sih, Mell?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Aku yang bertanya. Kuat sampai
kapan, Qhey? Itu matamu sudah seperti berlian. Aku akan tetap menunggu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Aku
berhasil menyeretnya tanpa kalah. Mella berhasil masuk ke dalam kelas bersamaku
dan duduk tenang di sampingku. Seperti biasa, aku selalu bersikap seperti biasa
dan keadaan di kelas pun seperti biasa. Ya, Adam sedang bergurau dengan Farah. Pemandangan
yang indah sekali bukan? Bahkan aku tak melihat matahari bersinar cerah ceria. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Masih kuat bungkamkah, Qheyla?”
Mella bertanya dengan nada menggoda. Sesungguhnya aku kesal dengan nada yang
disampaikannya. Tapi, ini memang caranya agar aku selalu mengungkapkan
kesedihanku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mell, iya, memang tadi pagi aku
berangkat bersama Adam. Tapi, bagaimana kamu bisa tahu?” <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: "gadugi" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mella P.O.V<o:p></o:p></span></i></b><br />
<b><i><span style="font-family: "gadugi" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Seperti
biasa, aku selalu mengawali pagi hariku dengan berjalan menyusuri jalanan
komplekku yang panjang ini. Aku sangat menikmati setiap langkahku menuju
sekolah, karena aku sangat yakin, akan ada cerita menarik dari Qheyla. Ya,
teman sebangkuku, teman curhatku dan pengangguku. Aku mengenalnya baru dua
tahun dan semenjak kami kembali sekelas di tahun kedua aku duduk di bangku SMA,
ia semakin gencar bercerita banyak tentangnya. Qheyla seorang wanita yang
mandiri. Ia selalu ceria dan aku tak pernah melihatnya bersedih, tapi itu dulu
sebelum ia mengenal Adam lebih jauh. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Berbicara
tentang lika-liku kisah cinta Qheyla, aku sempat iri padanya. Mulai dari Faqih,
Rafa, Radifan, sampai Adam mampu ia gapai. Mungkin sebagian orang akan berpikir bahwa mereka semua adalah kekasih atau mantan kekasih Qheyla, faktanya mereka adalah lelaki beruntung yang berkesempatan dekat dengan Qheyla. Mereka merupakan barisan lelaki
populer di sekolah. Yaya.. siapa tidak kenal Faqih? Ketua OSIS, Rafa? Siswa berprestasi,
Radifan? Ketua tim futsal, dan Adam? Ketua tim basket. Dari sekian lelaki yang
sempat dekat dengannya, memang Adamlah yang paling rumit. Tapi jika
dibandingkan denganku, dialah perempuan yang beruntung dan memiliki banyak
pengalaman, meski penuh airmata. Tapi dialah sosok yang kuat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Selama
dua tahun aku berteman dengan Qheyla, akulah yang selalu berhasil membuatnya
meluapkan isi hati dan air matanya. Pagi tersenyum, siang terbahak-bahak bersamaku,
dan sore tumpah sudah semuanya sendiri tanpa aku atau siapapun. Sudah banyak
yang mereka lalui, wajar saja jika semuanya berubah dengan seketika dan tanpa
sebab. Jika airmata Qheyla adalah mutiara seperti airmata duyung, mungkin aku
sudah menjadi orang terkaya karena airmatanya sudah bertumpuk dipundakku. Hari ini,
aku sedang berusaha untuk membuatnya meluapkan segalanya, karena aku tau apa
yang terjadi pagi ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Zal, kalau nanti kamu tidak les
aku juga mungkin tidak akan jalan. Hahaha...” Satu lagi temanku, Zalfa yang
juga teman Qheyla. Aku pikir aku akan menghabiskan dua tahun terakhirku
bersamanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Loh, kamu selalu saja begitu. Kenapa
sih memang? Tapi aku terus les kok, jadi kamu juga pasti berangkat. Hahaha.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Zal, kamu masih berhubungan baik
dengan Falah?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Alhamdulillah masih kok, Mell. Meskipun
aku pernah punya pengalaman buruk bersamanya, tapi aku pikir kita harus tetap
menjaga tali silaturahim.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Iya juga sih, Zal. Oh iya, tadi
saat aku sedang berjalan di Kafaza aku melihat Qheyla bersama seorang lelaki
bermotor. Apa itu sepupunya?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hmmm... Aku tidak tahu persis
karena aku sampai lebih pagi dari kalian semua. Hahaha... Tapi, itu Adam
menurutku.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Adam? Sejak kapan ia membawa
motor, Fa?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sejak kemarin, Mell. Ia memang
mulai membawa motor dan kemarin mereka sepertinya pulang bersama.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu mengikutinya ya? Hahaha...
Apa masih menyimpan rasa, Fa?” Mereka juga memang sempat memiliki hubungan yang
khusus tapi kurasa semua sudah berakhir setelah Falah masuk di kehidupan Zalfa
dan kembali berakhir dengan tidak baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ya enggaklah, Mell. Adam yang menyukaiku,
tapi aku tentu tidak. Kemarin aku sempat melihat mereka saat aku sedang di
supermarket dekat rumah Qheyla. Aku yakin itu mereka.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Rumit, Fa. Sudahlah, masuk kelas,
yuk.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Yuk, Mell. Tapi sepertinya aku
ingin membeli gorengan. Lapaarr...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Zalfa
sangat rajin membeli sarapan di sekolah dan sendirian. Ia memang seseorang yang
tidak begitu memikirkan perkataan orang oleh sebab itu dia selalu <i>fun</i> dimanapun
dia berada terlihat seperti tanpa beban. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mell, kok belum masuk kelas? Tadi
pamitnya ke kelas kan? Hahaha...” Ketika kami bertemu kami selalu tertawa entah
apa yang di tertawakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hahahaa... Iya belum masuk, tapi
tadi aku menaruh <i>handphone </i>di loker.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ohiya, Qheyla ada di kantin,
Mell.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Benar dugaanku. Kalau tadi benar
Qheyla dan Adam pasti ada sesuatu sampai Qheyla tidak masuk kelas.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Benar-benar
keras kepala. Qheyla masih saja bungkam. Aku memang sengaja tidak ingin memulai
pengetahuanku tentang kejadian pagi ini, aku memberinya kesempatan untuk
bercerita dari awal. Pertanyaan pertama, Qheyla masih kuat menahan. Pertanyaan kedua,
terlihat goyah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Masih kuat bungkamkah, Qheyla?”
Pertanyaan ketiga...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Qhey. Iya, memang tadi pagi aku
berangkat bersama Adam. Tapi, bagaimana kamu bisa tau?” <o:p></o:p></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<br /></div>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<i><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bersambung...<o:p></o:p></span></i></div>
Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-77241919389215815122016-12-03T06:05:00.000-08:002017-01-18T04:48:56.627-08:00Part #23<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";"> Hingga matahari kembali menyinari pagiku, pesan terakhirku pun tak juga dibalas oleh
Adam. Aku tertidur menunggu pesan Adam yang nyatanya memang benar-benar tak
dibalasnya. Diponselku pun masih terbuka ruang pesan Adam. Biasanya, Adam tak
pernah absen menyapa pagiku. Ya, semenjak Farah hadir memang semuanya berubah. Bahkan,
pesanku semalam pun tak dijawabnya, padahal ia sedang <i>online</i>. Lalu, apa
yang dia lakukan? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";"> Hari ini memang tak seperti
biasanya. Saat aku keluar kamar dan hendak beranjak ke meja makan untuk
sarapan. Aku melihat Adam yang sudah duduk di ruang tamu dengan pakaian yang
sangat rapi. Entah, ia datang dari mana dan bagaimana bisa Bundaku membiarkan
makhluk ini masuk tanpa meminta izin padaku. Memang Bunda tahu banyak tentang
aku dan Adam, namun Bunda tidak akan pernah tahu masalah apa yang sedang
kuhadapi bersama Adam saat ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Ha? Adam, kenapa
ada disini?” Tanyaku dengan mata yang melotot. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Menjemputmu,
bodoh.” Jawab Adam sembari menjitak kepalaku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";"> Mataku semakin membelalak dan aku segera
beranjak ke dapur mencari Bundaku. Karena, memang tak biasanya Bunda membiarkan
Adam masuk tanpa memberitahuku terlebih dahulu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Bunda, kenapa
Adam bisa masuk?” Akhirnya aku menemukan Bunda yang sedang menyiapkan sarapan
di meja makan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Ya, memang
kenapa? Memang Adam sudah sering main kan? Dia ingin menjemputmu, Cantik. Ada yang
salah?” Ada yang salah, Bun. Bunda memang tak tahu apa yang sedang putrinya
hadapi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Iya aku tahu dia
ingin menjemputku untuk ke sekolah, Bun. Tapi, kenapa Bunda tidak bertanya
padaku dulu...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Bertanya apa sih?
Bunda kan tahu kamu dan Adam, sudah biasa juga Adam main dan menjemputmu kesini
kan? Tapi, memang sih, Bunda sudah jarang melihatmu bersama Adam. Memang kenapa
kalian, Qhey?” Ledek bunda sambil menyubit lenganku. “Adam, sini sarapan dulu,
Nak.” Entah hipnotis macam apa yang Adam berikan pada Bundaku. Bundaku begitu
luluh padanya. Aku membencinya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";"> Dengan santainya, Adam duduk di hadapan
Bundaku dan menyuap sendok demi sendok. Sungguh Adam ini membuatku kesal. Kenapa
dia tidak pernah sadar tentang segala yang sudah ia lakukan kepadaku. Kenapa
dia masih saja bersikap manis tanpa berdosa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Bunda, nanti aku
pinjam Qheyla ya, Bun.” Begitu enaknya Adam memohon kepada Bunda. Tuhan, jangan
biarkan Bunda membiarkan Adam membawaku pergi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Kemana, Dam?”
Tanya Bunda dengan menaikkan sedikit alisnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Ya, kemana ya,
Bun. Sepertinya berkeliling di sekolah. Hahaha...”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "comic sans ms";">Apa
yang terjadi dengan mereka berdua? Adakah yang lucu? Sungguh Adam, habis kau
setelah ini. Mereka tertawa bahagia dan aku? Aku hanya memperhatikan mereka. Apakah
ini drama pertama Adam? Sunggu aktor terbaik. Seandainya Bunda tahu apa yang
sedang terjadi antara kami berdua, mungkin Bunda tak akan pernah membiarkan aku
untuk tetap menjadi teman Adam. Teman? Ya memang, hanya teman. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Qhyela, berangkat
ya, Bun. Assalamualaikum.” Aku berpamitan kepada Bundaku dan mencium tempurung
telapak tangannya. Hal yang sama pun dilakukan Adam. Memang Adam sangat dekat
dengan Bunda semejak kamu dekat. Aku lebih memilih membiarkan Adam bermain ke rumahku
dibanding harus membawaku pergi dengan waktu yang lama. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "comic sans ms";">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";"> “Dam, tunggu.” Memang hal yang paling ku benci
ketika berjalan dengan Adam adalah, ia selalu meninggalkanku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Apasih, Qhey. Jalannya
buruan bodoh.” Dia memang sering memanggilku Si Bodoh. Si Bodoh yang selalu
disayanginya, dulu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Kenapa kalau
sudah di sekolah kamu begitu dingin, Dam?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Buruan. Nanti
telat.” Kemudian ia meninggalkanku dan membiarkan ku berlari mengejarnya di
belakangnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Nanti, masuk ke
dalam kelasnya berpisah, ya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Loh, memangnya
kenapa, Dam?” Aku bertanya mengangkat kepalaku, karena tinggiku memang hanya setara
dengan pundaknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Ya, menurutmu
saja, Qhey. Tidak enak dilihat teman-teman.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Bukankah kita
memang sering bersanding bersama, Dam?” Tatapanku semakin melekat menatap kedua
mata Adam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Sekarang tidak
ya, Qheyla. Kalau aku bilang berpisah saat menuju ke kelas, ya berpisah. Jangan
keras kepala.” Meninggalkanku begitu saja di gerbang sekolah. Apa meninggalkanmu
menjadi hobimu sekarang, Dam? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";"> Aku menunggu Adam sampai di kelas
terlebih dahulu dengan duduk di kantin belakang. Aku termenung dan memikirkan
sikap Adam yang sangat berbeda. Jika memang ia tak ingin berjalan bersanding
denganku saat menuju kelas, mengapa ia menjemputku ke rumah? Bukankah sudah
pasti kami akan berjalan bersama menuju ke kelas? Berperilakulah dingin
seterusnya jika memang itu membuatmu bahagia, Dam. Aku tidak akan berusaha
menghangatkannya hingga beku sekalipun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Qhey, kok disini?”
Zalfa mengaggetkanku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Fa, hmm... Aku
lagi nunggu aja.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Menunggu siapa,
Qhey?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Hmmm... Itu,
Mella.” Aku sudah tak dapat mencari jawaban yang tepat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Loh? Mella sudah
di kelas, Qhey. Sepertinya dia juga tidak menjemputmu kesini. Tadi aku sempat
bertemu dan mengajaknya ke kantin.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";">“Oh, Mella sudah
di kelas ya? Yasudah, aku ke kelas duluan ya, Fa.” Aku buru-buru meninggalkan
Zalfa dan segera menuju ke kelas, karena sepertinya Adam sudah duduk tenang di
kursinya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms";"> Hampir saja aku membuka rahasia
tentang Adam yang tak ingin berjalan menuju kelas bersamaku. Bodohnya, aku
bukannya langsung menuju ke kelas, justru malah memutari sekolah. Apa yang
membuatmu sebodoh ini, Adeeva Qheyla Myesha. </span></div>
Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-59591462532761058242016-12-02T06:27:00.000-08:002017-01-18T04:49:07.464-08:00Part #22<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aku meninggalan Mella bukan tanpa
alasan. Aku terlanjur kesal padanya. Ia memang sangat mengerti bagaimana aku
selama ini, namun kadang kala ia tidak pernah tahu bagaimana sulitnya masalah
ini dan betapa harusnya aku selesaikan. Sejak ku tinggalkan Mella, ia
benar-benar tidak berbicara lagi padaku sepatah dua patah kata. Aku paham betul
maksudnya, namun aku tak suka dengan sikapnya yang seolah-olah salah untuk
mencari kebenaran. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Qhey, aku minta maaf.” Pinta Mella saat aku sedang duduk
didepan kelas seorang diri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mel, maaf. Aku paham betul maksudmu, namun aku hanya ingin
kamu tau bahwa aku sudah lelah, aku ingin menyudahi semuanya, Mell. Tapi, aku
tak tau harus mengakhirinya dari mana. Apa mungkin dengan tiba-tiba aku menjauh
dari Adam? Aku lelah, Mel.” Air mataku benar-benar tak tertahan lagi, aku
benar-benar menangis di pundak Mella tanpa kusadari sedari tadi Adam
memperhatikanku dari jauh ditengahhembusan angin sore yang sepi siswa. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Diam. Tak ada
satu kata pun yang keluar dari bibir kami berdua. Setelah aku dan Mella
menyadari Adam yang memeprhatikanku dari jauh. Aku segera mengangkat bahuku dan
mengusap butir airmata yang masih tersisa di mataku. Mella pun meninggalkanku
sendiri karena waktu yang sudah semakin sore dan ia harus kembali ke rumahnya.
Sedangkan aku, masih duduk ditempat yang sama tanpa seorang teman. Berdiam di
sekolah hingga sore hari memanglah hobiku. Aku begitu kesepian di rumah. Aku
lebih senang di sekolah. Langitnya indah dan itu membuatku nyaman berlama-lama
disekolah, meski tanpa ditemani siapapun saat ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Dulu, berdiam
di sekolah hingga sore hari memang kebiasaan ku bersama Adam. Adam yang
membuatku melakukan kebiasaan ini. Kadang, kami bermain basket, berkeliling
sekolah hingga bosan, menghabiskan waktu untuk bergurau, bercerita tentang ini
dan itu hingga duduk termenung di masjid hingga pukul 5 sore. Bagaimana bisa
aku menghilangkan kebiasaan yang hampir satu tahun kami buat. Aneh rasanya jika
harus melakukan hal itu tanpa Adam. Bermain basket sendirian, bahkan kepada
siapa sekarang aku membagi keluh kesahku? Faqih? Aku tak tahu lagi tentangnya,
semenjak ia menjalin kasih dengan kekasihnya. Yang jelas aku sudah membuat sahabat
terbaikku bahagia dengan kebahagiaannya sekarang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu kenapa sih, Qhey?” Tanya Adam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu mau aku jawab, Dam?” Tanyaku kembali padanya yang sedang
memutar-murat sedotan di gelas tehku. Ya, setelah Mella meninggalkanku, Adam
memang menghampiriku yang sedang termenung dibangku lapangan dan mengajakku ke
kantin favorit kami berdua.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Qhey, apa yang kamu takutkan? Ceritalah padaku...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Sial! Kenapa
kamu begitu manis, Dam. Setelah kamu buatku melotot dengan pengakuan Farah,
kamu masih mampu berlaku manis dan kembali menyadarkanku untuk terus berjuang
untukmu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Dam, aku mau bertanya sesuatu.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Apa, Qhey?” Dia tersenyum dan menatap mataku untuk meyakinkan
semuanya baik-baik saja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu sama Farah...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Qheylaku, apasih dari kemarin Farah terus. Kalau aku sedang
bersamamu, jangan bicarakan orang lain, ya.” Sambil mencubit kecil hidungku.
Adam memang senang sekali menyubitku. Tapi, semenjak kejadian ini, aku
merindukan cubitan kecil itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sebenarnya, apa maksudmu sih, Dam? Kemarin kamu dingin,
sekarang kamu manis. Apa yang membuatmu seperti ini?” Suaraku bergetar kencang
ingin rasanya aku memeluk erat Adam dan tak melepaskannya untuk Mella, teman
terbaikku sekalipun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sudahlah, Qhey. Kamu butuh bukti apa lagi? Sekarang sudah ku
buktikan kan, kalau aku benar-benar ada untukmu?” Adam mengelus kepalaku dan
memberikan senyuman manis tanpa beban. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Sungguh, aku
bingung apa yang harus kulakukan. Ketika jawaban yang kubutuhkan belum
terjawab, Adam berlaku manis. Aku ingin mendesaknya untuk menjawab teka-teki
ini, namun melihat jawaban Adam, aku khawatir manisnya sore itu segera berakhir
dan membuatku semakin perih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kita pulang yuk, Qhey. Aku antar ya?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Aku hanya
terdiam bingung memperhatikan Adam mulai dari mengulurkan tangannya padaku
hingga memunggungiku. Akhirnya, aku menatap punggung itu. Punggung yang selalu
melindungiku, dulu. Aku merindukan itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mau ku antar sampai dalam rumah juga?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ha? Tidak usah, Dam. Terimakasih, ya.” Aku masih diselimuti
dengan berbagai pertanyaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Okedeh. Aku pulang ya, Qhey. Sudah mau maghrib, masuklah.
Jangan lupa mandi pakai air hangan dan makan malam ya. Tadi kamu belum makan,
jangan tidur terlalu malam. Selamat malam, Qheyla. I love you...” Ia
mengencangkan helmnya dan melambaikan tangannya sebelum ia menghilang dari
hadapanku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Aku masih
berdiri kaku menatap punggung Adam hingga ia mengilang dari pandanganku. Lalu
apa yang harus aku lakukan? Melepaskan Adam dalam keadaan yang sudah seperti
ini? Seperti biasanya, aku memang selalu menghubungi Adam, namun ya memang
kerap kali pesanku hanya di baca. Akhir-akhir ini memang ia lebih sering
mengacuhkan pesanku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAVy300u4v2Px4OnBMHAhs9ciuvtre5zr5Jg-IOc4cyI-bfQzss_9gz948oRNdFbOzsuD_RAit0kuj0qU19aO-SudvbKq3GPz0ji7bnmdeewmAcUpXLzL2k3GzhJJYN5iBa5WQteAS92Zr/s1600/Untitled.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAVy300u4v2Px4OnBMHAhs9ciuvtre5zr5Jg-IOc4cyI-bfQzss_9gz948oRNdFbOzsuD_RAit0kuj0qU19aO-SudvbKq3GPz0ji7bnmdeewmAcUpXLzL2k3GzhJJYN5iBa5WQteAS92Zr/s320/Untitled.jpg" width="255" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***</span></div>
Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6304859152741643542.post-12406657067536031202016-12-01T18:13:00.000-08:002017-01-18T04:49:36.690-08:00Part #21<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12pt;">“Iya, Qhey... Kemarin, aku melihat Adam bersama seorang
wanita, tapi aku tak tahu siapa dia.” Lanjut Zalfa.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Siapa wanita itu ya, Zal? Apa kau benar-benar tidak tahu
siapa dia?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sudahlah, Qhey. Hiraukan saja, jangan pikirkan. Mungkin aku
salah lihat. Mari masuk kedalam kelas.” Aku dan Zalfa menuju ke kelas dan kami
berpisah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Adam. Satu-satunya orang yang ada dalam pandanganku hanya dia.
Saat aku memasuki kelasku, mataku hanya mengincar sosok Adam. Dia sudah duduk
dikursi kesaangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hai, Dam...” Aku menyapanya dan mencoba bersikap seperti
biasa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“.....” Adam hanya membalas dengan tatapan sinis. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kenapa, sih? Apa yang salah dengan kita, Dam?” Airmataku
sudah menumpuk dalam kelopak mataku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kita? Apa maksudmu?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Apa kamu lupa dengan apa yang kamu dan aku lakukan selama
ini? Apa itu hanya permainanmu saja?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu ini bicara apa, Qhey? Apa menurutmu, semua yang kita
lakukan itu sangat berarti?” Adam berbicara dengan guyonan. “Ada-ada aja, sih.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Aku tak tahu apa yang ada dipikiranmu. Apa yang telah merubahmu?
Kamu lupa denga semua? Segala perlakuan manis yang kamu lakukan padaku? Apa
artinya, Dam?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu saja yang terlalu percaya diri. Sejak kapan aku
menjadikanmu yang istimewa dan segala perlakuanku hanya untukmu? Dasar bodoh!”
Ia berjalan keluar kelas dan meninggalkan tatapan tak suka kepadaku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Ya, Tuhan... Aku benar-benar tak tahu apa yang terjadi
padanya. Ini kali pertamanya Adam berbicara seperti ini. Aku tak mengerti apa
wanita itu yang telah mampu membuat Adam yang kukenal menjadi keras. Sungguh,
aku tak tahan lagi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ya, memang hanya aku yang tak tahu. Farah teelah merubah Adam.
Sejak perjalanan kami di <i>mall</i> itu.
Farah bercerita bahwa mereka hanya saling mengenal. Lalu, apa sekarang? Datang
dan pulang sekolah selalu bersama? Bagaimana denganku? Aku yang dulu selalu
diprioritaskannya meski aku bukan kekasihnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kemarin pergi kemana dengan Farah?” Aku berusaha tenang saat
memulai pembicaraan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Iya, aku mengajaknya nonton film di bioskop. Ada yang salah?”
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu pergi bersama Farah? Kenapa aku tidak tahu? Hehe” Perih
rasanya bertanya suatu hal yang menurutku penting untuk kuketahui, namun tidak
untuknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Apa harus, ya Qhey? Kok aku merasa kamu seperti memberiku
pagar ya? Kamu ini siapaku? Aku siapamu? Kenapa kehidupan aku penting banget
buat semuanya kamu tau? Menurutku itu tidak penting, Qhey...” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ntah apa yang ada di pikirannya, ia segera pergi
meninggalkanku sendiri dan menghampiri Farah yang sedang duduk tenang di
sebrang lapangan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Qhey?” Mella memegang pundakku dan itu sangat mengejutkanku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Heh, Mel. Ngagetin aja kamu.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“<i>Are you okay?</i> Aku seperti melihat sesuatu yang aneh
sama kamu, Qhey.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Aku tidak apa-apa, Mel. Ohiya, lihat pemandangan disebrang,
deh.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Iya, Qhey aku lihat dari tadi karena itu aku menghampirimu. Lalu,
apa yang kalian bicarakan tadi?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sepertinya, Adam benar-benar lupa semuanya dan ingin
menghapus semuanya, Mel.” Ucapku dengan senyuman keperihan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tapi, sepertinya bukan itu maksudnya, Qhey.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Air mataku tumpah ketika melihat betapa bahagianya Adam
bergurau dengan Farah. Lihatlah, posisiku digantikan. Ini memang bukan suatu
hal yang luar biasa ketika seseorang yang memiliki arti sedang membuat kebahagiaan
dengan orang lain. Dari semua sikap mereka, aku sudah dapat menebak apa yang
mereka sembunyikan hingga hanya aku satu-satunya orang yang paling dekat dengan
Adam menjadi satu-satunya orang yang paling bodoh, tidak tahu apa yang terjadi
dengan Adam dan Farah. Aku hanya dapat tersenyum getir melihat sikapnya.
Apalagi yang ingin kalian sembunyikan? Aku telah mengetahui segalanya. <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Farah, kau menyukai Adam?” Aku menghampiri Farah dan
menanyakan hal yang sedari dulu ingin kutanyakan. Lagi-lagi aku melakukan hal
bodoh. Kanapa kamu langsung menanyakannya tanpa berbasa-basi Qheyla!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ha? Ya, enggaklah, Qhey. Mana mungkin.” Jawab Farah sembari
membereskan buku diatas mejanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ada hubungan apa diantara kalian?” Sudahlah. Aku sudah
terlanjur menusuknya dengan pertanyaan itu, sebiaknya langsung saja
kulanjutkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hubungan? Yaampun, Qhey. Suudzon banget sama aku. Aku ga ada
hubungan apa-apa. Aku Cuma kenal sama dia dari SD. Kamu ga perlu khawatir. Adam
akan tetap jadi milikmu kok, Qhey” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu berkata jujur kan, Far? Aku teman dekatmu juga, Far. Aku
perlu tahu. Kamu juga tahu kan sejauh mana hubunganku dengan Adam? Kamu tahu
kan, Far?!” Tak sengaja aku terbawa emosiku sehingga aku meninggikan intonasi
bicaraku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Oke. Aku jujur, aku memang pernah ada hubungan sama dia, tapi
ga lama, Qhey. Maaf, Qhey. Sebenernya aku ingin berkata jujur, tapi aku perlu
mencari waktu yang tepat. Sekarang memang bukan waktu yang tepat, tapi kamu
terus memojokiku.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Lalu? Sekarang? Sejak kapan kau menjalani hubungan dengannya?
Sejak Adam masih memperlakukanku istimewa?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Qheyla... <i>Please, </i>jangan pernah benci aku, Qhey. Iya,
Qhey. Tapi itu dulu. Percayalah, aku tak lagi menyimpan perasaan padanya. Lagipula
sudah berlalu kan, Qhey? Toh kamu juga tetap menjadi prioritasnya.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Tetap? Sejauh mana Farah tahu tentang itu. Dia tidak pernah
menyadari betapa pentingnya semua itu bagiku. Menjalin hubungan dengan
seseorang yang sedang memberikan perlakuan spesial dengan wanita lain,
menurutnya bukanlah hal yang serius. Dia tidak pernah berpikir sudah sejauh
mana aku dibohonginya dan tetap berlaku manis pada Adam. Konyol sekali. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Qhey, percayalah padaku. Aku dan Adam tak lagi menyimpan
perasaan. Dia tetap menjadi Adammu, dan kamu tetap menjadi Qheylanya.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Begitu santainya ia menjawab pertanyaanku dengan langsung
meninggalkanku. Aku tahu lebih dari apa yang ia bicarakan. Bagaimana bisa
mereka setega itu? Adam, apa salahku padamu? Sungguh, aku benar-benar tak
percaya. Kegelisahanku selama ini memang mengantarkanku pada akhir yang seperti
ini. Selama ini memang Farah benar menyukai Adamku. Apa harus begini caranya?
Kau telah menyembunyikannya dariku Farah. Ini tidak akan baik-baik saja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Tetes airmata kembali mengalir dipipiku yang tirus. Tak layakkah
aku mendapatkan kebahagiaan atas perjuanganku selama ini? Jika memang aku tak
layak, mengapa? Begitu besar perjuanganku untuk tetap bertahan dengannya dalam
keadaan yang sulit sekalipun. Sempat terlintas dibenakku untuk menyudahi
sandiwara ini. Tapi, sudah terlalu jauh aku melangkah, mana mungkin aku mundur
dan mengalah dengan tangan kosong. Aku memperjuangkannya demi kebahagiaanku dengannya
karena masalalu yang dijanjikannya. Apa aku terlalu egois untuk mendapatkan
hakku? <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Senja ini kembali mengingatkanku pada masa lalu yang
menjanjikan kebahagiaan. Sosok yang selalu melindungiku dalam keramaian bus
kota. Kemana dia? Apa dia melindungi ‘aku’ yang lain? Sosok yang mengusap
kepalaku saat aku termenung. Kemana dia? Apa dia sedang memanjakan ‘aku’ yang lain?
Aku tak mendengar suara pantulan bola basket di lapangan sekolah. Biasanya,
saat ia asyik bermain basket, aku duduk menunggunya dibangku lapangan dan
kembali ke rumah bersama. Sekarang, kemana dia? Apa dia melakukan itu dengan
orang lain? Orang yang ku kenal, mungkin. Aku memang tak pernah rela memberikan
Adam pada Farah. Tapi, jika memang aku harus melepasnya, aku mohon buat dia bahagia
seperti aku membahagiakannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Hhrr... Rasanya aku tak dapat menerima kenyataan pahit ini.
Terlebih setelah Farah memberikan pengakuan yang mengejutkanku. Aku belum mendengar
langsung dari mulut Adam. Entah kenapa, aku memang tak pernah yakin jika
pernyataan itu tak langsung dari bibir Adam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Dam...” Aku menyapanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Apa? Aku sedang tak ingin ribut denganmu, Qhey.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Siapa yang mengajak ribut? Aku hanya ingin menanyakan
sesuatu.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tetang?” Ah! Sial, lagi-lagi aku terpesona dibuatnya. Matanya
yang berbicara itu membuatku tak berdaya. Aku memang mudah luluh, jika Adam
memberikan ekspresi wajahnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kau pernah menjalin hubungan dengan Farah kan? Aku mohon,
jujurlah. Dengan tertutupnya dirimu, membuatku gila dan berprasangka buruk
denganmu, Dam.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Setelah kujawab ini, apa yang kau lakukan? Bunuh diri?
Menyewa detektif untuk memata-mataiku? Atau menyakiti Farah?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Sungguh, tak ada maksud apapun dariku, Dam. Aku hanya ingin
tahu, agar aku tak berprasangka buruk padamu. Mengapa kau justru yang
pberprasangka buruk padaku? Apa sudah kotorkah aku dimatamu?” Suaraku bergetar,
aku nyaris tak mampu menahan airmataku. Mengapa kau begitu kesar sekarang, Dam.
Aku tak pernah mendapat perlakuan sedingin ini dari Adam sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“....” Ia pergi dan meninggalkan tatapan sinis kepadaku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Ya Tuhan, apalagi yang terjadi. Apa aku salah bertanya? Ini
kulakukan agar aku paham dengan semua yang terjadi. Buruk sudah aku dimatanya.
Tak lagi istimewa seperti dahulu. Aku hanya ingin melakukan yang terbaik untk
kami bertiga, tapi itu semua salah dimatanya. Saat ini, semua yang kulakukan
sudah buruk dimatanya. Niat baikku sekalipun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Mel, kenapa aku selalu salah dimatanya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Hmmm... Aku juga tak mengerti, Qhey. Aku rasa semua sudah
berubah.” Jawab Mella sambil menulis tugasnya yang belum selesai. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Jujur saja, semenjak kejadian ini, aku lupa akan segala
tugasku. Hanya masalah inilah yang ada dalam pikiranku. Berapa banyak sudah
tugasku yang hanya tergeletak di meja belajarku. Tak sedikit guru yang bertanya
mengenai perubahanku tentang mata pelajaran. Jika Mella seorang yang sangat
jujur, mungkin ia akan mengatakan <i>‘kenapa sih, Qhey! Kamu begitu
mengganggumu dengan kehidupanmu yang gak jelas. Aku sedang mengerjakan tugas. Kamu
mengganggu sekali.’ </i>Aku bersyukur, Mella selalu ada saat aku butuh
seseorang yang dengan rela mendengar keluh kesah masalahku yang rumit ini. Bagi
beberapa orang yang mendengar, mereka justru membenciku, padahal aku hanya
ingin memperjelas semuanya dan menjadikan ‘kami’ baik-baik saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Tugasmu sudah beres semua, Qhey? Sabtu besok sudah
pengambilan rapot.” Tanya Mella sembari menaikkan alisnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Belum, Mel.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Ayolah, Qhey. Hidupmu tak hanya untuk menyelesaikan masalah
cintamu, ada banyak masalah yang lebih penting. Lupakan segalanya.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kamu bicara dengan mudahnya, Mel. Aku sudah melangkah sejauh
ini. Apa pantas jika aku mundur? Coba kamu pikir, Mel, berapa banyak yang sudah
kuperjuangkan untuknya? Seandainya aku mencatat dari awal, mungkin satu buku
jurnalmu tak akan cukup.” Aku menjawab kesal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Aku tahu, tapi ini bukan saatnya. Lihatlah berapa banyak
tugasmu yang kamu biarkan diatas meja? Apa kau tidak merasa empati melihatnya?”
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Aku lebih empati ketika aku melihat seseorang yang
kuperjuangkan jatuh ditangan yang salah!” Aku memilih untuk meninggalkan Mella.<o:p></o:p></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<i><span style="font-family: "comic sans ms"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bersambung...<o:p></o:p></span></i></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Meihttp://www.blogger.com/profile/03076608092641543083noreply@blogger.com0